• Login
  • Register
Senin, 9 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Tiga Cara agar Selalu Bersyukur dan Bahagia Ala Nyai Badriyah

Kedua, melangkahlah menuju bentuk kebahagiaan yang lebih dalam, yakni kebahagiaan mental melalui penyikapan positif atas keadaan kita

Redaksi Redaksi
29/09/2022
in Hikmah, Pernak-pernik
0
selalu bersyukur

selalu bersyukur

296
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Salah satu Ketua Majelis Musyawarah Kongres Ulama Perempuan Indonesia (MM KUPI), Nyai Hj. Badriyah Fayumi, Lc. MA memberikan tiga caranya agar kita mudah menjadi pribadi yang selalu bersyukur dan bahagia.

Pertama, terus bersyukur karena selain uang punya masih sangat banyak nikmat Allah yang jika diuangkan tidak bisa diniali.

Kedua, melangkahlah menuju bentuk kebahagiaan yang lebih dalam, yakni kebahagiaan mental melalui penyikapan positif atas keadaan kita.

Misalnya, ketiadaan uang kita sikapi sebagai tantangan untuk mengeluarkan kreativitas agar mendapatkan uang.

Dengan sikap positif itu, hati akan tetap dipenuhi rasa syukur, bukan marah, kecewa, dan menyalahkan Allah Swt.

Baca Juga:

Pentingnya Menanamkan Moderasi Beragama Sejak Dini Ala Gus Dur

Urgensi Fikih Haji Perempuan dalam Pandangan Nyai Badriyah Fayumi

Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

Nafkah Menurut Pandangan Ulama KUPI

Ketiga, jadikanlah ketiadaan uang sebagai “kesempatan” untuk meraih kebahagiaan yang lebih tinggi. Tidak banyak uang berarti lebih banyak waktu untuk membaca, belajar, dan berbagi ilmu (kebahagiaan intelektual).

Kemudian untuk berdedikasi dan bersedekah apa yang kita punya selain uang (kebahagiaan moral).

Lalu, hal itu untuk berdzikir, beribadah, membaca al-Qur’an, berpuasa, dan lain-lain yang menjadikan hati kita tentram karena kita “bertemu dengan Allah” (kebahagiaan spiritual).

Jika kebahagiaan mental, intelektual, moral, dan spiritual ini sudah memenuhi hati, Insya Allah, hati tidak dibelenggu oleh rasa resah dan kesal lantaran tidak punya uang.

Dengan begitu, Nyai Badriyah mengungkapkan, usaha kita untuk mendapatkan uang pun harus melakukannya dengan hati yang bersyukur.

Saat kita berusaha dengan penuh rasa syukur itulah, Insya Allah, peluang mendapatkan uang lebih mudah, maka syukur akan menambah kebahagiaan.

Tatkala belum mendapat uang, syukur akan menjaga kebahagiaan karena kita mampu menikmati kebahagiaan yang lebih dalam, di luar kebahagiaan materiel-ekstenal.

Maha benar Allah yang berjanji bahwa syukur akan menambah nikmat. (QS. Ibrahim ayat 7). Rasa bahagia dalam segala keadaan, bukankah itu nikmat yang bertambah. (Rul)

Tags: agaralabahagiaBersyukurCaraNyai Badriyah FayumiselaluSyukurTigaulama KUPI
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

KDRT

Bagaimana Sikap Masyarakat Jika Terjadi KDRT?

8 Juni 2025
Kursi Lipat

Kursi Lipat dan Martabat Disabilitas

8 Juni 2025
Anda Korban KDRT

7 Langkah yang Dapat Dilakukan Ketika Anda Menjadi Korban KDRT

7 Juni 2025
KDRT

3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

7 Juni 2025
Apresiasi Kepada Perempuan yang Bekerja di Publik

Islam Berikan Apresiasi Kepada Perempuan yang Bekerja di Publik

6 Juni 2025
Wuquf Arafah

Makna Wuquf di Arafah

5 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Jam Masuk Sekolah

    Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi Bukan Kedisiplinan, Melainkan Bencana Pendidikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Iduladha: Lebih dari Sekadar Berbagi Daging Kurban

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Siti Hajar dan Kritik atas Sejarah yang Meminggirkan Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kursi Lipat dan Martabat Disabilitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jalan Tengah untuk Abah dan Azizah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Bagaimana Sikap Masyarakat Jika Terjadi KDRT?
  • Siti Hajar dan Kritik atas Sejarah yang Meminggirkan Perempuan
  • Kursi Lipat dan Martabat Disabilitas
  • Jalan Tengah untuk Abah dan Azizah
  • 7 Langkah yang Dapat Dilakukan Ketika Anda Menjadi Korban KDRT

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID