Mubadalah.id – Pembahasan hak anak dalam al-Qur’an adalah diskursus yang baru muncul pada masa kontemporer.
Pendekatan hak anak dalam al-Qur’an juga baru dan berbeda-beda. Ada yang mempersempit pada ayat-ayat tertentu saja sebagai sumber pembahasan.
Ada juga yang memperlebar dengan menjangkau ayat-ayat yang tidak berbicara tentang anak sekalipun.
Di antara ayat-ayat yang sering dikutip dalam hal ini adalah ayat tentang anak sebagai keindahan dunia (QS. al-Kahfi : 46), pemberian Allah Swt (QS. al-Syura: 49-50).
Lalu ayat yang berbicara bahwa tentang menjaga hak hidup anak (QS. al-An’am: 151), terutama anak perempuan (QS. al-Takwir: 8-9 dan al-Nahl: 58-59).
Kemudian, memperoleh hak air susu ibu selama dua tahun (QS. al-Baqarah: 233), dan pentingnya pendidikan dan pengajaran baginya (QS. Luqman: 12-19). Serta banyak ayat lain, sekalipun tidak berhubungan tentang anak, juga banyak yang merujuknya.
Sehingga, hal ini, menurut Dr. Faqihuddin Abdul Kodir dalam buku Fikih Hak Anak, besar kemungkinan para pembahasnya telah memiliki wawasan tentang hak anak terlebih dahulu. Lalu membaca al-Qur’an dan menemukan sumber inspirasi darinya.
Misanya dalam surat al-Kahfi yang menyebutkan tentang anak adalah perhiasan kehidupan dunia:
اَلْمَالُ وَالْبَنُوْنَ زِيْنَةُ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَاۚ وَالْبٰقِيٰتُ الصّٰلِحٰتُ خَيْرٌ عِنْدَ رَبِّكَ ثَوَابًا وَّخَيْرٌ اَمَلًا
Artinya : “Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia. Tetapi amal kebajikan yang terus-menerus adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan,” (QS. al-Kahfi : 46)
لِلّٰهِ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ يَخْلُقُ مَا يَشَاۤءُ ۗيَهَبُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ اِنَاثًا وَّيَهَبُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ الذُّكُوْرَ ۙ (49) اَوْ يُزَوِّجُهُمْ ذُكْرَانًا وَّاِنَاثًا ۚوَيَجْعَلُ مَنْ يَّشَاۤءُ عَقِيْمًا ۗاِنَّهٗ عَلِيْمٌ قَدِيْرٌ (50)
Artinya : “Milik Allah-lah kerajaan langit dan bumi, Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki, memberikan anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak laki-laki kepada siapa yang Dia kehendaki. Atau Dia menganugerahkan jenis laki-laki dan perempuan, dan menjadikan mandul siapa yang Dia kehendaki. Dia Maha Mengetahui, Mahakuasa,” (QS. asy-Syura: 49-50). (Rul)