• Login
  • Register
Senin, 2 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Efisiensi Air dalam Urusan Ibadah

Meskipun air dalam kondisi melimpah, umat Islam tidak boleh berlebih-lebihan dalam menggunakannya untuk kepentingan ibadah sekalipun

Ahmad Asrof Fitri Ahmad Asrof Fitri
01/12/2022
in Hikmah
0
Efisiensi Air

Efisiensi Air

425
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Air menempati kedudukan yang penting dalam kehidupan manusia. Dalam Surat Al-Furqan ayat 48-49, misalnya. Ada pernyataan air secara umum mempunyai sekurang-kurangnya tiga fungsi. Antara lain: Pertama, air hujan dapat kita gunakan untuk bersuci dari najis besar dengan cara mandi dan dari najis kecil dengan berwudhu.

Kedua, air hujan bisa menjadi sumber kehidupan karena dapat menyuburkan tanah-tanah dan lahan-lahan kering dan tandus. Ketiga, air hujan bisa kita manfaatkan pula oleh manusia maupun hewan untuk minum. Sehingga penting bagi kita untuk menerapkan efisiensi air, terutama dalam urusan ibadah.

Air, media utama dalam ibadah

Dalam berbagai hadis, Rasulullah mengingatkan kita tentang kedudukan air yang strategis dalam ihwal ibadah. Pernah, suatu ketika seorang sahabat bertanya tentang kondisi dia yang tengah bepergian melalui jalur laut. Pada waktu itu, ia hanya membawa sedikit air, yang jika terpakai berwudhu, ia akan kehabisan air untuk ia minum.

Lantas, ia pun menanyakan kebolehan penggunaan air laut untuk berwudhu. Nabi lalu menjawab, air laut bisa kita manfaatkan untuk bersuci, serta daging hewan laut yang sudah mati pun halal kita konsumsi.

Air juga harus kita gunakan sesuai dengan keperluan dan seefisien mungkin. Tata cara wudhu dalam kondisi air yang serba terbatas juga telah RasuluLlah ajarkan. Kondisi air yang serba terbatas ini juga pernah Rasulullah dan para sahabat alami, sebagaimana dapat kita lihat dari gambaran hadis berikut:

Baca Juga:

Esensi Ibadah Haji: Transformasi Diri Menjadi Pribadi yang Lebih Baik

Islam adalah Agama Kasih: Refleksi dari Buku Toleransi dalam Islam

Menilik Relasi Al-Qur’an dengan Noble Silence Pada Ayat-ayat Shirah Nabawiyah (Part 2)

Meneladani Noble Silence dalam Kisah Bunda Maria dan Sayyida Maryam menurut Al-Kitab dan Al-Qur’an

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ كُنَّا نَعُدُّ الْآيَاتِ بَرَكَةً وَأَنْتُمْ تَعُدُّونَهَا تَخْوِيفًا كُنَّا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي سَفَرٍ فَقَلَّ الْمَاءُ فَقَالَ اطْلُبُوا فَضْلَةً مِنْ مَاءٍ فَجَاءُوا بِإِنَاءٍ فِيهِ مَاءٌ قَلِيلٌ فَأَدْخَلَ يَدَهُ فِي الْإِنَاءِ ثُمَّ قَالَ حَيَّ عَلَى الطَّهُورِ الْمُبَارَكِ وَالْبَرَكَةُ مِنْ اللَّهِ فَلَقَدْ رَأَيْتُ الْمَاءَ يَنْبُعُ مِنْ بَيْنِ أَصَابِعِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَقَدْ كُنَّا نَسْمَعُ تَسْبِيحَ الطَّعَامِ وَهُوَ يُؤْكَلُ (رواه البخاري)

Dari Abdullah, ia berkata, “Kami dulu menilai ayat-ayat Al-Quran sebagai berkah, sementara kalian menganggapnya untuk menakut-nakuti. Dulu pada saat kami bepergian bersama RasuluLlah SAW, persediaan air sangat sedikit. Beliau bersabda, ‘Carilah sisa-sisa air.’

Maka, beberapa orang datang dengan membawa wadah berisi air yang sedikit jumlahnya. RasuluLlah SAW lantas memasukkan tangannya ke dalam wadah, kemudian beliau berpesan, ‘Mari segera bersuci dengan (air yang) diberkahi. Berkah yang berasal dari Allah.’ Sungguh aku melihat air terus mengucur dari jari-jemari RasuluLlah SAW. Kami bahkan benar-benar bisa mendengar bunyi tasbih dari makanan yang sedang dimakan.” (HR. Al-Bukhari)

Efisiensi air dalam bersuci

Pemakaian air dalam bersuci semestinya mengikuti prinsip efisiensi, karena air termasuk barang ekonomi yang sangat mungkin mengalami kelangkaan. Terutama di daerah-daerah tandus dan kering dengan curah hujan yang rendah. Dalam konteks ini, hadis Rasulullah SAW berikut ini patut untuk dijadikan pertimbangan:

عَنْ أَبِي نَعَامَةَ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ مُغَفَّلٍ سَمِعَ ابْنَهُ يَقُولُ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْقَصْرَ الْأَبْيَضَ عَنْ يَمِينِ الْجَنَّةِ إِذَا دَخَلْتُهَا فَقَالَ أَيْ بُنَيَّ سَلْ اللَّهَ الْجَنَّةَ وَتَعَوَّذْ بِهِ مِنْ النَّارِ فَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّهُ سَيَكُونُ فِي هَذِهِ الْأُمَّةِ قَوْمٌ يَعْتَدُونَ فِي الطَّهُورِ وَالدُّعَاءِ (رواه أبو داود)

Dari Abi Na’amah bahwa Abdullah bin Mughaffal mendengar putranya berdoa, “Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu (agar ditempatkan di) istana putih yang terletak di sebelah kanan surga andai aku masuk surga.”

Abdullah bin Mughaffal menegur anaknya, “Wahai anakku, mintalah kepada Allah agar dimasukkan surga dan berlindunglah kepada Allah dari neraka, karena sesungguhnya aku mendengar RasuluLlah SAW bersabda, ‘Sesungguhnya, kelak akan muncul sekelompok orang dari umat ini yang berlebihan dalam bersuci dan berdoa.’” (HR. Abu Dawud)

Hadis di atas secara tidak langsung merupakan “sindiran” atas perbuatan umat Islam di akhir zaman yang berlebihan dalam bersuci. Sikap israf dalam bersuci itu bisa kita lihat dari kuantitas jumlah sumber daya alam, khususnya air, yang kita butuhkan untuk berwudhu maupun mandi junub. Meskipun air dalam kondisi melimpah, umat Islam tidak boleh berlebih-lebihan dalam menggunakannya untuk kepentingan ibadah sekalipun.

Secara fikih, rukun-rukun wudhu, mulai dari membasuh wajah dan tangan ke siku, mengusap kepala, hingga membasuh kaki, memang anjurannya kita lakukan sebanyak 3 kali. Akan tetapi, yang dihukumi wajib hanya 1 kali.

Oleh karenanya, kita perlu pembiasaan berwudhu secara optimal sekaligus efisien dengan standar minimal sudah memenuhi hal-hal wajib. Selain itu, sikap was-was dalam bersuci juga perlu kita hindari, sebab hal ini dapat berpotensi mengakibatkan tabdzir. []

 

 

Tags: AirFikih LingkunganibadahislamLingkunganSunah Nabi
Ahmad Asrof Fitri

Ahmad Asrof Fitri

Alumni Pesantren Mahasiswa Al-Muayyad Windan Sukoharjo. Saat ini, selain mengajar, juga aktif melakukan penelitian dan menulis buku. Aktivitasnya dapat diikuti di Instagram: @a.asrof.fitri

Terkait Posts

Surah Al-Ankabut Ayat 60

Refleksi Surah Al-Ankabut Ayat 60: Menepis Kekhawatiran Rezeki

28 Mei 2025
Etika Sosial Perempuan 'Iddah

Etika Sosial Perempuan dalam Masa ‘Iddah

28 Mei 2025
Kehidupan

Fondasi Kehidupan Rumah Tangga

27 Mei 2025
Sharing Properti

Sharing Properti: Gagasan yang Berikan Pemihakan Kepada Perempuan

27 Mei 2025
Meneladani Noble Silence

Meneladani Noble Silence dalam Kisah Bunda Maria dan Sayyida Maryam menurut Al-Kitab dan Al-Qur’an

24 Mei 2025
ihdâd

Ihdâd: Pengertian dan Dasar Hukum

24 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Jilbab

    Ketika Jilbab Menjadi Alat Politik dan Ukuran Kesalehan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketuhanan yang Membebaskan: Membangun Perdamaian dengan Dasar Pancasila

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Luka Ibu Sebelum Suapan Terakhir (Bagian 1)

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Makna Hijab dan Jilbab dalam al-Qur’an

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kreativitas tanpa Batas: Disabilitas dan Seni

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Makna Hijab dan Jilbab dalam al-Qur’an
  • Ketika Jilbab Menjadi Alat Politik dan Ukuran Kesalehan
  • Ketuhanan yang Membebaskan: Membangun Perdamaian dengan Dasar Pancasila
  • Luka Ibu Sebelum Suapan Terakhir (Bagian 1)
  • Tren Mode Rambut Sukainah

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID