• Login
  • Register
Selasa, 1 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Antara Ungkapan Perancis La Femme Fatale dan Mubadalah

Nurfaiza Nurfaiza
21/12/2019
in Publik
0
La Femme, Fatale

Ilustrasi: Pixabay

25
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Ada apa dengan perempuan? Hal itu menjadi pertanyaan ketika mengetahui arti kata perempuan adalah sebuah bencana. Saya mendapati arti kata tersebut dari kata Perancis lama, yaitu “la femme fatale”, “perempuan adalah bencana”.

Pembawa bencana dalam cerita hampir setiap karya sastra tentang cinta, perempuan yang kita bicarakan disini adalah perempuan yang akibat anugerah Tuhan. Di mana diberikan kecantikan fisik yang tiada tara sehingga dengan kecantikan itu dapat menggoda mata banyak lelaki yang kemudian jatuh dalam lubang kenistaan. Bagaimana wanita mampu menghancurkan (membunuh) laki-laki dengan tuntas dan tanpa ampun?

Tema cinta yang oleh Aristoteles dibedakan atas cinta yang berorientasi pada pemenuhan keinginan egoistis (love of the flesh) di cinta yang murni yang bertumpu pada tanggungjawab dan komitmen (pure love) merupakan tema yang seakan familiar jika dikaitkan pada peran perempuan tersebut.

Pada gilirannya, perempuan dan cinta adalah masalah terbesar yang harus dan hanya bisa diselesaikan oleh kaum Adam. Di atas banyak faktor yang membuat wanita menjadi racun dunia bagi laki-laki.

Diakui atau tidak, tidak sedikit laki-laki hanya menyukai wanita yang berparas ayu, lemah lembut di depan lelaki tetapi perempuan cerdas yang mandiri dan tangguh. Dalam konteks ini mandiri dan tangguh adalah dengan apa yang diperjuangkan aktivis-aktivis perempuan. Perempuan dapat melakukan apapun tanpa harus menyusahkan teman lelakinya.

Baca Juga:

Women as The Second Choice: Perempuan Sebagai Subyek Utuh, Mengapa Hanya Menjadi Opsi?

Bagaimana Mubadalah Memandang Fenomena Perempuan yang Menemani Laki-laki dari Nol?

Iduladha sebagai Refleksi Gender: Kritik Asma Barlas atas Ketaatan Absolut

Membaca Novel Jodoh Pasti Bertemu dalam Perspektif Mubadalah

Terkait perempuan harus cerdas, hal ini sempat disinggung oleh Soe Hok Gie. Di mana perempuan akan selalu di bawah laki-laki bila hanya mengurusi pakaian dan kecantikan.

Dari kalimat tersebut, kita bisa menyadari bahwa perempuan sejajar dengan lelaki dengan kecerdasaan intelektual bukan untuk saling menlampaui tetapi berdampingan yang suatu saat akan menjadi orang tua yang berintelektual. Dan organ paling terseksi pada wanita adalah otaknya. Kelak kita akan menjadi sosok ibu madrasah pertama bagi anak-anak yang kelak akan menjadi seseorang yang berproses seperti kita nanti.

Perempuan dalam Islam, setelah sebelumnya orang-orang jahiliyah memandang perempuan sebagai musibah sehingga bayi perempuan dibuang dan disembunyikan. Ketika Nabi Muhammad diangkat menjadi Rasul barulah derajat wanita setara dengan laki-laki. Dengan konsep Mubadalah secara bahasa kesalingan atau kerjasama tidak merendahkan dan mengucilkan perempuan. Sebagaimana laki-laki, hak-hak wanita juga terjamin dalam Islam.

Pembagian tugas pun bisa dilaksanakan dengan cara mubadalah adalah ketika laki-laki bekerja dalam publik dan diakui karena memiliki penghasilan yang menunjang keluarganya. Sedangkan wanita bekerja dalam lingkungan domistik dimana yang diurusinya adalah keluarga dan anak-anaknya, tak memiliki penghasilan sehingga ia direndahkan. Sehingga, arti kata perempuan dalam bahasa Perancis lama menjadi hal yang tidak tepat jika meninjau dari konsep Mubadalah.[]

Tags: Mubadalah
Nurfaiza

Nurfaiza

Terkait Posts

Pacaran

Kekerasan dalam Pacaran Makin Marak: Sudah Saatnya Perempuan Selektif Memilih Pasangan!

30 Juni 2025
Pisangan Ciputat

Bukan Lagi Pinggir Kota yang Sejuk: Pisangan Ciputat dalam Krisis Lingkungan

30 Juni 2025
Kesetaraan Disabilitas

Ikhtiar Menyuarakan Kesetaraan Disabilitas

30 Juni 2025
Feminisme di Indonesia

Benarkah Feminisme di Indonesia Berasal dari Barat dan Bertentangan dengan Islam?

28 Juni 2025
Wahabi Lingkungan

Wahabi Lingkungan, Kontroversi yang Mengubah Wajah Perlindungan Alam di Indonesia?

28 Juni 2025
Patung Molly Malone

Ketika Patung Molly Malone Pun Jadi Korban Pelecehan

27 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Toxic Positivity

    Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Women as The Second Choice: Perempuan Sebagai Subyek Utuh, Mengapa Hanya Menjadi Opsi?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ikhtiar Menyuarakan Kesetaraan Disabilitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bukan Lagi Pinggir Kota yang Sejuk: Pisangan Ciputat dalam Krisis Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kekerasan dalam Pacaran Makin Marak: Sudah Saatnya Perempuan Selektif Memilih Pasangan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menjaga Pluralisme Indonesia dari Paham Wahabi
  • Taman Eden yang Diciptakan Baik Adanya: Relasi Setara antara Manusia dan Alam dalam Kitab Kejadian
  • Kekerasan dalam Pacaran Makin Marak: Sudah Saatnya Perempuan Selektif Memilih Pasangan!
  • Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman
  • Bukan Lagi Pinggir Kota yang Sejuk: Pisangan Ciputat dalam Krisis Lingkungan

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID