• Login
  • Register
Sabtu, 7 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Pernak-pernik

Festival Satu Hati Merawat Toleransi, Menjaga Indonesia tetap Lestari

Kegiatan ini bertujuan untuk mempromosikan toleransi, dan pencegahan segala bentuk tindak kekerasan. Termasuk ekstremisme kekerasan yang erat hubungannya dengan kekerasan terhadap perempuan

Zahra Amin Zahra Amin
10/05/2023
in Pernak-pernik
0
Merawat Toleransi

Merawat Toleransi

699
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Pada Minggu, 8 Mei 2023 Sekretariat Nasional Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) menggelar kegiatan “Festival Satu Hati Merawat Toleransi” di Jakarta. Kegiatan ini sendiri bertujuan untuk mempromosikan toleransi, dan pencegahan segala bentuk tindak kekerasan. Termasuk ekstremisme kekerasan yang erat hubungannya dengan kekerasan terhadap perempuan.

Selain itu, menjadi ruang bersama untuk membangun komitmen dalam merawat toleransi untuk mencegah ekstremisme dan berbagai bentuk tindak kekerasan terhadap perempuan. Kemudian, sebagai sarana untuk mengorganisir dan memperkuat jaringan komunitas di tingkat nasional maupun lokal dalam melawan intoleransi dan ekstremisme kekerasan.

Dalam sambutannya, Sekretaris Jenderal Koalisi Perempuan Indonesia Mike Verawati Tangka mengatakan bahwa KPI ingin mengajak publik menyadari situasi-situasi ekstremisme kekerasan yang semakin kuat, dan marak mempengaruhi kehidupan bertoleransi di Indonesia. Sehingga publik dapat bersepakat untuk mencegah segala bentuk kekerasan termasuk ekstremisme kekerasan yang erat hubungannya dengan kekerasan terhadap perempuan dalam menciptakan kehidupan yang lebih toleran dan damai di Indonesia.

“Kami berharap melalui kegiatan ini akan terbangun komitmen bersama dalam merawat toleransi dan menjaga keragaman, untuk mencegah ekstremisme, serta berbagai tindak kekerasan terhadap perempuan.” Ujarnya.

Neo Ekstremisme

Dalam kesempatan tersebut, digelar pula acara Talkshow yang bertajuk “Merawat Toleransi Melawan Diksriminasi”, yang dihadiri oleh perwakilan dari Komnas HAM, INFID dan Setara Institute, dengan moderator Mbak Yuniyanti Chuzaifah.

Baca Juga:

Menelusuri Perbedaan Pendapat Ulama tentang Batas Aurat Perempuan

Memaknai Aurat Perempuan secara Utuh

Luka Cinta di Dinding Rumah: Tafsir Feminis-Spiritual atas Tubuh yang Terlupakan

Mengapa dan Untuk Apa Perempuan Memakai Jilbab?

Hal menarik yang menjadi catatan saya adalah terkait materi Neo-ekstremisme yang disampaikan oleh Iif Fikriyati Ihsani dari Setara Institute. Di mana ia mengatakan bahwa ada perubahan strategi dalam menjalankan aksi ekstremisme di Indonesia saat ini.

Pada 2002 sampai 2017, perlawanan dengan pendekatan kekerasan, terinspirasi dari semangat Jaringan al Qaeda, Taliban dan ISIS. Lalu, 2018 sampai 2020 ketika pandemi Covid-19, melemahkan pertahanan Jaringan Terorisme. Di mana ada penangkapan sejumlah tokoh-tokoh terorisme dan perlawanan di berbagai Negara di Dunia. “Terakhir, pada 2021 sampai dengan hari ini, perubahan taktik dan strategi mereka, menggunakan pendekatan dialog, melebur dan lebih banyak mengedepankan konsep sedekah.” Tutur Iif.

Remaja Memaknai Toleransi

Sedangkan berdasarkan hasil survey kapasitas toleransi remaja di 5 kota, yang Setara Institute lakukan pada 2022, Iif menambahkan bahwa, pertama toleransi dimaknai remaja sebagai penghormatan atas hidup bersama sebagai Bangsa. Namun identitas agama menguat sebagai ketaatan yang tidak bisa diganggu gugat.

Kedua, Orang Tua dan Guru di Sekolah menjadi unsur yang paling dominan dalam mendefinisikan toleransi di Generasi Muda. Ketiga, Penerimaan hidup bersama dalam survey semakin membaik. Akan tetapi penerimaan terhadap kepemimpinan oleh agama lain semakin menurun. Begitu juga dengan mengucapkan hari raya pada agama lain.

Hal senada juga Rizka Anita dari INFID sampaikan melalui tema “Peran anak muda dalam Intoleransi dan Ekstremisme Berkekerasan.” Di mana materi ini berbasis pada hasil penelitian INFID, dan Jaringan Gusdurian pada tahun 2022. Kemudian, saya mengutip dari materi presentasi Rizka tersebut, seorang anak muda yang mengeluhkan kondisi yang ia alami.

Sebut saja Qanita, Alumni Youth Muda Toleran: “identitas diri sebagai Ahmadiyah itu bukan sesuatu yang aman, jadi demi keamanan dan kedamaian aku lebih memilih menutup identitas diri aku, dan aku memilih bergaul serta berkegiatan internal aja udah cukup untuk aku merasa aman. Ketika aku bergaul dengan kelompokku saja ternyata tidak menyelesaikan masalah, praktik diskriminasi itu tetap ada.”

Pentingnya Pelibatan Anak Muda

Maka, untuk mencegah situasi tersebut tidak semakin meluas, perlu adanya pelibatan anak muda dalam upaya pencegahan intoleransi dan ekstremisme kekerasan. Di antaranya adalah peluang bersama, sebagaimana yang Rizka jelaskan dalam presentasinya. Bahwa, pertama harus ada pelibatan bermakna peran orang muda sebagai aktor perdamaian oleh seluruh pihak (tidak tokenism).

Kedua, membangun narasi toleransi yang dikaitkan dengan pop culture. Ketiga, Penggunaan narasi nasionalisme, keberagaman Indonesia, dan pancasila dalam menjaga perdamaian. Keempat, penggunaan platform media sosial, film, dan game sebagai media kampanye, edukasi dan informasi.

Sebagai penutup, pada Festival Satu Hati Merawat Toleransi juga menampilkan open mic alumni pelatihan perempuan melawan eksremisme kekerasan melalui narasi alternatif. Selain itu ada pula penampilan bakat di antaranya Stand Up Comedy, dan musikalisasi puisi yang bertemakan toleransi. Upaya ini Koalisi Perempuan Indonesia lakukan bersama sebagai bentuk kecintaan terhadap tanah air, dan menjaga Indonesia agar tetap lestari. []

 

Tags: ekstremismeKoalisi Perempuan IndonesiaPerdamaianperempuantoleransi
Zahra Amin

Zahra Amin

Zahra Amin Perempuan penyuka senja, penikmat kopi, pembaca buku, dan menggemari sastra, isu perempuan serta keluarga. Kini, bekerja di Media Mubadalah dan tinggal di Indramayu.

Terkait Posts

Wuquf Arafah

Makna Wuquf di Arafah

5 Juni 2025
Aurat

Aurat Perempuan: Antara Teks Syara’ dan Konstruksi Sosial

5 Juni 2025
Batas Aurat

Menelusuri Perbedaan Pendapat Ulama tentang Batas Aurat Perempuan

5 Juni 2025
Fikih Ramah Difabel

Menggali Fikih Ramah Difabel: Warisan Ulama Klasik yang Terlupakan

5 Juni 2025
Batas Aurat Perempuan

Dalil Batas Aurat Perempuan

5 Juni 2025
Aurat Perempuan

Memaknai Aurat Perempuan secara Utuh

4 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Berkurban

    Berkurban: Latihan Kenosis Menuju Diri yang Lapang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pentingnya Narasi Hajar dalam Spiritualitas Iduladha

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 3 Solusi Ramah Lingkungan untuk Pembagian Daging Kurban

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memaknai Istilah “Kurban Perasaan” Pada Hari Raya Iduladha

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Khutbah Iduladha: Teladan Nabi Ibrahim, Siti Hajar, dan Nabi Ismail tentang Tauhid dan Pengorbanan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • 3 Solusi Ramah Lingkungan untuk Pembagian Daging Kurban
  • Pentingnya Narasi Hajar dalam Spiritualitas Iduladha
  • Berkurban: Latihan Kenosis Menuju Diri yang Lapang
  • Makna Wuquf di Arafah
  • Iduladha sebagai Refleksi Gender: Kritik Asma Barlas atas Ketaatan Absolut

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID