• Login
  • Register
Senin, 16 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Hadis tentang Kesetaraan Gender dalam Islam

Kesetaraan gender dalam Islam bukan hanya gagasan teoretis. Sebaliknya, itu benar-benar kita praktikkan dan kita lakukan. Umat Islam dapat membangun masyarakat yang adil, inklusif, dan harmonis di atas tradisi ini

Azhar Arif Firmansyah Azhar Arif Firmansyah
17/06/2023
in Hikmah
0
Kesetaraan Gender dalam Islam

Kesetaraan Gender dalam Islam

7.9k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Sejumlah hadis dalam Islam memberikan landasan bagi kesetaraan gender. Salah satu hadis yang sering kita kutip adalah hadis yang riwayat Rasulullah Muhammad SAW, yang menyatakan bahwa “Wanita adalah saudara laki-laki mereka”(Abu Dawud). Hadis ini menegaskan bahwa wanita dan pria memiliki kedudukan yang setara dalam Islam dan seharusnya saling menghormati dan mendukung satu sama lain (Anggoro, 2019).

Hadis ini juga menekankan tentang pentingnya memberikan perempuan hak yang sama. Perlakuan, penghormatan, dan hak yang sama bagi pria dan wanita adalah prinsip dasar Islam. Islam mendorong perempuan untuk berpartisipasi aktif dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan dan pengambilan keputusan, dan mengakui martabat dan kontribusi perempuan dalam masyarakat.

Berdasarkan ajaran Islam, umat Islam dapat menggunakan hadis-hadis ini untuk mengadvokasi kesetaraan gender dan membangun masyarakat yang adil dan harmonis.

Pembahasan

Salah satu hadist yang sering kita  kutip dalam konteks kesetaraan gender dalam Islam adalah hadist yang diriwayatkan oleh Rasulullah SAW, yang menyatakan bahwa إنَّما النِّساءُ شقائقُ الرِّجالِ yang artinya “Wanita adalah saudara laki-laki mereka” (Abu Dawud).

Hadist ini menegaskan bahwa wanita memiliki hubungan kekeluargaan dengan laki-laki yang setara dengan hubungan saudara. Dalam konteks ini, mengingatkan umat Muslim tentang pentingnya menghormati dan memperlakukan wanita dengan cara yang sama seperti saudara mereka yang laki-laki (Rif’at dan Nurwahidin, 2022).

Baca Juga:

Kisah Ibunda Hajar dan Sarah dalam Dialog Feminis Antar Agama

Menyemarakkan Ajaran Ekoteologi ala Prof KH Nasaruddin Umar

Menyulam Spiritualitas dan Rasionalitas: Belajar Menyebut Nama Tuhan dari Perempuan Abad 16

Keadilan sebagai Prinsip dalam Islam

Pentingnya hadist ini dalam dorongan Islam untuk kesetaraan gender tidak bisa kita lebih-lebihkan. Dengan menyatakan bahwa perempuan adalah saudara laki-laki, hadis ini menegaskan bahwa perempuan memiliki keistimewaan dan kehormatan yang sama dengan laki-laki. Hal imi menunjukkan bahwa Islam tidak memandang perempuan kita perlakukan tidak adil.

Hadis ini juga menekankan pentingnya bantuan bersama di antara wanita dan pria dalam masyarakat Muslim. Karena mereka bersaudara, mereka harus bekerja sama, saling menghormati, dan saling mendukung dalam menjalani kehidupan. Selain itu membangun masyarakat yang adil dan damai.

Alhasil, umat Islam dapat menggunakan hadis ini sebagai landasan untuk mengakui hak-hak perempuan, dan memupuk hubungan yang menguntungkan bagi kedua belah pihak (Suryadilaga, 2019).

Juga, hadist tentang istri yang kita perlakukan dengan baik menekankan betapa pentingnya memperlakukan wanita dengan hormat dan adil. Rasulullah SAW bersabda, أَكْمَلُ المُؤْمِنِيْنَ إِيْمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا، وَخِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ لِنِسَائِهِمْ yang artinya “Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik perlakuan kepada istri-istrinya” (At-Tirmidzi).

Islam Mendorong Perempuan Mencari Pengetahuan

Hadis ini menegaskan bahwa suami memiliki tanggung jawab untuk memperlakukan istri dengan baik, adil, dan penuh kasih sayang. Ini menunjukkkan pentingnya menghormati hak-hak istri dalam pernikahan dan menghindari perlakuan yang tidak adil atau merugikan.

Tidak hanya itu, hadis tentang pentingnya pendidikan bagi perempuan menegaskan bahwa Islam sangat memperhatikan kemajuan keilmuan perempuan. Setiap muslim, termasuk wanita, wajib menuntut ilmu, menurut Rasulullah SAW. Rasulullah SAW bersabda, طَلَبُ اْلعِلْمْ فَرِثْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ  yang artinya “Mencari ilmu itu wajib bagi setiap Muslim” (Ibnu Majah).

Dalam hadis ini, Rasulullah menekankan bahwa pendidikan adalah kewajiban bagi semua Muslim, termasuk wanita. Hal ini menunjukkan bahwa Islam mendorong wanita untuk mencari pengetahuan, mengembangkan keterampilan, dan berpartisipasi dalam kegiatan intelektual. Dengan demikian, Islam mengakui pentingnya pendidikan bagi wanita dan menegaskan kesetaraan dalam akses terhadap ilmu pengetahuan (Al ahsani, 2020).

Secara keseluruhan memberikan landasan yang kokoh bagi kesetaraan gender dalam Islam. Mereka menekankan perlakuan yang adil, tanpa henti menghargai wanita, dan memberikan akses yang sama untuk pendidikan dan informasi. Umat Islam diimbau untuk membangun masyarakat yang adil, ramah dan menghormati hak setiap orang, tanpa memandang jenis kelamin, dengan berpegang pada ajaran ini.

Kesimpulan

Hadis tentang keseimbangan orientasi dalam Islam menekankan bahwa wanita memiliki kedudukan yang setara dengan pria. Adat-istiadat tersebut menekankan perlunya perempuan kita perlakukan secara adil, kita hargai, dan hormati, baik dalam perkawinan, pendidikan, maupun interaksi sosial secara keseluruhan. Islam mengatakan bahwa perempuan tidak boleh memiliki hak yang sama dengan laki-laki, dan bahwa keadilan harus kita terapkan dalam segala hal.

Hadis-hadis ini menyoroti pentingnya memperlakukan pasangan dengan baik dan memberi mereka kebebasan yang adil. Selain itu, Islam mendorong perempuan untuk memperluas potensi intelektual mereka dan mencari ilmu. Hadis-hadis ini menunjukkan penghargaan yang tinggi terhadap wanita. Baik dalam keluarga maupun masyarakat dengan mengakui pentingnya sosok ibu dalam kehidupan seseorang.

Kesetaraan gender dalam Islam bukan hanya gagasan teoretis. Sebaliknya, itu benar-benar kita praktikkan dan kita lakukan. Umat Islam dapat membangun masyarakat yang adil, inklusif, dan harmonis di atas tradisi ini. Perempuan dan laki-laki memiliki hak, kesempatan, dan partisipasi yang sama dalam aktivitas kehidupan.

Pada akhirnya Islam menjunjung tinggi hak-hak perempuan, mempromosikan pemberdayaan mereka dalam masyarakat, dan secara eksplisit tidak melarang kesetaraan gender. Untuk menciptakan tatanan yang adil, harmonis, dan menghormati hak-hak semua orang. Yakni tanpa memandang jenis kelamin, umat Islam harus memahami dan menerapkan nilai-nilai yang tergariskan dalam hadits-hadits tersebut. []

 

Tags: Akhlak NabiHadisHikmahislamKesetaraan Gender
Azhar Arif Firmansyah

Azhar Arif Firmansyah

Mahasiswa Prodi Studi Agama Agama Fakultas Ushuluddin Dan Filsafat Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Terkait Posts

Rumah Tangga yang

Teladan Nabi dalam Rumah Tangga: Menolak Kekerasan, Memanusiakan Perempuan

16 Juni 2025
Kehidupan Rumah Tangga

Belajar dari Kehidupan Rumah Tangga Nabi: Menyelesaikan Konflik Tanpa Kekerasan

16 Juni 2025
Tanggung Jawab Perkawinan

Tanggung Jawab Pasangan Suami Istri dalam Menjaga Perkawinan

15 Juni 2025
Suami

Pentingnya Komitmen Suami dan Istri dalam Kerja Domestik dan Publik

14 Juni 2025
Semangat Haji

Merawat Semangat Haji Sepanjang Hayat: Transformasi Spiritual yang Berkelanjutan

11 Juni 2025
Keadilan

Keadilan sebagai Prinsip dalam Islam

11 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Sejarah Perempuan

    Penulisan Ulang Sejarah Indonesia: Peminggiran Sejarah Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tragedi Perkosaan Massal Mei 1998 itu Nyata !!!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kesalehan Perempuan di Mata Filsuf Pythagoras

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ibunda Hajar dan Sarah dalam Dialog Feminis Antar Agama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sebuah Refleksi atas Kekerasan Seksual di Pesantren Disabilitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Melihat lebih Dekat Tradisi Sasi: Kearifan Lokal yang Melestarikan Laut Raja Ampat
  • Kesalehan Perempuan di Mata Filsuf Pythagoras
  • Tragedi Perkosaan Massal Mei 1998 itu Nyata !!!
  • Kisah Ibunda Hajar dan Sarah dalam Dialog Feminis Antar Agama
  • Teladan Nabi dalam Rumah Tangga: Menolak Kekerasan, Memanusiakan Perempuan

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID