• Login
  • Register
Minggu, 8 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Kelahiran Nabi Muhammad Saw Disambut dengan Penuh Sukacita

“Ketika Muhammad lahir. Malaikat di langit menyiarkan beritanya dengan suara riuh rendah. Jibril datang dengan suara gembira. Arasy bergetar."

Redaksi Redaksi
02/09/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Muhammad Lahir

Muhammad Lahir

349
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Kelahiran Nabi Muhammad bin Abdullah adalah anugerah Allah untuk alam semesta. Ia disambut dengan penuh sukacita, bukan hanya oleh makhluk Allah di bumi, melainkan juga di langit.

Ibnu al-Jauzi seorang ulama pengikut aliran pemikiran Ahmad bin Hanbal terkemuka menggambar peristiwa kelahiran Nabi yang agung itu dengan sangat indah.

Katanya: “Ketika Muhammad lahir. Malaikat di langit menyiarkan beritanya dengan suara riuh rendah. Jibril datang dengan suara gembira. Arasy bergetar.”

“Para bidadari surga keluar menebarkan aroma wewangian. Ketika Muhammad lahir, Aminah, ibunya, melihat cahaya menyinari istana Bosra. Malaikat mengelilinginya dan membentangkan sayap-sayapnya sambil menyenandungkan puja puji kepada Tuhan.”

Malam kelahiran Nabi adalah malam yang bertaburan cahaya yang memancar dari langit biru bening.

Baca Juga:

Nabi Saw Janjikan Pahala Bagi Orang Tua yang Mengasuh Anak Perempuan

5 Dasar Toleransi Menurut Wahbah Az-Zuhaili

Keadilan untuk Perempuan Menjadi Komitmen Nabi Muhammad Saw Sejak Awal

Ajaran Nabi Muhammad Saw tentang Pentingnya Memiliki Akhlak Luhur

Kemudian, Syekh Al-Barzanji menyenandungkan kidungkidung Madah dan puisi-puisi Na’tiyah menyambut kelahiran sang Nabi, sang calon pemimpin dunia itu.

Aduhai Nabi, Selamat dan Damailah Engkau. Duhai Rasul, Salam dan Damailah Engkau. Aduhai kekasih, Selamat dan Damailah Engkau Sejahteralah Engkau.

Telah terbit purnama di tengah kita.
Maka tenggelam semua purnama.
Seperti cantikmu tak pernah kupandang. Aduhai wajah ceria.

Engkaulah matahari.
Engkau purnama.
Engkau cahaya di atas cahaya Engkau permata tak terkira.

Kau lampu di setiap hati.
Duhai kekasih, aduhai Muhammad.
Aduhai pengantin rupawan.
Aduhai yang kokoh, yang terpuji Aduhai imam dua kiblat.

Puisi-puisi ini dinyanyikan dan dihafal oleh masyarakat muslim hampir di seluruh dunia muslim, tak terkecuali Indonesia.

Pada saat puisi-puisi ini bacakan, orang-orang yang hadir bangkit berdiri dalam sikap penuh penghormatan terhadap sang Nabi. Mereka membayangkan seakan-akan sang Nabi datang dan hadir di tengah-tengah mereka. []

Tags: DisambutkelahiranNabi Muhammad SAWPenuhSukacita
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

KDRT

3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

7 Juni 2025
Apresiasi Kepada Perempuan yang Bekerja di Publik

Islam Berikan Apresiasi Kepada Perempuan yang Bekerja di Publik

6 Juni 2025
Wuquf Arafah

Makna Wuquf di Arafah

5 Juni 2025
Kritik Asma Barlas

Iduladha sebagai Refleksi Gender: Kritik Asma Barlas atas Ketaatan Absolut

5 Juni 2025
Aurat

Aurat Perempuan: Antara Teks Syara’ dan Konstruksi Sosial

5 Juni 2025
Batas Aurat

Menelusuri Perbedaan Pendapat Ulama tentang Batas Aurat Perempuan

5 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Masyarakat Adat

    Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fenomena Walid; Membaca Relasi Kuasa dalam Kasus Kekerasan Seksual

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Spirit Siti Hajar dalam Merawat Kehidupan: Membaca Perjuangan Perempuan Lewat Kacamata Dr. Nur Rofiah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dari Sapi Hingga Toleransi : Sebuah Interaksi Warga Muslim Saat Iduladha di Bali

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi Bukan Kedisiplinan, Melainkan Bencana Pendidikan
  • Iduladha: Lebih dari Sekadar Berbagi Daging Kurban
  • Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi
  • 3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT
  • Dari Sapi Hingga Toleransi : Sebuah Interaksi Warga Muslim Saat Iduladha di Bali

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID