• Login
  • Register
Kamis, 10 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Perempuan Berhak Menolak Perjodohan

Perempuan memiliki hak penuh untuk menerima dan menolak pinangan siapa pun.

Redaksi Redaksi
02/10/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Menolak Perjodohan

Menolak Perjodohan

1.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Jika merujuk dalam sebuah Hadis tentang kebolehan perempuan menolak perjodohan, maka teks Hadis tersebut tidak menyalahkan penolakan secara mutlak. Melainkan memberikan persyaratan bahwa yang ditolak itu adalah orang yang diridai agama dan akhlaknya.

Orang yang memenuhi kriteria tersebut eloknya tidak kita tolak ketika datang melamar. Tentu, penerimaan perempuan juga menjadi bagian dari prasyarat. Jadi, ketika prasyarat tersebut tidak terpenuhi, penolakan adalah sesuatu yang wajar dan bisa Islam terima.

Menerima pinangan pernikahan artinya menerima untuk menjalani hidup bersama orang lain sampai akhir hayat, sehingga memerlukan pertimbangan matang dan penerimaan utuh. Perempuan memiliki hak penuh untuk menerima dan menolak pinangan siapa pun.

Dalam lima pilar pernikahan, yang kita sebutkan di awal, pernikahan adalah relasi zawaj atau kemitraan. Relasi ini hanya mungkin jika masing-masing masuk di dalamnya dengan penuh penerimaan.

Artinya, sebelum masuk pernikahan, perempuan maupun laki-laki, memiliki hak penuh untuk menolak dan mundur dari rencana pernikahan.

Baca Juga:

Sudah Saatnya Menghentikan Stigma Perempuan Sebagai Fitnah

Film Horor, Hantu Perempuan dan Mitos-mitos yang Mengikutinya

Hingga Saat Ini Perempuan Masih Dipandang sebagai Fitnah

Life After Graduated: Perempuan dalam Pilihan Berpendidikan, Berkarir, dan Menikah

Dalam satu Hadis menyebutkan bahwa seorang perempuan lebih berhak memutuskan dengan siapa ia menikah, daripada ayahnya (Sunan Ibn Majah, no. 1947, dan Sunan al-Nasa’i, no. 3282).

Dalam fikih keluarga, Islam juga memiliki konsep khuluk yang sangat jelas, yaitu perempuan menginisiasi perceraian.

Istri Tsabit bin Qays al-Khazraji r.a. datang mengadu kepada Nabi Saw. bahwa ja ingin bercerai dari suaminya, sekalipun ia tahu suaminya baik dalam segala hal.

Nabi Saw. mengizinkannya dengan cara khuluk, yaitu mengembalikan mahar yang diberikan Tsabit kepadanya. (Shahih al-Bukhari, no. 5328).

Jika sudah di dalam pernikahan saja perempuan memiliki pilihan untuk berpisah, apalagi sebelum pernikahan. Ia memiliki dirinya secara penuh untuk tidak menerima pinangan siapa pun.

Hal ini sama sekali tidak berdosa dan tidak melanggar etika apa pun dalam Islam. Karena pernikahan, dalam perspektif mubadalah adalah kemitraan (zawaj) dan kerja sama (musyarakah), yang mensyaratkan adanya penerimaan dan kerelaan di awal. []

Tags: berhakmenolakperempuanPerjodohan
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Perempuan sebagai Fitnah

Sudah Saatnya Menghentikan Stigma Perempuan Sebagai Fitnah

10 Juli 2025
Film Horor

Film Horor, Hantu Perempuan dan Mitos-mitos yang Mengikutinya

10 Juli 2025
Perempuan sebagai Fitnah

Hingga Saat Ini Perempuan Masih Dipandang sebagai Fitnah

10 Juli 2025
Istri

Kuasa Suami atas Tubuh Istri

10 Juli 2025
Kesehatan Reproduksi

Pendidikan Kesehatan Reproduksi bagi Remaja

9 Juli 2025
Seksualitas

Ketika Perempuan Tak Punya Hak atas Seksualitas

9 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Melawan Perundungan

    Melawan Perundungan dengan Asik dan Menyenangkan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketika Perempuan Tak Punya Hak atas Seksualitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Stop Menormalisasi Pelecehan Seksual: Terkenal Bukan Berarti Milik Semua Orang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Relasi Imam-Makmum Keluarga dalam Mubadalah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Perempuan Lebih Religius Daripada Laki-laki?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Jalanan Jogja, Kopi yang Terlambat, dan Kisah Perempuan yang Tersisih
  • Sudah Saatnya Menghentikan Stigma Perempuan Sebagai Fitnah
  • Film Horor, Hantu Perempuan dan Mitos-mitos yang Mengikutinya
  • Hingga Saat Ini Perempuan Masih Dipandang sebagai Fitnah
  • Sudahkah Etis Jokes atau Humor Kepada Difabel? Sebuah Pandangan Islam

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID