• Login
  • Register
Minggu, 8 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Pernak-pernik

Toleransi Antar Umat Beragama Di Kecamatan Babakan Cirebon

Dalam menjaga toleransi antar umat beragama dan keamanan negara, para anggota Banser tidak akan membeda bedakan latar belakang seseorang

moh dinar moh dinar
03/11/2023
in Pernak-pernik
0
Toleransi

Toleransi

1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Indahnya toleransi antar umat beragama di Kabupaten Cirebon kembali terpotret kala momen Saat Hari Natal di Gereja Katolik Kristus Jaya Babakan, Minggu (25/12/2022)

Setiap tahunnya, umat Kristen yang berbondong-bondong datang menjalankan ibadah Natal di Gereja Katolik Kristus Jaya Babakan selalu ramai dan padat. Oleh karena itulah Banser Kabupaten Cirebon memerintahkan kepada Banser kecamatan Babakan dan Pabuaran untuk membantu mengamankan acara tersebut.

Para Romo, Suster, Frater, dan umat dengan ramah mempersilahkan umat muslim untuk masuk halaman gereja. Pihak gereja terlihat telah senang dan terbantu karena adanya bantuan keamanan dari Banser tersebut. Kebiasaan ini ternyata sudah berlangsung puluhan tahun dan menjadi bukti indahnya toleransi keberagaman di Kabupaten Cirebon

“Kami sangat senang dan berterima kasih kepada teman-teman muslim. Ini negara kita, dan kita harus menjaga nya bersama. Ini adalah salah satu bentuk toleransi. Kami ingin ini berjalan sampai kapanpun. Ini menunjukkan bahwa persaudaraan sejati itu ada,” terang Pastor Rekan Gereja Katolik Kristus Babakan , Romo Paulus Teguh, O.Carm.

Kami bersama umat Kristen di momen ini juga bersama-sama menyanyikan lagu indonesia raya dari  musisi Bimbo untuk direkam dan diunggah sebagai ucapan selamat Hari Raya Natal bagi saudara umat Kristen. Tak hanya itu, pihak Banser juga membantu mengamankan jalannya  upacara dengan membantu arus lalu lintas sekitar gereja dan mengawasi area parkir.

Baca Juga:

Dari Sapi Hingga Toleransi : Sebuah Interaksi Warga Muslim Saat Iduladha di Bali

Kasus Pelecehan Guru terhadap Siswi di Cirebon: Ketika Ruang Belajar Menjadi Ruang Kekerasan

KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Kontekstualisasi Ajaran Islam terhadap Hari Raya Waisak

Dengan menjaga selama proses natal ini.Banser berupaya menjaga keutuhan dan menjaga NKRI dari upaya-upaya oknum yang ingin memecah belah dan mengadu domba anak bangsa melalui agama. Banser juga berupaya menjaga hubungan antar umat beragama di negeri ini supaya tetap selalu terjalin untuk menghindari kesalah pahaman antar umat beragama

Hak Asasi Manusia

Dalam menjaga toleransi antar umat beragama dan keamanan negara, para anggota Banser tidak akan membeda bedakan dan mempermasalahkan suatu suku,ras, maupun agama.

Selama mereka tidak berniat untuk mencoba dan membuat kerusuhan atau kegaduhan di negeri tercinta ini seperti slogan mereka “hubbul wathan minal iman” Yang berarti mencintai tanah air sebagian dari iman tanpa membeda bedakan.

“Kami di sini atas dasar asas pancasila no 3 yaitu persatuan Indonesia yang berarti kita akan tetap bersatu dan saling membantu tanpa mengenal suku,ras,maupun agama,” ucap Komandan Banser kec. Pabuaran, Ndan Edi, .

Romo Teguh berharap rasa toleransi dapat terus dipupuk dan diperkuat. ”Semoga perdamaian antarsesama manusia terus terjaga, khususnya di Kabupaten Cirebon. Paling tidak, hanya ini yang bisa kami lakukan untuk mewujudkan toleransi dan perdamaian,” ucapnya.

Salah satu umat kristen yang melaksanakan ibadah Natal di gereja, Oliv, merasa sangat terkesan dengan besarnya toleransi ini. Dikatakannya bahwa ini adalah suatu kehormatan dan kepercayaan bagi kami bahwa sikap toleransi masih terjadi di negeri ini.

Mencintai perbedaan

Bahkan setelah semua rangkaian ibadah hari Raya Natal itu selesai. Semua umat kristen yang ada di Gereja tersebut berkumpul untuk megucapkan terima kasih kepada para Banser. Mereka mengajak para banser untuk makan bersama di aula Gereja Katolik Kristus Jaya Babakan tersebut

Dalam upaya menjaga ukhuwah wathaniyah atau persaudaraan antar masyarakat yang terdiri dari bermacam-macam agama,suku,bahasa dan budaya. Kita seharusnya dan semestinya mentoleransi segala macam perbedaan di negeri ini dan mencintai perbedaan tersebut.

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ اْلأَدْيَانِ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ قَالَ الْحَنِيفِيَّةُ السَّمْحَةُ

Artinya: Dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata; ditanyakan kepada Rasulullah SAW: “’Agama manakah yang paling dicintai oleh Allah? Maka beliau bersabda: ‘Al-Hanifiyyah As-Samhah (yang lurus lagi toleran)’.” (HR Bukhari).

Dengan keberagaman dan perbedaan yang dilandasi sikap toleransi ini akan menciptakan masyarakat yang damai dan saling tolong menolong. Yakni tanpa harus memikirkan perbedaan suku, budaya, ras maupun agamanya. []

Tags: BeragamaCirebonkecamatan babakantoleransiumat
moh dinar

moh dinar

Terkait Posts

Kursi Lipat

Kursi Lipat dan Martabat Disabilitas

8 Juni 2025
Anda Korban KDRT

7 Langkah yang Dapat Dilakukan Ketika Anda Menjadi Korban KDRT

7 Juni 2025
KDRT

3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

7 Juni 2025
Apresiasi Kepada Perempuan yang Bekerja di Publik

Islam Berikan Apresiasi Kepada Perempuan yang Bekerja di Publik

6 Juni 2025
Wuquf Arafah

Makna Wuquf di Arafah

5 Juni 2025
Aurat

Aurat Perempuan: Antara Teks Syara’ dan Konstruksi Sosial

5 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Jam Masuk Sekolah

    Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi Bukan Kedisiplinan, Melainkan Bencana Pendidikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fenomena Walid; Membaca Relasi Kuasa dalam Kasus Kekerasan Seksual

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dari Sapi Hingga Toleransi : Sebuah Interaksi Warga Muslim Saat Iduladha di Bali

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Kursi Lipat dan Martabat Disabilitas
  • Jalan Tengah untuk Abah dan Azizah
  • 7 Langkah yang Dapat Dilakukan Ketika Anda Menjadi Korban KDRT
  • Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi Bukan Kedisiplinan, Melainkan Bencana Pendidikan
  • Iduladha: Lebih dari Sekadar Berbagi Daging Kurban

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID