• Login
  • Register
Sabtu, 5 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Buku

Buku Arah Langkah: Menyusuri Keindahan Indonesia bersama Fiersa Besari

Dengan menampilkan keberagaman, budaya dan tradisi tersebut semakin menguatkan kita bahwa menjaga serta melestarikan keindahan Indonesia itu adalah tanggung jawab kita semua.

Mellin Herlinah Mellin Herlinah
02/11/2023
in Buku
0
Fiersa Besari

Fiersa Besari

679
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Penulis Buku: Fiersa Besari
Judul Buku: Arah Langkah
Penerbit: Media Kita
Jumlah Halaman: 304
Tanggal Terbit: 1 Mei 2018

Mubadalah.id – Teman-teman siapa nih yang enggak kenal dengan nama Fiersa Besari?. Seorang penulis, Youtuber sekaligus musisi asal Indonesia yang berhasil membuat karyanya dicintai oleh banyak masyarakat Indonesia. Mulai dari musik yang ia buat, buku hingga video yang ia unggah di YouTube.

Bahkan quote-quote nya sering menjadi inspirasi bagi anak-anak muda. Sebab selain kata-katanya memang bernuansa kesehatan mental, juga diksinya yang sering ia pilih itu kuat dan hidup.

Sebagai seorang penulis buku, Fiersa Besari telah menerbitkan beberapa buku di antaranya berjudul Garis Waktu, Konpirasi Alam Semesta, Catatan Juang, Arah Langkah, Tapak Jejak. Semua karya-karyanya ini cukup viral di kalangan anak muda.

Oleh karena itu, sebagai fans garis keras, aku pun ikut menggandrungi karya-karya Fiersa, mulai dari menonton video-videonya di YouTube, menghafal musik-musiknya dan juga membaca buku-bukunya, salah satunya Arah Langkah.

Potret Keindahan Indonesia

Buku Arah Langkah mengisahkan tentang tiga pengelana yang menyusuri keindahan negeri tercinta kita ini dengan tujuan yang berbeda-beda. Fiersa Besari karena sedang merasakan patah hati ditinggal kekasihnya menikah dengan orang lain, dan dua orang yang lain karena memang ingin berkelana dan menyusuri sudut-sudut Indonesia.

Baca Juga:

ISIF akan Gelar Halaqoh Nasional, Bongkar Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

Pesan Pram Melalui Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer

Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan

Egoisme dan Benih Kebencian Berbasis Agama

Melalui cara-cara yang seru tetapi juga menantang, mereka tidak hanya menyaksikan langsung keindahan dari negeri ini, akan tetapi mereka juga menghadapi pertarungan dengan kegelisahan yang dirasakan dan dibawa oleh masing-masing.

Buku Arah Langkah berhasil menggambarkan betapa indahnya budaya, alam dan manusia yang hidup di Indonesia. Dengan menampilkan keberagaman, budaya dan tradisi tersebut semakin menguatkan kita bahwa menjaga serta melestarikan keindahan Indonesia itu adalah tanggung jawab kita semua.

Semua daerah memang memiliki kisahnya yang berbeda-beda. Dan di dalam perbedaan tersebut, cinta dan persahabatan selalu bisa kita temukan.

Inspirasi dari Buku Arah Langkah

Selama membaca buku Arah Langkah, aku serasa ikut melakukan perjalanan bersama mereka bertiga. Sebab Fiersa dalam buku tersebut berhasil menggambarkan kondisi daerah-daerah yang ia singgahi dengan sangat hidup. Sehingga aku sebagai pembaca terasa seperti masuk pada proses perjalanan tersebut.

Di sisi lain, alasan Fiersa dalam melakukan perjalanan tersebut juga juga sangat menarik. Yang awalnya supaya bisa move on, akhirnya Fiersa justru bisa pergi ke sudut-sudut Indonesia dan bisa belajar banyak hal. Di antaranya belajar tentang keberagaman yang ada di Indonesia, pentingnya relasi persahabatan yang saling menguatkan dan juga belajar dalam saling memahami.

Dengan datang ke banyak tempat, kita ternyata bisa lebih paham dan empati pada orang lain. Terutama orang yang berbeda dengan kita. Kita bisa bertukar pikiran dan membangun ikatan persaudaraan dengan orang-orang yang berbeda. Sehingga dinding pemisah di antara kita dengan umat yang berbeda menjadi runtuh.

Hal ini menurut aku penting banget, soalnya selama ini kita selalu diajarkan untuk tidak boleh bergaul dan berteman dengan orang yang beda, baik beda agama, ras, suku dan yang lainnya. Padahal kita kan sebagai manusia yang hidup di Indonesia adalah saudara. Sehingga ruang-ruang perjumpaan itu justru harus kita ciptakan, supaya tidak ada kecurigaan satu sama lain.

Di samping itu, cara move on yang seperti ini sungguh keren dan bermanfaat ya. Dari pada kita terus merenung di kamar dan menyiksa diri dengan hal-hal yang buruk. Tidak mudah memang, tapi selagi punya semangat pasti bisa kita lakukan.

Terimakasih Fiersa sudah menuliskan catatan perjalanan tersebut, kami sebagai fansmu bisa belajar banyak tentang keindahan Indonesia dan juga belajar tentang arti mencintai diri sendiri. Terutama ketika di masa-masa sulit, seperti patah hati misalnya. []

Tags: Arah LangkahbukuFiersa BesariIndonesiaKeindahanMenyusuri
Mellin Herlinah

Mellin Herlinah

Saya adalah mahasantriwa Sarjana Ulama Perempuan Indonesia (SUPI) Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon.

Terkait Posts

Ancaman Intoleransi

Menemukan Wajah Sejati Islam di Tengah Ancaman Intoleransi dan Diskriminasi

5 Juli 2025
Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer

Pesan Pram Melalui Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer

4 Juli 2025
Fiqh Al-Usrah

Fiqh Al-Usrah Menjembatani Teks Keislaman Klasik dan Realitas Kehidupan

28 Juni 2025
Novel Cantik itu Luka

Novel Cantik itu Luka; Luka yang Diwariskan dan Doa yang Tak Sempat Dibisikkan

27 Juni 2025
Fiqhul Usrah

Fiqhul Usrah: Menanamkan Akhlak Mulia untuk Membangun Keluarga Samawa

25 Juni 2025
Hakikat Berkeluarga

Membedah Hakikat Berkeluarga Ala Kyai Mahsun

23 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Gerakan KUPI

    Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Jun-hee dalam Serial Squid Game dan Realitas Perempuan dalam Relasi yang Tidak Setara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ISIF akan Gelar Halaqoh Nasional, Bongkar Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kholidin, Disabilitas, dan Emas : Satu Tangan Seribu Panah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menemukan Wajah Sejati Islam di Tengah Ancaman Intoleransi dan Diskriminasi
  • Jangan Malu Bekerja
  • Yang Benar-benar Seram Itu Bukan Hidup Tanpa Nikah, Tapi Hidup Tanpa Diri Sendiri
  • Islam Memuliakan Orang yang Bekerja
  • Kholidin, Disabilitas, dan Emas : Satu Tangan Seribu Panah

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID