• Login
  • Register
Minggu, 8 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Dampak Fatwa MUI Terhadap Dunia Usaha Di Indonesia

Perlunya kesadaran bahwa fatwa tersebut bisa kita ikuti. Tanpa memandang agama, karena aksi boikot tersebut bukan persoalan klaim agama

arihnirohiatuljannah@gmail.com arihnirohiatuljannah@gmail.com
18/11/2023
in Publik, Rekomendasi
0
Fatwa MUI

Fatwa MUI

1.3k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Kabarnya Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa nomor 83 tahun 2023, yang berisi dukungan terhadap Palestina. Dalam fatwa ini tertuang bahwa mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina atas agresi Israel hukumnya wajib.

Sebaliknya, mendukung Israel dan produk yang dukung Israel hukum haram. Lantas bagaimanakah tanggapan masyarakat Indonesia dengan hal ini, dan seperti apa dampaknya terhadap dunia usaha di Indonesia, salingers yuk kita bahas!

Fenomena Awal Konflik Israel-Palestina

Konflik Israel-Palestina adalah konflik militer yang berlangsung dari abad ke-19 hingga pada abad ke-21. Konflik ini merupakan salah satu konflik terpanjang sekaligus terumit di dunia.

Masalah utama dari konflik Israel-Palestina ini mencakup status kepemilikan Yerusalem, pemukiman Israel, keamanan, hak air hingga hak kebebasan kembali Palestina.

Konflik ini  berlangsung selama puluhan tahun dan melibatkan berbagai elemen, termasuk isu wilayah, agama, sejarah dan politik. Beberapa upaya untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina telah ada selama puluhan tahun, namun sampai saat ini masih berujung ricuh. Serangan Israel semakin brutal hingga menewaskan ribuan orang termasuk di antaranya anak-anak dan menyebabkan kerusakan parah di jalur Gaza.

Baca Juga:

Ketuhanan yang Membebaskan: Membangun Perdamaian dengan Dasar Pancasila

Fenomena Inses di Indonesia: Di Mana Lagi Ruang Aman bagi Anak?

Menilik Peran KUPI Muda dalam Momen Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Pesan Nyai Alissa Wahid di Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Seperti yang sudah dikemukakan oleh menteri kesehatan Palestina Gaza, yang dikelola Hamas melaporkan pada 6 November bahwa lebih dari 10.000 orang tewas, termasuk 4.100 lebih anak-anak, yang artinya rata-rata satu anak tewas tiap 10 menit.

Perang ini juga mengakibatkan 25.400 orang Gaza dan Tepi Barat terluka, di sisi lain petugas medis, jurnalis dan staf PBB ikut tewas, padahal berdasarkan hukum internasional, pekerja bantuan dan petugas kesehatan serta fasilitas harus dilindungi.

Jumlah korban tewas meningkat dengan begitu cepat; pasokan air, listrik, dan bahan bakar telah diputus. Kini separuh penduduk diminta mengungsi ke wilayah lain.

Dampak Fatwa MUI terhadap Dunia Usaha di Indonesia

Menurut pengamat Ekonomi dan keuangan Syariah dari Universitas Andalas (Unand) Padang, Muhammad Fany Alfarisi, keputusan MUI mengeluarkan fatwa sebagai bentuk mendukung Palestina itu sudah tepat, kendali jika kita lihat dari sisi ekonomi sebenarnya merupakan keputusan yang sulit.

Dengan adanya pemboikotan produk Israel, sedikitnya turut berdampak kepada para pekerja Indonesia, yang sebelumnya bekerja di perusahaan atau tempat usaha yang terafiliasi mendukung Israel. Karena mungkin saja produktivitas kerja menurun, seiring mulai turunnya permintaan pasar.

Akan tetapi momen ini bisa menjadi sebuah pendorong bagi rakyat Indonesia sendiri untuk mencintai produk dalam negeri dan mengurangi kebutuhan produk impor.

Faktanya produk asing yang ada di Indonesia banyak anak negeri melakukan berbagai produksi seperti kopi, ayam goreng bahkan dari sisi teknologi sekalipun, produk dalam negeri tidak kalah unggul dengan produk luar.

Artinya, boikot produk berafiliasi mendukung Israel ini tidak begitu mengganggu kebutuhan rakyat Indonesia. Hanya saja, produk lokal dengan luar masih kalah dari segi nama atau brand yang kita pakai. Brand global itu berkembang secara signifikan di berbagai kota-kota besar di dunia.

Cintai Produk Dalam Negeri

Dengan adanya fatwa MUI terhadap pemboikotan produk-produk pro-Israel setidaknya akan memberikan pengaruh terhadap rakyat Indonesia untuk lebih mencintai produk dalam negeri sekaligus ikut andil dalam membantu Palestina untuk menekankan serangan Israel terhadap Palestina.

Akan tetapi jika hanya sebagian kecil rakyat Indonesia yang memboikot. Tentu akan berdampak sangat lambat dan kemungkinan kecil akan terwujud.

Perlunya kesadaran bahwa fatwa MUI tersebut bisa  seluruh rakyat Indonesia ikuti. Tanpa memandang agama, karena aksi boikot tersebut bukan persoalan klaim agama.

Melainkan soal kemanusiaan, dan sepatutnya orang Indonesia bukan hanya mencukupkan boikot. Akan tetapi segera mengganti produk-produk pro Zionis dengan produk negeri sendiri. Karena momen ini adalah momen yang pas untuk mengajarkan betapa pentingnya mencintai produk karya bangsa sendiri.

Misalnya dengan menggunakan beberapa produk lokal yang daerah-daerah di seluruh Indonesia hasilkan, termasuk UMKM masyarakat sekitar. Dengan begitu, membuat kita akan lebih meningkatkan rasa kecintaan kita kepada produk yang warga lokal hasilkan. []

Tags: dampakFatwa MUIIndonesiaLokalprodukUsaha
arihnirohiatuljannah@gmail.com

arihnirohiatuljannah@gmail.com

Alumni KEPQ (Kampus Enterpreneur Penghafal Qur'an) Surabaya. Mahasiswi STAI Darul Kamal Lombok NTB.  

Terkait Posts

Kritik Siti Hajar

Siti Hajar dan Kritik atas Sejarah yang Meminggirkan Perempuan

8 Juni 2025
Jam Masuk Sekolah

Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi Bukan Kedisiplinan, Melainkan Bencana Pendidikan

7 Juni 2025
Iduladha

Iduladha: Lebih dari Sekadar Berbagi Daging Kurban

7 Juni 2025
Masyarakat Adat

Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi

7 Juni 2025
Toleransi di Bali

Dari Sapi Hingga Toleransi : Sebuah Interaksi Warga Muslim Saat Iduladha di Bali

7 Juni 2025
Siti Hajar

Spirit Siti Hajar dalam Merawat Kehidupan: Membaca Perjuangan Perempuan Lewat Kacamata Dr. Nur Rofiah

7 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Jam Masuk Sekolah

    Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi Bukan Kedisiplinan, Melainkan Bencana Pendidikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Iduladha: Lebih dari Sekadar Berbagi Daging Kurban

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kursi Lipat dan Martabat Disabilitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Siti Hajar dan Kritik atas Sejarah yang Meminggirkan Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jalan Tengah untuk Abah dan Azizah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Bagaimana Sikap Masyarakat Jika Terjadi KDRT?
  • Siti Hajar dan Kritik atas Sejarah yang Meminggirkan Perempuan
  • Kursi Lipat dan Martabat Disabilitas
  • Jalan Tengah untuk Abah dan Azizah
  • 7 Langkah yang Dapat Dilakukan Ketika Anda Menjadi Korban KDRT

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID