• Login
  • Register
Selasa, 17 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Keluarga

Mari Biasakan Hidup Bersih kepada Anak-anak

Serta membereskan tempat tidur setiap bangun tidur, merupakan pekerjaan membiasakan anak pada hidup bersih. Hingga kesadaran akan kebersihan itu menjadi bagian dari kepribadiannya.

Redaksi Redaksi
20/05/2024
in Keluarga
0
Bersih

Bersih

523
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Kesadaran akan kebersihan tidak hanya bertumpu pada pengetahuan mengenai hubungan kebersihan dengan kesehatan, tetapi juga bertumpu pada perasaan.

Pengetahuan tentang hubungan kebersihan dengan kesehatan diperoleh melalui ilmu pengetahuan. Tetapi kepekaan terhadap kebersihan dibangun melalui pembiasaan sejak kecil.

Konsistensi orang tua terhadap keharusan anak-anak untuk cuci tangan sebelum makan, cuci kaki sebelum tidur, mandi dan gosok gigi secara teratur, menyapu lantai dan halaman rumah.

Juga termasuk buang sampah di tempatnya, meletakkan sepatu di tempatnya, merapikan pakaian dan buku-buku di kamarnya.

Serta membereskan tempat tidur setiap bangun tidur, merupakan pekerjaan membiasakan anak pada hidup bersih. Hingga kesadaran akan kebersihan itu menjadi bagian dari kepribadiannya.

Baca Juga:

Mari Berani Bersuara Melawan Catcalling di Ruang Publik

Peran Negara Dalam Pelestarian Lingkungan Hidup

Memilihara Lingkungan Hidup Bagian dari Menjaga Jiwa

Dampak Kerusakan Lingkungan Hidup

Pada usia remaja, kesadaran akan kebersihan harus kita dukung oleh pengetahuan empirik, misalnya, melihat air, benda, atau tangan kotor dengan bantuan mikroskop. Sehingga mereka melihat sendiri kuman-kuman penyakit pada kotoran tersebut.

Adapun perilaku bersih dan tertib pada masyarakat hanya mungkin terwujud dengan pengaturan yang kita rancang secara serius, seperti sistem pemeliharaan kebersihan umum lengkap dengan segala sarananya, sistem sanitasi, sistem pembuangan limbah di tempat-tempat umum.

Kemudian kita dukung dengan peraturan yang menjamin kelangsungan hidup bersih dan tertib. Misalnya, Singapura mengenakan denda sekitar lima ratus ribu rupiah bagi orang yang hanya membuang puntung rokok secara sembarangan.

Pembiasaan Kejujuran dan Kedisiplinan

Kejujuran merupakan sifat seseorang. Dalam bahasa Arab, kejujuran diungkap dengan istilah shiddiq dan aminah. Shiddiq artinya benar dan aminah artinya dapat dipercaya. Ciri orang jujur adalah tidak suka bohong. Akan tetapi, jujur yang berkonotasi positif berbeda dengan jujur dalam arti lugu dan polos yang berkonotasi negatif.

Dalam sifat amanah juga terkandung kecerdasan, yakni kejujuran yang disampaikan secara tanggung jawab. Jujur bukan dalam arti mau mengatakan semua yang diketahui apa adanya. Tetapi mengatakan apa yang diketahui sepanjang membawa kebaikan dan tidak menyebutnya (bukan berbohong) jika diperkirakan membawa akibat buruk kepada dirinya atau orang lain.

Sebagai ilustrasi dari sebuah hadis bahwa suatu hari Nabi Saw. sedang duduk di suatu tempat, tiba-tiba seseorang berlari dan lewat di depannya. Tak lama kemudian, datang lagi orang lain dengan menghunus senjata tajam, yang terlihat sedang mengejar orang yang berlari tadi.

Ketika sampai di dekat Nabi Saw., orang itu bertanya adakah engkau melihat orang lari lewat sini? Jika Nabi Saw. berkata tidak, berarti beliau berbohong. Tetapi jika berkata iya, berarti kejujuran Nabi Saw. membawa kepada ancaman bahaya bagi seseorang yang belum mengetahui apakah bersalah atau tidak.

Karena itu, Nabi Saw. menjawab dengan ungkapan, “Sejak saya berdiri di sini tidak ada orang lewat.” Nabi tidak berbohong karena ketika orang yang pertama lari di depannya, Nabi Saw. masih duduk. Setelah berdiri, tidak ada lagi orang yang lewat. []

Tags: BersihBiasakanHidupMari
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Ibu Rumah Tangga

Multitasking itu Keren? Mitos Melelahkan yang Membebani Ibu Rumah Tangga

17 Juni 2025
Tanggung Jawab Perkawinan

Tanggung Jawab Pasangan Suami Istri dalam Menjaga Perkawinan

15 Juni 2025
Baru Menikah

Dinamika Pasangan Suami Istri yang Baru Menikah

13 Juni 2025
Kekerasan Finansial

Kisah Nyata Kekerasan Finansial dan Pentingnya Perjanjian Pranikah

11 Juni 2025
Dad's Who Do Diapers

Dad’s Who Do Diapers: Ayah Juga Bisa Ganti Popok, Apa yang Membuat Mereka Mau Terlibat?

10 Juni 2025
Najwa Shihab dan Ibrahim

Najwa Shihab dan Ibrahim: Teladan Kesetaraan dalam Pernikahan

26 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Istri Marah

    Melihat Istri Marah, Benarkah Suami Cukup Berdiam dan Sabar agar Berpahala?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hiburan Walimah yang Meriah, Apakah Membawa Berkah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Penyegelan Masjid Ahmadiyah di Banjar: Negara Masih Gagal Menjamin Kebebasan Beragama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Multitasking itu Keren? Mitos Melelahkan yang Membebani Ibu Rumah Tangga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tambang Nikel dan Masa Depan yang Terancam di Raja Ampat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Dokumen Abu Dhabi: Warisan Mulia Paus Fransiskus dan Imam Besar Al-Tayyeb Bagi Dunia
  • Penyegelan Masjid Ahmadiyah di Banjar: Negara Masih Gagal Menjamin Kebebasan Beragama
  • Hiburan Walimah yang Meriah, Apakah Membawa Berkah?
  • Tambang Nikel dan Masa Depan yang Terancam di Raja Ampat
  • Melihat Istri Marah, Benarkah Suami Cukup Berdiam dan Sabar agar Berpahala?

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID