• Login
  • Register
Minggu, 8 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Film

Refleksi Film Ar-Risalah : Belajar Mengorganisir Masyarakat dari Nabi Muhammad Saw

Jika kita ingin menjadi seorang pengorganisir masyarakat, maka cara yang Nabi Muhammad Saw lakukan mungkin bisa kita tiru. Yakni ketika ada sebuah permasalahan hendaknya diselesaikan secara bersama bukan mengambil keputusan secara sepihak

Sukma Aulia Rohman Sukma Aulia Rohman
18/06/2024
in Film, Personal
0
Film Ar-Risalah

Film Ar-Risalah

1.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Dalam film Ar-Risalah banyak sekali adegan yang memperagakan sosok Nabi Muhammad Saw sebagai seorang pengorganisir masyarakat.

Mubadalah.id – Beberapa waktu yang lalu, tepatnya pada tanggal 8 Juni 2024, saya bersama teman kelas Sarjana Ulama Perempuan Indonesia (SUPI) Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon melakukan rangkaian kegiatan pembelajaran tentang Parcipatory Action Research (PAR) selama 4 hari di Yayasan Wangsakerta.

Selama 4 hari mengikuti rangkaian kegiatan di Yayasan Wangsakerta, saya mendapat banyak sekali pengalaman dan pengetahuan baru terkait mengorganisir masyarakat. Sebagai praktiknya di hari ke 3 , saya bersama rekan satu kelas diterjunkan ke Dusun Karang Dawa yang berada di sekitar Yayasan Wangsakerta.

Pada saat pembelajaran di Dusun Karang Dawa kami diajarkan cara untuk mendapatkan informasi dari masyarakat. Di sana kami melakukan pendekatan terlebih dahulu seperti membantu kegiatan masyarakat Karang Dawa seperti membantu mengupas bawang, memasak, bersih-bersih, menciptakan suasana yang nyaman saat melakukan dialog dan lain sebagainya.

Setelah turun ke masyarakat, di malam harinya kami diajak untuk menonton Film Ar-Risalah. Yaitu film yang menceritakan dakwah Nabi Muhammad Saw dalam menyebarkan agama Islam di Jazirah Arab.

Baca Juga:

Refleksi Buku Umat Bertanya, Ulama Menjawab: Apakah Perempuan Tak Boleh Keluar Malam?

Islam adalah Agama Kasih: Refleksi dari Buku Toleransi dalam Islam

Menjembatani Agama dan Budaya: Refleksi dari Novel Entrok Karya Oky Madasari

Yuk Belajar Keberanian dari Ummu Haram binti Milhan…!!!

Strategi Dakwah Nabi Muhammad Saw

Dalam film ini banyak sekali adegan yang memperagakan sosok Nabi Muhammad Saw sebagai seorang pengorganisir masyarakat.

Pertama, dalam membentuk kekuatan kelompok Islam, Nabi Muhammad Saw memulai dakwahnya ke keluarga atau orang terdekatnya terlebih dahulu. Hal ini karena Islam waktu itu merupakan agama baru, maka Nabi Muhammad Saw melakukan dakwahnya masih secara sembunyi-sembunyi.

Orang-orang pertama yang masuk Islam merupakan keluarga atau orang terdekat Nabi Muhammad Saw yaitu Siti Khadijah, Ali bin Abi Thalib , dan Abu Bakar. Kemudian diikuti oleh beberapa sahabat seperti Zaid bin Haritsah, Utsman Bin Affan dan para sahabat yang lain.

Dalam film digambarkan ketika turun wahyu pertama yaitu Surat al-Alaq, Zaid Bin Haritsah sedang berada di rumah Nabi Muhammad Saw ketika beliau membacakan wahyu tersebut.

Kemudian Zaid keluar dan membacakan ayat tersebut di depan para sahabat, tak lama kemudian datang Abdul Muthalib yakni paman Nabi Muhammad Saw seraya berkata “Jaga berita ini, jangan sampai diketahui oleh orang Quraisy”.

Cara dakwah Nabi Muhammad Saw yakni menyebarkan ajaran Islam secara perlahan dapat kitas sebut sebagai pengorganisasian di masyarakat. Yaitu perlu melakukan pendekatan secara perlahan untuk mendapat kepercayaan dari masyarakat terlebih dahulu.

Karena untuk mendapatkan informasi dari masyarakat perlu mendapatkan trust atau kepercayaan dari mereka terlebih dahulu. Di antara cara yang dapat kita lakukan adalah dengan membantu kegiatan mereka. Kemudian perlahan mulai mengajak mereka berdialog, sehingga informasi akan mereka berikan secara terbuka.

Mengatasi Persoalan Bersama

Kedua, mengatasi persoalan bersama masyarakat. Dalam Film Ar-Risalah ada sebuah adegan ketika Nabi Muhammad Saw memilih untuk hijrah bersama para sahabat ke Thaif, Habasyah dan Madinah.

Ketika itu kondisi Makkah sudah tidak kondusif, karena banyak sekali umat Islam yang mendapat penyiksaan oleh kaum Quraisy. Sehingga Nabi Muhammad Saw beserta para kaum Muslimin memutuskan untuk hijrah secara bersama-sama.

Jika kita ingin menjadi seorang pengorganisir masyarakat, maka cara yang Nabi Muhammad Saw lakukan mungkin bisa kita tiru. Yakni ketika ada sebuah permasalahan hendaknya diselesaikan secara bersama bukan mengambil keputusan secara sepihak atau hanya mencari kepentingan pribadi.

Hal yang bisa kita lihat dari Nabi Muhammad Saw adalah ketika beliau bersama kaum Muslimin memutuskan untuk hijrah, beliau terlebih dahulu telah membaca situasi kota Makkah yang sudah tak lagi aman bagi keselamatan kaum Muslimin.

Bahkan Nabi Muhammad Saw terlebih dahulu mendahulukan kaum muslimin untuk hijrah terlebih dahulu. Kemudian setelah semua kaum muslimin berhasil sampai ke Madinah. Barulah Nabi Muhammad Saw pergi untuk hijrah.

Ketiga, adanya perubahan. Setelah mengatasi persoalan bersama masyarakat, langkah selanjutnya adalah melakukan perubahan.

Dalam Film Ar-Risalah Nabi Muhammad Saw telah banyak mengubah tradisi Arab jahiliyah seperti melarang mengubur anak perempuan hidup-hidup. Lalu membuat perubahan tentang kesetaraan adalah hak semua masyarakat tanpa memandang budak, majikan, laki-laki ataupun perempuan. Serta ajaran kebaikan yang merupakan pembaharuan dari tradisi kaum Quraisy.

Dalam melakukan perubahan seperti yang Nabi Muhammad lakukan tentu saja tidak mudah akan banyak tantangan dan hambatan yang harus Nabi lalui. Maka dari itu terus berusaha dan bermusyawarah bersama sangat kita perlukan agar tujuan akhir yaitu perubahan akan tercapai dengan mudah. []

Tags: belajarFilm Ar-RisalahMengorganisir MasyarakatNabi Muhammad SAWRefleksi
Sukma Aulia Rohman

Sukma Aulia Rohman

Saya adalah Mahasantriwa Sarjana Ulama Perempuan Indonesia (SUPI) Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon.

Terkait Posts

Narasi Hajar

Pentingnya Narasi Hajar dalam Spiritualitas Iduladha

6 Juni 2025
Berkurban

Berkurban: Latihan Kenosis Menuju Diri yang Lapang

6 Juni 2025
Kekerasan Seksual

Perspektif Heterarki: Solusi Konseptual Problem Maraknya Kasus Kekerasan Seksual di Lembaga Pendidikan Agama  

5 Juni 2025
Kesehatan Akal

Dari Brain Rot ke Brain Refresh, Pentingnya Menjaga Kesehatan Akal

4 Juni 2025
Resident Playbook

Resident Playbook dan Pentingnya Perspektif Empati dalam Dunia Obgyn

4 Juni 2025
Tubuh yang Terlupakan

Luka Cinta di Dinding Rumah: Tafsir Feminis-Spiritual atas Tubuh yang Terlupakan

3 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Masyarakat Adat

    Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fenomena Walid; Membaca Relasi Kuasa dalam Kasus Kekerasan Seksual

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Spirit Siti Hajar dalam Merawat Kehidupan: Membaca Perjuangan Perempuan Lewat Kacamata Dr. Nur Rofiah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dari Sapi Hingga Toleransi : Sebuah Interaksi Warga Muslim Saat Iduladha di Bali

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi Bukan Kedisiplinan, Melainkan Bencana Pendidikan
  • Iduladha: Lebih dari Sekadar Berbagi Daging Kurban
  • Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi
  • 3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT
  • Dari Sapi Hingga Toleransi : Sebuah Interaksi Warga Muslim Saat Iduladha di Bali

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID