Mubadalah.id – Masa kehamilan merupakan masa yang membahagiakan bagi pasangan yang akan memiliki keturunan. Sebab, kehamilan berarti memberikan kebahagiaan bagi pasangan suami istri dan kedua keluarga besar.
Kehamilan merupakan pintu dari sebuah fase kehidupan keluarga, saat suami dan istri akan menjalani proses kehidupan sebagai orangtua. Kehamilan juga merupakan masa ketika calon orangtua harus mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk memulai mendidik anak sejak berada dalam kandungan.
Pada tahap ini dukungan serta semangat harus timbul dari dalam diri pasangan istri dan suami, serta dari kedua keluarga besarnya. Sebagaimana dalam al-Qur’an yang menjelaskan bahwa, Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah (QS. Luqman (31): 14).
Perkembangan kondisi anak yang belum dilahirkan tidak hanya bergantung dari si ibu. Tetapi juga bergantung pada sikap anggota keluarga lainnya.
Kondisi ibu hamil dengan janin atau bayi yang masih dalam kandungannya sangat terpengaruhi oleh sikap ayah (suami) dan keluarga mereka.
Jika ibu dalam kondisi bahagia selama masa kehamilannya, janin yang di kandungnya pun akan tumbuh sehat. Sebaliknya, kondisi ibu hamil yang dalam tekanan psikologis, apalagi dalam keadaan stres atau depresi berat, akan sangat berpengaruh pada kondisi bayi dalam kandungannya.
Sikap pengertian dari lingkungan ibu hamil akan sangat memengaruhi kondisi kehamilannya, baik secara fisik maupun psikis. Setiap tahap proses kehamilan yang dilewati oleh ibu hamil merupakan hari-hari yang dipenuhi gejolak emosi yang bercampur baur antara rasa bahagia, cemas, takut, dan khawatir.
Dalam waktu sekitar 9 bulan, ibu hamil mengalami dan merasakan fase-fase pertumbuhan janin yang membutuhkan dorongan mental dari lingkungannya. []