• Login
  • Register
Sabtu, 4 Februari 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom

Ladies, Jangan Asal Menikah Tanpa Persiapan

Menikahlah karena kamu memang siap. Bukan hanya karena ingin. Menikahlah atas keputusanmu sendiri bukan karena orang lain.

Rofi Indar Parawansah Rofi Indar Parawansah
06/07/2021
in Personal
0
Menikah

Menikah

328
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Pertanyaan paling menyebalkan bagi perempuan berusia 20 an adalah “Kapan menikah?” Masih mending kalau yang ditanyai adalah mereka yang punya pacar. Lha kalau yang jomblo? Kan semakin bingung mau jawab apa. Mau menjelaskan mimpi-mimpi yang belum tercapai atau cita-cita yang ingin diraih, rasanya kok sama saja. Karena masyarakat masih menomorsatukan pernikahan sebagai salah satu anak tangga kehidupan.

Anak perempuan adalah pihak yang lebih sering ditekan dalam masalah pernikahan. Belum menikah di atas usia 25 akan dicap sebagai perawan tua. Ujung-ujungnya dinasihati supaya tidak pilih-pilih cari suami. Padahal ya, perempuan itu beli skincare pun harus riset dulu. Di cek dulu kandungannya, khasiatnya, cocok tidak dengan jenis kulit kita. Ini kok cari suami disuruh jangan pilih-pilih.

Perempuan dengan segala keribetannya. Beli skincare saja harus milih dulu, riset kandungan yang ada didalamnya, cocok tidaknya dengan jenis kulit, belum lagi menyesuaikan dengan budget yang dimiliki. Urusan skincare saja tidak asal-asalan apalagi urusan pernikahan. Beli skincare saja harus pilih-pilih dulu, apalagi pasangan. Menikah kok malah disuruh buru-buru, grasa grusu, asal ada yang mau langsung disuruh pergi ke penghulu. Sungguh terlalu.

Jangan buru-buru ambil keputusan untuk menikah hanya karena diburu waktu oleh lingkungan sekitar. Ini hidupmu, tubuhmu adalah milikmu. Jangan biarkan orang lain mengendalikan dirimu.

Menikah itu seperti menaiki sebuah kapal pelayaran. Bukan akhir kehidupan, tapi awal perjalanan. Suami sering kali ditempatkan sebagai nahkoda yang mengepalai keluarga. Dan istri adalah teknisi, bukan hanya sekedar penumpang biasa. Keduanya harus bekerja sama jika ingin sampai tujuan dengan selamat. Tidak ada yang bisa memprediksi apa saja yang akan terjadi, perjalanan tidak akan selalu mulus. Ada kalanya kapal dihantam ombak, dan untuk melaluinya harus ada koordinasi yang baik antara nahkoda dengan teknisi.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Kisah Saat Perempuan Berbicara dan Berpendapat di Depan Nabi Saw
  • Kisah Anak Perempuan yang Nabi Muhammad Saw Hormati
  • Kritik Ibn Hazm aẓ-Ẓahiri Terhadap Ulama yang Membolehkan Pernikahan Tanpa Wali
  • Kisah Saat Nabi Khidr As Menemui Pelayan Perempuan

Baca Juga:

Kisah Saat Perempuan Berbicara dan Berpendapat di Depan Nabi Saw

Kisah Anak Perempuan yang Nabi Muhammad Saw Hormati

Kritik Ibn Hazm aẓ-Ẓahiri Terhadap Ulama yang Membolehkan Pernikahan Tanpa Wali

Kisah Saat Nabi Khidr As Menemui Pelayan Perempuan

Sebab itu, sebelun kita menaiki bahtera pernikahan perlu beberapa persiapan. Pertama, pastikan kesiapan mentalmu dan pasangan sebelum memutuskan untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius. Siap tidak berbagi kehidupan dengan orang lain? Bertemu dengan orang yang sama setiap hari dalam seumur hidup, siap tidak menerima segala kebiasaan yang dimiliki.

Ingat! menikah beda dengan pacaran, yang kalau ada masalah bisa langsung minta putus eh besoknya sudah balikan. Saat menikah akan ada yang namanya fase penyesuaian. Kebiasaan-kebiasaan kecil yang tidak terlihat ketika pacaran akan muncul ke permukaan. Dan biasanya banyak yang kaget dan tidak siap, “ih kok dia begini? Ih kok begitu? Perasaan dulu dia gak gini deh. dll”. Jika tidak dibarengi dengan kesiapan mental maka bisa jadi perpisahan adalah jalan.

Selain mental, pastikan juga kamu dan pasanganmu siap secara finansial. Jangan mau dibodohi dengan kata-kata bahwa uang bukan segalanya. Memang, betul. Uang bukan segalanya. Tapi realita membuktikan bahwa semuanya butuh uang. Salah satu alasan tertinggi dari kasus gugatan perceraian adalah masalah ekonomi.

Pasangan muda yang tidak mapan secara ekonomi lebih banyak bertengkar setelah menikah daripada saat pacaran, mengapa demikian? Karena setelah menikah kebutuhan rumah tangga bukan lagi tanggung jawab orang tua. Beda dengan sebelum menikah, dimana seorang anak masih menjadi tanggung jawab orang tua, maka kebutuhannya pun menjadi beban orang tua.

Selanjutnya, renungkan apa yang menjadi dasar dan tujuan dari pernikahan. Jangan sampai kamu memutuskan menikah hanya karena Ikut-ikutan. Mengikuti trend #IndonesiaTanpaPacaran atau karena tidak tahan dengan lontaran pertanyaan tetangga dan keluarga.

Betul memang bahwa menikah adalah salah satu cara menghindari zina. Tapi bukan solusi satu-satunya. Zina bukan hanya dihindari tapi di jauhi. Jangan didekati (pacaran). Salah satu tujuan dari pernikahan adalah ketenangan jiwa. Untuk bisa meraih ketenangan maka harus dengan banyak persiapan.

Dan yang harus kita ingat, bahwa pernikahan juga bukan ajang pelarian. “Kurang bahagia, menikah saja. Capek kerja, sudah menikah saja. Tidak punya uang, menikah saja.” Banyak sekali orang yang berpikiran demikian. Padahal kebahagian diri adalah tanggung jawab kita. Dalam pernikahan, selain bahagia juga harus membahagiakan. Selain menerima, juga harus memberikan.

Menikahlah karena kamu memang siap. Bukan hanya karena ingin. Menikahlah atas keputusanmu sendiri bukan karena orang lain. Bahagialah atas pilihan hidupmu, apapun itu. Terkadang kita harus egois dalam beberapa hal. Egoislah untuk pilihanmu. []

 

Tags: GenderkeadilankeluargaKesetaraanmenikahPendewasaan Usia Perkawinanperempuanpernikahanpersiapan pra nikahrumah tangga
Rofi Indar Parawansah

Rofi Indar Parawansah

Perempuan belajar menulis

Terkait Posts

Gaya Hidup Minimalis

Gaya Hidup Minimalis Dimulai dari Meminimalisir Pakaian

3 Februari 2023
Nikah di KUA

Salingers, Yuk Normalisasi Nikah di KUA

2 Februari 2023
Wasiat Buya Husein

Mematri Wasiat Buya Husein Muhammad

1 Februari 2023
Patah Hati

Perempuan, Patah Hati, dan Krisis Percaya Diri

31 Januari 2023
Refleksi Menulis

Refleksi Menulis: Upaya Pembebasan Diri, dan Menciptakan Keabadian

30 Januari 2023
Pengalaman Perempuan

Writing for Healing: Mencatat Pengalaman Perempuan dalam Sebuah Komunitas

28 Januari 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Satu Abad NU

    Satu Abad NU:  NU dan Kebangkitan Kaum Perempuan 

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Anak Perempuan yang Nabi Muhammad Saw Hormati

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kritik Ibn Hazm aẓ-Ẓahiri Terhadap Ulama yang Membolehkan Pernikahan Tanpa Wali

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 5 Penyebab Su’ul Khatimah yang Dilalaikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gaya Hidup Minimalis Dimulai dari Meminimalisir Pakaian

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Makna Hijab Menurut Para Ahli
  • 5 Penyebab Su’ul Khatimah yang Dilalaikan
  • Kisah Saat Perempuan Berbicara dan Berpendapat di Depan Nabi Saw
  • Gaya Hidup Minimalis Dimulai dari Meminimalisir Pakaian
  • Kisah Anak Perempuan yang Nabi Muhammad Saw Hormati

Komentar Terbaru

  • Refleksi Menulis: Upaya Pembebasan Diri Menciptakan Keadilan pada Cara Paling Sederhana Meneladani Gus Dur: Menulis dan Menyukai Sepakbola
  • 5 Konsep Pemakaman Muslim Indonesia pada Cerita Singkat Kartini Kendeng dan Pelestarian Lingkungan
  • Ulama Perempuan dan Gerak Kesetaraan Antar-umat Beragama pada Relasi Mubadalah: Muslim dengan Umat Berbeda Agama Part I
  • Urgensi Pencegahan Ekstrimisme Budaya Momshaming - Mubadalah pada RAN PE dan Penanggulangan Ekstrimisme di Masa Pandemi
  • Antara Ungkapan Perancis La Femme Fatale dan Mubadalah - Mubadalah pada Dialog Filsafat: Al-Makmun dan Aristoteles
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist