• Login
  • Register
Rabu, 1 Februari 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Masih Adakah Tempat yang Aman bagi Perempuan?

Tidak adil memang karena ya begitulah, ketika kejahatan banyak bermutasi sedangkan regulasi hukum tidak memadai akibatnya yang dirugikan adalah korban

Aenuni Fatihah Aenuni Fatihah
01/11/2021
in Personal
0
Tempat

Tempat

96
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Pernah dengar istilah ini tidak, dunia ini sempit sekali ya? Karena saking seringnya berpisah kemudian bertemu lagi di lain tempat, dan lain kesempatan dengan orang yang sama. Ya sama halnya dengan kejahatan bisa ditemui di mana pun, kapan pun, dan di tempat manapun. Konteks kejahatan ini begitu luas tanpa mengenal gender baik laki-laki maupun perempuan bisa menjadi korban.

Miris memang ketika kebanyakan dari korban malah kebingungan, kemana mereka harus melapor dan bercerita tentang apa yang telah dialaminya. Hal seperti ini patut menjadi pertanyaan besar, lalu apa fungsi daripada instansi kepolisian di negara ini? Agaknya masyarakat sudah kehilangan kepercayaan akan aparatur negara tersebut. Apalagi perihal sexual harrassment, kekerasan seksual dan lain semacamnya, negara kurang tegas dalam menyikapi hal se-urgent itu.

Belum lagi alotnya pengesahan RUU PKS yang tambah membuat runyam permasalahan ini. Jujur saja sebagai perempuan yang murni lahir dan tinggal di Indonesia, negara ini belum termasuk negara yang ramah dan aman terhadap perempuan. Bagaimana tidak, ketika baru saja melangkah keluar dari rumah sudah mendapat catcalling, untuk pergi kuliah pun rasanya perlu persiapan mental yang kuat untuk menghadapi kenyataan bahwa sebegitu tidak ramahnya lingkungan luar.

Apakah selesai di situ? Tentu tidak, instansi pendidikan yang katanya Islami saja dengan di diami banyak orang yang katanya guru besar dengan berbagai gelar dan segudang prestasi pun belum tentu menjamin bahwa mereka bisa melek dan sadar akan hal sesederhana untuk tidak melakukan pelecehan kepada mahasiswanya.

Mungkin tidak semua, tapi beberapa seperti itu. Seperti salah satu kasusnya mahasiswi UNSRI yang dilecehkan oleh dosennya ketika sedang melakukan bimbingan skripsi, yang sampai sekarang kasusnya malah tenggelam dan belum tuntas. Karena marwah kampus lebih berharga dibanding dengan traumanya satu orang mahasiswi, sangat disayangkan ketika kebanyakan orang belum berperspektif pada korban.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Kisah Saat Nabi Saw Apresiasi Kepada Para Perempuan Pekerja
  • Perempuan, Patah Hati, dan Krisis Percaya Diri
  • Kisah Saat Perempuan Menawarkan Diri Untuk Menikah Pada Masa Nabi Saw
  • Benarkah Perempuan Makhluk Pengganggu?

Baca Juga:

Kisah Saat Nabi Saw Apresiasi Kepada Para Perempuan Pekerja

Perempuan, Patah Hati, dan Krisis Percaya Diri

Kisah Saat Perempuan Menawarkan Diri Untuk Menikah Pada Masa Nabi Saw

Benarkah Perempuan Makhluk Pengganggu?

Permasalahan kekerasan dan pelecehan seksual ini semacam gunung es yang tak tampak ketika di permukaan, akan tetapi jika diselami lebih dalam, banyak sekali sampai tak terhitung berapa kasus yang akhirnya tenggelam dan tak terselesaikan dengan baik. Bukti bahwa pelecehan seksual tidak hanya dialami perempuan adalah kasus pegawai KPI yang dibully hingga berujung pelecehan yang membuat korban trauma berat dan di diagnosa mengidap PTSD.

Tidak terbayangkan bagaimana stressnya menjadi korban yang tiap hari diselimuti ketakutan yang mana memori tersebut akan dibawanya selama dia hidup. Sedangkan pelaku masih bisa berkeliaran dengan aman tanpa memikirkan dampak apa yang ditimbulkan bagi korban atas perilaku jahatnya. Apakah korban masih bisa makan enak, tidurnya apakah nyenyak, apakah korban masih bisa menjalankan aktifitas hariannya seperti biasa? Nope, tidak se sederhana itu.

Tidak adil memang karena ya begitulah, ketika kejahatan banyak bermutasi sedangkan regulasi hukum tidak memadai akibatnya yang dirugikan adalah korban. Seharusnya dengan melihat banyaknya korban dari kasus-kasus seperti ini, pengesahan RUU PKS tidak perlu pertimbangan lagi, karena tidak menutup kemungkinan ketika semakin lamanya pengesahan, akan terminimalisir juga kasus seperti ini. Malah kemungkinan akan semakin banyak mendatangkan pelaku-pelaku baru.

Kasus kasus seperti ini tidak hanya dialami ketika di luar rumah atau di lingkungan kerja saja, karena bahkan dalam lingkup rumah pun yang katanya tempat teraman nyatanya malah sebaliknya. Beberapa waktu lalu sempat ramai kasus anak yang dilecehkan oleh ayah kandungnya sendiri, yang sampai berbulan-bulan baru terungkap setelah sang anak hamil.

Betapa sakit hatinya ketika membayangkan sosok yang seharusnya menjadi pemimpin dalam keluarga dan menjadi panutan bagi anak-anaknya malah menjadi sesosok monster yang sangat tidak pantas untuk dipanggil dengan sebutan “Ayah”. Dan anak-anak itu akan terus hidup dalam bayang-bayang ketakutan yang sangat nyata, tentu saja proses pemulihannya pun tidak akan sebentar. Jadi apakah masih ragu untuk mengesahkan RUU PKS?

Masih adakah tempat yang aman bagi kita untuk dengan bebas mengekspresikan diri kita? Apakah dunia seluas ini hanya diisi orang jahat semua? Lalu kemana kita harus membawa diri kita untuk berlindung? Suwun kepada semua orang yang masih peduli dan terus memperjuangkan hak-hak perempuan dengan gigih semoga semua usaha yang telah dikerahkan membawa hasil yang manis. []

Tags: Kekerasan Berbasis Genderkekerasan terhadap perempuanperempuanSahkan RUU PKSstop kekerasan
Aenuni Fatihah

Aenuni Fatihah

puan pegiat nulis

Terkait Posts

Wasiat Buya Husein

Mematri Wasiat Buya Husein Muhammad

1 Februari 2023
Patah Hati

Perempuan, Patah Hati, dan Krisis Percaya Diri

31 Januari 2023
Refleksi Menulis

Refleksi Menulis: Upaya Pembebasan Diri, dan Menciptakan Keabadian

30 Januari 2023
Pengalaman Perempuan

Writing for Healing: Mencatat Pengalaman Perempuan dalam Sebuah Komunitas

28 Januari 2023
Kampus Cantik

Akun Instagram Kampus Cantik, Sebuah Bentuk Glorifikasi Seksisme Bagi Perempuan

27 Januari 2023
Budak Cinta

Budak Cinta, Bumi Cinta, dan Mubadalah Cinta

24 Januari 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • keluarga

    7 Prinsip Dalam Berkeluarga Ala Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Relasi Keluarga Berencana dalam Perspektif Mubadalah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Melihat Keterlibatan Perempuan dalam Tradisi Nyadran Perdamaian di Temanggung Jawa Tengah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Saat Nabi Saw Tertawa Karena Mendengar Cerita Kentut dari Salma

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Akhlak Manusia Sebagai Ruh Fikih

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Pandangan Abu Syuqqah Tentang Isu Kesetaraan Gender
  • Mematri Wasiat Buya Husein Muhammad
  • Kisah Saat Nabi Saw Apresiasi Kepada Para Perempuan Pekerja
  • Pertemuan Mitologi, Ekologi, dan Phallotechnology dalam Film Troll
  • Kisah Saat Nabi Saw Tertawa Karena Mendengar Cerita Kentut dari Salma

Komentar Terbaru

  • Refleksi Menulis: Upaya Pembebasan Diri Menciptakan Keadilan pada Cara Paling Sederhana Meneladani Gus Dur: Menulis dan Menyukai Sepakbola
  • 5 Konsep Pemakaman Muslim Indonesia pada Cerita Singkat Kartini Kendeng dan Pelestarian Lingkungan
  • Ulama Perempuan dan Gerak Kesetaraan Antar-umat Beragama pada Relasi Mubadalah: Muslim dengan Umat Berbeda Agama Part I
  • Urgensi Pencegahan Ekstrimisme Budaya Momshaming - Mubadalah pada RAN PE dan Penanggulangan Ekstrimisme di Masa Pandemi
  • Antara Ungkapan Perancis La Femme Fatale dan Mubadalah - Mubadalah pada Dialog Filsafat: Al-Makmun dan Aristoteles
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist