• Login
  • Register
Rabu, 22 Maret 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Menjaga Alam Adalah Menjaga Kehidupan

Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita merawat dan menjaga kelestarian lingkungan untuk keberlangsungan hidup anak cucu kita. Karena menjaga alam sama dengan menjaga kehidupan

Dewi Atika Firdayanti Dewi Atika Firdayanti
22/08/2022
in Publik
0
Menjaga alam

Menjaga alam

237
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Kenyamanan merupakan hal yang selalu diharapkan oleh banyak orang, termasuk merasakan kenyamanan dengan lingkungan yang bersih. Oleh karena itu penting bagi kita untuk menjaga keutuhan alam yang telah Allah Swt ciptakan dengan begitu indah yang juga kita rasakan manfaatnya bersama.

Dengan menjaga keutuhan alam, artinya kita telah menjaga ekosistem kehidupan agar dapat terciptanya kebersihan dan kenyamanan. Allah Swt dengan jelas memerintahkan kita untuk tidak merusak lingkungan, sebagaimana yang tertuang di dalam al-Qur’an Surat al-A’raf ayat 56 berikut ini :

وَلَا تُفْسِدُوْا فِى الْاَرْضِ بَعْدَ اِصْلَاحِهَا وَادْعُوْهُ خَوْفًا وَّطَمَعًاۗ اِنَّ رَحْمَتَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِيْن

 “Janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi setelah diatur dengan baik. Berdo’alah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat dengan orang-orang yang berbuat baik.”

Dalam tafsir Quraish Shihab ayat tersebut menjelaskan bahwa siapapun tidak boleh membuat kerusakan di muka bumi. Baik dengan menebar kemaksiatan, kezaliman atau permusuhan. 

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Islam Adalah Agama yang Menjadi Rahmat Bagi Seluruh Alam Semesta
  • Poligami Bukan Tradisi yang Dilahirkan Islam
  • Ngaji Rumi: Patah Hati Dengan Dunia, Puasa Sebagai Obatnya
  • Mati Mencari Nafkah untuk Keluarga, Lebih Baik daripada Mati Berjihad
    • Lima Konsep Maqashid Al-Syari’ah
    • Udara Jakarta Tidak Sehat
    • Penting Menjaga dan Merawat Alam

Baca Juga:

Islam Adalah Agama yang Menjadi Rahmat Bagi Seluruh Alam Semesta

Poligami Bukan Tradisi yang Dilahirkan Islam

Ngaji Rumi: Patah Hati Dengan Dunia, Puasa Sebagai Obatnya

Mati Mencari Nafkah untuk Keluarga, Lebih Baik daripada Mati Berjihad

Sebaliknya, Allah Swt memerintahkan kita untuk selalu berdoa dengan rasa takut akan siksa-Nya dan berharap pahala-Nya. Kasih sayang Allah sangat dekat kepada setiap orang yang berbuat baik.

Miris sekali jika kita melihat keadaan saat ini bahwa banyak sekali ekosistem alam yang secara sengaja merusaknya dengan dalih pembangunan. Padahal, bagaimana kemajuan bangsa bisa terwujud jika ekosistemnya rusak. Sedangkan kita semua tahu bahwa sumber kehidupan manusia yang paling utama adalah berasal dari alam.

Dalam hal ini, kita perlu mengingat bahwa pesan utama dari semangat ajaran Islam adalah memberi rahmat bagi alam semesta, termasuk di dalamnya adalah manusia, tumbuh-tumbuhan serta binatang dan komponen alam lainnya. selain itu juga kita perlu melihat konsep maqashid al-syari’ah dari Imam As-Syatibi yang mengutamakan kemaslahatan dan menghilangkan kemafsadatan.

Lima Konsep Maqashid Al-Syari’ah

Lima konsep tersebut adalah menjaga agama (Hifdz al-Din), menjaga diri (Hifdz al-Nafs), menjaga harta (Hifdz al-Maal), menjaga pikiran (Hifdz al-‘Aql), dan menjaga keturunan (Hifdz al-Nasl). Selain itu, ulama kontemporer menemukan gagasan baru yang menjadi maqashid al-syari’ah yaitu pentingnya menjaga alam semesta. Konsep itu disebut dengan Hifdz al-Bi’ah.

Hifdz al-Bi’ah masuk pada maqashid al-syari’ah karena lima hal tadi tidak  bisa terwujud jika kita tidak mengabaikan keutuhan lingkungan atau alam semesta. 

Oleh karena itu para ulama kontemporer termasuk Yusuf Qardhawi setuju bahwa fiqh al-bi’ah termasuk salah satu maqashid al-syari’ah karena mempunyai misi sama yaitu menciptakan kemaslahatan untuk semuanya. Artinya penting bagi kita untuk bisa menjaga keutuhan atau keasrian lingkungan.

Apakah kemaslahatan serta rahmat bagi semesta alam ini bisa terjadi apabila terdapat aktivitas yang dapat merusak ekosistem alam?

Jawabannya bisa kita lihat sendiri sekarang, yaitu banyak kota-kota besar yang saat ini sudah sangat terpapar polusi.

Hal tersebut tidak lain karena sudah berkurangnya taman-taman serta pepohonan yang menampung oksigen sebagai udara sehat untuk pernafasan manusia.

Udara Jakarta Tidak Sehat

Dilansir dari cnbcindonesia.com yang mengutip IQAir menyatakan bahwa tahun ini (2022) indeks pencemaran udara di Jakarta berada di angka 163 dan masuk dalam kategori tidak sehat. Dengan data tersebut, Jakarta tercatat menjadi kota dengan polusi udara terburuk di dunia.

Maka tugas kita adalah bisa menemukan gagasan atau ide baru yang akhirnya bisa menemukan jalan tengah agar bisa terus menyukseskan pembangunan serta tetap menjaga keutuhan alam.

Karena dengan menjaga keutuhan alam, maka secara tidak langsung kita juga sudah menjaga keberlangsungan hidup manusia.

Rasulullah SAW melaui sayyidina Abu Bakar R.A berpesan ketika mengirim pasukan ke Syam, “… dan janganlah kalian menenggelamkan pohon kurma atau membakarnya, memotong binatang ternak atau menebang pohon yang berbuah dan meruntuhkan tempat ibadah. Janganlah kalian membunuh anak-anak, orang tua, dan wanita.” (HR Ahmad).

Penting Menjaga dan Merawat Alam

Dari situ penting untuk menjaga dan merawat keutuhan alam, karena dengannya akan tercipta manusia-manusia yang baik perilakunya serta sehat badannya.

Karena lingkunganlah yang dapat mempengaruhi perilaku seseorang, maka sudah seharusnya kita menciptakan lingkungan yang baik dan sehat.

Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita merawat dan menjaga kelestarian lingkungan untuk keberlangsungan hidup anak cucu kita. Karena menjaga alam sama dengan menjaga kehidupan. []

Tags: alamEkosistemEkosistem AlamislamjagaKebersihankehidupanLingkunganMenjaga alamSehat
Dewi Atika Firdayanti

Dewi Atika Firdayanti

Santri di Pondok Kebon Jambu Al-Islamy, lulusan M-1 Ma'had Aly Kebon Jambu angkatan pertama, alumni DKUP 2

Terkait Posts

Perayaan Nyepi

Nilai Inklusif dalam Perayaan Nyepi 2023

22 Maret 2023
Travel Haji dan Umroh

Bagaimana Menghindari Penipuan Biro Travel Umroh dan Haji?

20 Maret 2023
Perempuan Harus Berpolitik

Ini Alasan, Mengapa Perempuan Harus Berpolitik

19 Maret 2023
Pembahasan Childfree

Polemik Pembahasan Childfree Hingga Hari Ini

18 Maret 2023
Bimbingan Skripsi, Kekerasan Seksual

Panduan Bimbingan Skripsi Aman dari Kekerasan Seksual

17 Maret 2023
Kekerasan Simbolik

Bibit Kekerasan Simbolik di Lembaga Pendidikan

16 Maret 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Menjadi Minoritas

    Refleksi: Sulitnya Menjadi Kaum Minoritas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pentingnya Pembagian Kerja Istri dan Suami

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nilai Inklusif dalam Perayaan Nyepi 2023

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ramadan dan Nyepi; Lagi-lagi Belajar Toleransi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tips Aman Berpuasa untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Islam Adalah Agama yang Menjadi Rahmat Bagi Seluruh Alam Semesta
  • Ramadan dan Nyepi; Lagi-lagi Belajar Toleransi
  • Nilai Inklusif dalam Perayaan Nyepi 2023
  • Pentingnya Pembagian Kerja Istri dan Suami
  • Refleksi: Sulitnya Menjadi Kaum Minoritas

Komentar Terbaru

  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Petasan, Kebahagiaan Semu yang Sering Membawa Petaka pada Maqashid Syari’ah Jadi Prinsip Ciptakan Kemaslahatan Manusia
  • Berbagi Pengalaman Ustazah Pondok: Pentingnya Komunikasi pada Belajar dari Peran Kiai dan Pondok Pesantren Yang Adil Gender
  • Kemandirian Perempuan Banten di Makkah pada Abad ke-20 M - kabarwarga.com pada Kemandirian Ekonomi Istri Bukan Melemahkan Peran Suami
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist