• Login
  • Register
Sabtu, 4 Februari 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Menstruasi Bukan Kutukan

Fitri Nurajizah Fitri Nurajizah
20/09/2022
in Personal
0
Menstruasi Bukan Kutukan

Menstruasi Bukan Kutukan

119
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.Id–  Artikel ini akan menjelaskan tentang menstruasi bukan kutukan dalam Islam.  Aku sangat sedih sekali membaca berita-berita terkait perempuan yang kehilangan nyawanya karena ia mengalami menstruasi. Seperti halnya kasus seorang siswi sekolah menengah di Kenya yang bunuh diri karena dipermalukan oleh gurunya di sekolah saat darah haid terlihat di seragam sekolahnya.

Menurut pernyataan ibu korban yang ditulis oleh BBC news Indonesia pada tanggal 15 September 2019 menyampaikan bahwa sang guru menyebut putrinya itu “kotor” karena bercak di seragam sekolahnya. Tak cukup dengan itu guru tersebut juga memerintahkan putrinya untuk keluar kelas.

Selanjutnya ibu korban menyampaikan, ketika pulang sekolah putrinya sempat menceritakan bahwa saat itu ia tidak punya apa-apa yang bisa digunakan sebagai pembalut. Dan ketika darah menodai seragamnya ia disuruh keluar kelas oleh gurunya dan berdiri di luar.

Setelah mendengar cerita dari putrinya, beliau pergi hendak mengambil air tak lama kemudian ketika kembali ke rumah, putrinya sudah tewas karena gantung diri. Kejadian ini terjadi pada hari Jumat tanggal 6 september 2019 di Kabiangek, sebelah barat ibukota Nairobi.

Selain kasus di atas, ada pula budaya yang menganggap bahwa perempuan yang tengah menstruasi ialah perempuan yang terkutuk sehingga akan membawa bencana dan kesialan sehingga solusinya selama dalam masa haid ia harus diasingkan dari aktifitas kehidupan.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Pada Masa Nabi Saw, Para Perempuan Ikut Aktif Terlibat Dalam Politik
  • Hari Kanker Sedunia: Pentingnya Deteksi Dini untuk Cegah Kanker
  • Kisah Saat Para Perempuan Menjadi Saksi Kelahiran Nabi Muhammad Saw
  • Lima Pilar Penyangga Dalam Kehidupan Rumah Tangga

Baca Juga:

Pada Masa Nabi Saw, Para Perempuan Ikut Aktif Terlibat Dalam Politik

Hari Kanker Sedunia: Pentingnya Deteksi Dini untuk Cegah Kanker

Kisah Saat Para Perempuan Menjadi Saksi Kelahiran Nabi Muhammad Saw

Lima Pilar Penyangga Dalam Kehidupan Rumah Tangga

Seperti halnya yang terjadi di Negara Nepal, seorang perempuan berusia 21 tahun ditemukan tewas di gubuk menstruasi yaitu tempat pengasingan untuk yang sedang haid. Jadi, di sana ada budaya kuno yang disebut Chhaupadi, dalam budaya tersebut menganggap bahwa perempuan yang menstruasi atau baru melahirkan dianggap tidak suci dan membawa kesialan.

Dengan itu mereka dipaksa untuk tidur di luar rumah atau di kandang sapi dan mereka juga dilarang untuk memegang makanan, ikon keagamaan dan laki-laki.

Selain kandang ternak, mereka juga ditempatkan di gubuk mentruasi. Tetapi gubuk tersebut bukanlah tempat yang aman dan nyaman. Sebab di malam hari, gubuk tersebut akan sangat dingin dan sangat rentan pula penghuninya mendapat tindakan kriminal.

Misalnya masih dalam beritanya BBC news Indonesia, mengabarkan bahwa beberapa perempuan ditemukan tewas dalam gubuk tersebut karena keracunan asap ketika menyalakan api untuk sekedar menghangatkan badan,  ada juga perempuan yang meninggal  akibat digigit ular di dalam gubuk tersebut.

Bayangkan, betapa mengerikannya pengalaman perempuan-perempuan tersebut. Hal itu terjadi karena ia perempuan dan menstruasi. Sedangkan menstruasi itu adalah kehendak Allah dan itu hanya bisa dialami oleh perempuan.

Dalam pemaparan Ibu Nyai Nur Rofiah ketika ikut ngaji Keadilan Gender Islam hari minggu, 15 September kemarin menyampaikan bahwa menstruasi  itu sama sekali bukan kutukan dan perempuan yang mengalaminya bukan makhluk yang kotor dan menjijikan.

Hal ini jelas sudah ditegaskan oleh Allah dalam al-Qur’an al-baqarah ayat 222

وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْمَحِيضِ ۖ قُلْ هُوَ أَذًى فَاعْتَزِلُوا النِّسَاءَ فِي الْمَحِيضِ ۖ وَلَا تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّىٰ يَطْهُرْنَ ۖ فَإِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ أَمَرَكُمُ اللَّهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ

Yang artinya “Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: “Haid itu adalah sesuatu yang bisa menimbulkan rasa sakit”. Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari perempuan di waktu haid; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.

Makna dari ayat tersebut ialah Allah sedang mengubah cara pandang negatif atas perempuan yang sedang haid karena dianggap kotor, menjijikan, bahkan sebagian orang mengatakan bahwa mentruasi itu ialah sebuah kutukan, kepada cara pandang yang  positif. Yakni, sikap simpati dan empati atas rasa sakit yang dialami oleh perempuan.

Sehingga dalam ayat tersebut dinyatakan bahwa haid itu sesuatu yang menimbulkan rasa sakit sehingga jauhilah mereka, bukan untuk diasingkan tapi justru untuk memberinya waktu sendiri dan tidak dibebani dengan hal apapun.

Jelas sekali pesan Allah dalam ayat di atas, ketika siapapun perempuan yang menstruasi harusnya ia mendapat perhatian khusus karena pengalaman biologis yang berbeda dari laki-laki. Bukan malah dipermalukan apalagi sampai menyentuh makanan pun tidak boleh apalagi memakannya karena ia dianggap kotor.

Menurutku itu prilaku yang kejam sekali, bukankah Tuhan itu maha pengasih dan penyayang dan memerintahkan hambanya untuk saling tolong menolong, memperhatikan serta memperlakukan orang lain dengan penuh kasih dan sayang. Wallahu a’lam.[]

Fitri Nurajizah

Fitri Nurajizah

Perempuan asal Garut, kelahiran Tahun 1997. Telah lulus dari Institut Studi Islam Fahmina Cirebon, Jurusan Ekonomi Syariah. Biasa disapa Fitri, hobi kelayapan, pecandu mie instan dan penikmat ketinggian. Biasa mengabadikan kesehariannya di Instagram @fitri_nurajizah

Terkait Posts

Gaya Hidup Minimalis

Gaya Hidup Minimalis Dimulai dari Meminimalisir Pakaian

3 Februari 2023
Nikah di KUA

Salingers, Yuk Normalisasi Nikah di KUA

2 Februari 2023
Wasiat Buya Husein

Mematri Wasiat Buya Husein Muhammad

1 Februari 2023
Patah Hati

Perempuan, Patah Hati, dan Krisis Percaya Diri

31 Januari 2023
Refleksi Menulis

Refleksi Menulis: Upaya Pembebasan Diri, dan Menciptakan Keabadian

30 Januari 2023
Pengalaman Perempuan

Writing for Healing: Mencatat Pengalaman Perempuan dalam Sebuah Komunitas

28 Januari 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Nabi Saw Menghormati Anak Perempuan

    Kisah Anak Perempuan yang Nabi Muhammad Saw Hormati

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gaya Hidup Minimalis Dimulai dari Meminimalisir Pakaian

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Saat Perempuan Berbicara dan Berpendapat di Depan Nabi Saw

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kritik Ibn Hazm aẓ-Ẓahiri Terhadap Ulama yang Membolehkan Pernikahan Tanpa Wali

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 5 Penyebab Su’ul Khatimah yang Dilalaikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Pada Masa Nabi Saw, Para Perempuan Ikut Aktif Terlibat Dalam Politik
  • Hari Kanker Sedunia: Pentingnya Deteksi Dini untuk Cegah Kanker
  • Kisah Saat Para Perempuan Menjadi Saksi Kelahiran Nabi Muhammad Saw
  • Lima Pilar Penyangga Dalam Kehidupan Rumah Tangga
  • Makna Hijab Menurut Para Ahli

Komentar Terbaru

  • Refleksi Menulis: Upaya Pembebasan Diri Menciptakan Keadilan pada Cara Paling Sederhana Meneladani Gus Dur: Menulis dan Menyukai Sepakbola
  • 5 Konsep Pemakaman Muslim Indonesia pada Cerita Singkat Kartini Kendeng dan Pelestarian Lingkungan
  • Ulama Perempuan dan Gerak Kesetaraan Antar-umat Beragama pada Relasi Mubadalah: Muslim dengan Umat Berbeda Agama Part I
  • Urgensi Pencegahan Ekstrimisme Budaya Momshaming - Mubadalah pada RAN PE dan Penanggulangan Ekstrimisme di Masa Pandemi
  • Antara Ungkapan Perancis La Femme Fatale dan Mubadalah - Mubadalah pada Dialog Filsafat: Al-Makmun dan Aristoteles
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist