• Login
  • Register
Jumat, 22 September 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Perusahaan Milik Perempuan Muslim Kanada Memproduksi Pakaian Olahraga Ramah Muslim dan Sikh

Napol Napol
31/07/2019
in Aktual
0
Perusahaan Milik Perempuan Muslim Kanada

Perusahaan Milik Perempuan Muslim Kanada membuat activewear ramah muslim dan sikh

11
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Dengan pesatnya pertumbuhan industri pakaian olahraga, sangat penting untuk memastikan bahwa semua kelompok minoritas dari seluruh penjuru dunia harus terwakilkan, dan mempertimbangkan mereka dalam hal ini menjadi sangat perlu. Ini persoalan khususnya di Amerika Utara, di mana kelompok minoritas berada dalam populasi yang lebih besar yang sering dengan mudah ditampilkan berkali-kali di media dan pasar global.

Suatu hal yang menggembirakan bahwa model-model seperti Halima Aden bisa tampil di sampul majalah-majalah mainstream seperti ‘Vogue’, dan dengan bangga mengenakan pakaian renang yang sopan dalam ilustrasi majalah sports, sementara perusahaan-perusahaan seperti ‘Thawrih’ memastikan untuk terus mendukung para atlit dan orang-orang yang memilih untuk memakai pakaian sopan dari berbagai jenis pilihan pakaian aktif.

Situs MuslimGirl mewawancarai CEO dan salah satu pendiri ‘Thawrih’, Sarah Abood, untuk menggali lebih jauh tentang misi mereka dan peran yang mereka mainkan dalam komunitas mereka. Apa yang mereka temukan sangat menarik:

‘Thawrih’ adalah Perusahaan milik perempuan muslim Kanada, Sarah Abood yang berbasis di Ottawa yang telah memecahkan banyak hambatan dengan karya mereka. Di tahun 2017, ide pakaian itu terbesit di benak Sarah saat ia mengetahui bahwa para pelanggan di gym-nya merasa sangat kesulitan untuk berolahraga dengan banyaknya keringat dan tidak dapat diaksesnya pakaian yang mereka kenakan untuk berolahraga. Banyak perusahaan pakaian olahraga yang ada pada saat itu, tapi banyak orang di sekitar Sarah yang mengeluh bahwa pakaian yang ada tidak cukup modis, bahkan untuk latihan fisik biasa.

Di sekitar waktu yang sama, Sarah memulai organisasi non-profit untuk para pengungsi Suriah di Ottawa yang tidak bisa mendapat pekerjaan karena hambatan bahasa, transportasi dan budaya. Oleh karena itu, Sarah memulai perusahaan pakaian di mana para pengungsi dari tempat berbeda seperti Suriah, Irak, Angola, dan kaum minoritas lainnya bisa bekerja dari rumah untuk membuat pakaian. Kesempatan memperoleh biaya hidup ini dibuat untuk memberdayakan para pengungsi ini dengan rasa nyaman. Dengan tekad memastikan mereka yang membutuhkan ini mendapatkan kesempatannya, juga memberdayakan secara finansial para pendatang baru, kaum minoritas dan pengungsi, ‘Thawrih’ juga menyediakan kesempatan pekerjaan bagi para pelajar universitas dari Ottawa, yang dimulai dengan kerja magang.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Women Support Women dalam Lingkaran Gerakan Aktivisme Perempuan
  • Hj. Siti Raihanun : Aktivis Perempuan Asal Nusa Tenggara Barat
  • Moetiah, Aktivis Perempuan Tertelan Kuasa
  • Euforia Baju Lebaran dan Kerusakan Lingkungan

Baca Juga:

Women Support Women dalam Lingkaran Gerakan Aktivisme Perempuan

Hj. Siti Raihanun : Aktivis Perempuan Asal Nusa Tenggara Barat

Moetiah, Aktivis Perempuan Tertelan Kuasa

Euforia Baju Lebaran dan Kerusakan Lingkungan

Sarah menemukan bahwa setelah dimulainya ‘Thawrih’, orang-orang di sekitarnya lebih termotivasi untuk pergi ke gym. ‘Thawrih’ berlanjut sukses dengan penjualan lebih dari 900 produk ke 23 negara di dunia. Pencapaian luar biasa mereka lainnya di lingkup masyarakat Kanada adalah bahwa ‘Thawrih’ menjadi acuan utama untuk pembuatan pakaian aktif bagi kaum minoritas yang bekerja di kepolisian Ottawa.

‘Thawrih’ tidak hanya memproduksi pakaian olahraga yang sopan untuk perempuan Muslim, mereka juga memberanikan diri membuat turban sporty untuk orang Sikh. Usaha yang sangat mempersatukan, bukan?

“Thawrih” berarti “merevolusionerkan”, dan di Thawrih HQ, mereka yakin bahwa revolusi itu dimulai dengan pemberdayaan dalam kekuatan, pergerakan, dan menjadi diri sendiri. Terlebih lagi, revolusi itu datang dengan sisi sehat dari rasa bangga membantu dan memberdayakan para pendatang dan kaum minoritas.

Tujuan mereka mengarah pada inklusivitas, baik dari segi ukuran maupun kesopanan, dan ‘Thawrih’ berhasil bertahan pada misi terpuji mereka di dalam industri yang kompetitif ini:

“Misi kami adalah merevolusionerkan pakaian olahraga untuk mereka yang memiliki kewajiban agama dan budaya sehingga olahraga mudah diakses oleh semua kalangan.”

Mereka berniat untuk terus membuat pakaian untuk lebih dari satu agama, dan menciptakan sebuah keluarga bagi orang-orang yang telah termarginalkan.

Tags: aktivis perempuanFashionPakaian muslimahSumber Inspirasi
Napol

Napol

Terkait Posts

Hari Santri 2023

Jelang Hari Santri 2023, Kemenag Harap Jadi Momen Glorifikasi Pesantren

17 September 2023
Stabilitas Wakaf

Pengembangan Instrumen Wakaf Dinilai Efektif Jaga Stabilitas Sosial Ekonomi Masyarakat

11 September 2023
Suara Perempuan Pemilu

Suara Perempuan untuk Pemilu 2024: Pertegas Pemilu yang Setara, Adil dan Inklusif

29 Agustus 2023
Perempuan Nasional

5 Rekomendasi Kongres Perempuan Nasional Semarang

27 Agustus 2023
Kongres Perempuan Nasional

Kongres Perempuan Nasional Hasilkan Maklumat Semarang dan 5 Rekomendasi

27 Agustus 2023
Ponpes Kebon Jambu

Ponpes Kebon Jambu Merdeka Sampah Plastik di Hari Kemerdekaan Indonesia

17 Agustus 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Hadis Jihad

    Makna Mubadalah dalam Hadis Jihad Perempuan di Dalam Rumah Tangga 

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Selamat Jalan Pejuang Nahdlatul Ulama Prof Dr Sri Mulyati MA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jihad Perempuan dalam Rumah Tangga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Etika Sufi Ibn Arabi (2): Mendekati Tuhan dengan Merawat Alam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lagu Satu-Satu: Pentingnya Berdamai dengan Diri Sendiri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Buku Perempuan bukan Sumber Fitnah: Akikah bagi Anak Laki-laki dan Perempuan Cukup Satu
  • Ronggeng Gunung: Hakikat Penari Perempuan Sunda
  • Buku Bapak Tionghoa Nusantara: Ini Alasan Gus Dur Membela Orang Tionghoa
  • Perjalanan Mahnaz Afkhami dalam Advokasi Hak-Hak Perempuan
  • Lagu Satu-Satu: Pentingnya Berdamai dengan Diri Sendiri

Komentar Terbaru

  • Ainulmuafa422 pada Simple Notes: Tak Se-sederhana Kata-kata
  • Muhammad Nasruddin pada Pesan-Tren Damai: Ajarkan Anak Muda Mencintai Keberagaman
  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist