• Login
  • Register
Rabu, 2 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Featured

Pesan Sufistik dalam Covid 19

KH. Husein Muhammad KH. Husein Muhammad
01/05/2020
in Featured, Hikmah
0
73
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Usai shalat Taraweh, tadi, jam 20.00, 28 April 2020, aku live streaming di IG, PBNU. Aku diminta bicara : “Pesan-pesan Sufistik dalam Menghadapi Wabah Covid 19”. Aku mengatakan sebisanya saja:

Covid 19 adalah Kehendak Tuhan.

قُلْ لَنْ يُصِيبَنَا إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَنَا هُوَ مَوْلَانَا ۚ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ
“Katakan (wahai Muhammad). Tidak akan pernah menimpa kita kecuali apa yang sudah ditetapkan Allah kepada kita. Dialah Pelindung kita. Dan kepada-Nyalah, orang-orang yang percaya kepada Tuhan berserah diri”.

Ia bukanlah kutukan Tuhan. Dia tidak mungkin menzalimi hamba-hamba-Nya:
وما ربك بظلام للعبيد.

“Tuhan sama sekali tidak menzalimi hamba-Nya”.
Tuhan menyatakan :
يا عبادي إني حرمت الظلم على نفسي وجعلته بينكم محرما فلا تظالموا

Baca Juga:

Gaji Pejabat vs Kesejahteraan Kaum Alit, Mana yang Lebih Penting?

Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak

Meninjau Ulang Amar Ma’ruf, Nahi Munkar: Agar Tidak Jadi Alat Kekerasan

Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

“Wahai hamba-hamba-Ku. Aku haramkan atas diri-Ku kezaliman. Dan Aku haramkan pula kalian melakukan kezaliman. Maka janganlah kalian saling menzalimi”

Ia adalah ujian dalam hidup. Allah mengatakan:

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ (155) الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ (156) أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ(157)

Artinya: “ Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al-Baqarah : 155-157).

Ayat lain :
تَبَٰرَكَ ٱلَّذِى بِيَدِهِ ٱلْمُلْكُ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِير
ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلْمَوْتَ وَٱلْحَيَوٰةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْغَفُورُ

Ibnu Athaillah Assakandari, sufi master :

لا تَسْتَغْرِبْ وُقوعَ الأَكْدارِ ما دُمْتَ في هذهِ الدّارِ. فإنَّها ما أَبْرَزَتْ إلّا ما هُوَ مُسْتَحِقُّ وَصْفِها وَواجِبُ نَعْتِها.

“Kau tak perlu merasa bingung tentang karut-marut dan kemelut kehidupan dunia sepanjang kau masih ada di dalamnya. Memang demikianlah realitas dan sifat kehidupan di muka bumi”.

Seorang filsuf yang sufi, Socrates :

عندما فتشت عن علة الحياة لقيت الموت. وعندما وجدت الموت عرفت حينءذ كيف ينبغى ان اعيش

“Manakala aku mencari-cari akar dari problem hidup aku menemukan kematian. Saat aku menjumpai kematian, aku mengetahui bagaimana seharusnya aku menjalani hidup ini”. (Socrates).

Imam Al-Syafi’i menggubah puisi yang indah :
دعِ الأَيَّامَ تَفْعَل مَا تَشَاءُ وطب نفساً إذا حكمَ القضاءُ
وَلا تَجْزَعْ لنازلة الليالي فما لحوادثِ الدنيا بقاءُ
وكنْ رجلاً على الأهوالِ جلداً وشيمتكَ السماحة ُ والوفاءُ( الامام الشافعى)

“Biarkan hari-hari berjalan sesukanya
Tenangkan jiwamu bila keputusan Tuhan tiba
Tak kau usah panik bila malam-malam datang membawa gelisah
Segala peristiwa dalam kehidupan tak akan abadi
Jadilah manusia yang tabah menghadapi kemelut kehidupan
Tetaplah kau santun dan setia

Syeikh Syams-i Tabrizi, sufi pengelana dan sufisme Maulana Rumi mengatakan dalam “40 Kaedah Cinta”:

مَهْمَا حَدَثَ فِي حَيَاتِكَ وَمَهْمَا بَدَتْ الأَشْيَاءُ مُزْعِجَةً فَلَا تَدْخُلْ رُبُوعَ اليَأْسِ. وَحَتَّى لَوْ ظَلَّتْ جَمِيعُ الأَبْوَابِ مُوصَدَةً، فَإِنَّ اللهَ سَيَفْتَحُ دَرْبًا جَدِيدًا لَكَ. أحْمِد رَبَّكَ! مِنَ السَّهْلِ عَلَيْكَ اَنْ تَحْمَدَ اللهَ عِنْدَمَا يَكُونُ كُلُّ شَيْءٍ عَلَى مَا يُرَامُ. فَالصُّوفِي لَا يَحْمَدُ اللهَ عَلَى مَا مَنَحَهُ إِيَّاهُ فَحَسْبُ، بَلْ يَحْمَدُهُ أَيْضاً عَلَى كُلِّ مَا حَرَّمَهُ مِنْهُ.

“Apapun yang terjadi dalam hidupmu dan semengerikan apapun segala sesuatu yang tampak di depan matamu, janganlah sampai putus harapan, bahkan meski semua pintu tertutup, Allah akan membentangkan jalan baru untukmu. Bersyukurlah kepada Tuhanmu. Bersyukur itu mudah jika semuanya berjalan sebagaimana yang dikehendaki. Tetapi seorang hamba Tuhan yang tulus bersyukur bukan hanya atas apa yang telah diberikan, tapi juga atas apa yang tidak diberikan”. Semoga bermanfaat. []

KH. Husein Muhammad

KH. Husein Muhammad

KH Husein Muhammad adalah kyai yang aktif memperjuangkan keadilan gender dalam perspektif Islam dan salah satu pengasuh PP Dar al Tauhid Arjawinangun Cirebon.

Terkait Posts

amar ma’ruf

Meninjau Ulang Amar Ma’ruf, Nahi Munkar: Agar Tidak Jadi Alat Kekerasan

1 Juli 2025
Fikih

Mewujudkan Fikih yang Memanusiakan

1 Juli 2025
Wahabi

Menjaga Pluralisme Indonesia dari Paham Wahabi

30 Juni 2025
Taman Eden

Taman Eden yang Diciptakan Baik Adanya: Relasi Setara antara Manusia dan Alam dalam Kitab Kejadian

30 Juni 2025
Beda Keyakinan

Meninjau Ulang Cara Pandang terhadap Orang yang Berbeda Keyakinan

30 Juni 2025
Seksualitas Perempuan

Fikih yang Berkeadilan: Mengafirmasi Seksualitas Perempuan

29 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Anak Difabel

    Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meninjau Ulang Amar Ma’ruf, Nahi Munkar: Agar Tidak Jadi Alat Kekerasan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mewujudkan Fikih yang Memanusiakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Taman Eden yang Diciptakan Baik Adanya: Relasi Setara antara Manusia dan Alam dalam Kitab Kejadian

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Gaji Pejabat vs Kesejahteraan Kaum Alit, Mana yang Lebih Penting?
  • Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak
  • Meninjau Ulang Amar Ma’ruf, Nahi Munkar: Agar Tidak Jadi Alat Kekerasan
  • Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan
  • Mewujudkan Fikih yang Memanusiakan

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID