• Login
  • Register
Selasa, 1 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Pesantren: Tempat untuk Mendapatkan Pendidikan yang Berkualitas

Pendidikan ini membantu para santri dalam menginternalisasi nilai-nilai kebaikan, etika, keadilan, dan rasa tanggung jawab, yang menjadi landasan bagi karakter yang kuat dan moral yang baik.

Abdullah Faqih Abdullah Faqih
30/10/2023
in Personal
0
Pendidikan Berkualitas

Pendidikan Berkualitas

779
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam tradisional di Indonesia, telah berperan penting dalam membentuk karakter, pengetahuan, dan moral santrinya. Kontribusi santri dalam membangun pendidikan berkualitas telah menjadi salah satu pilar penting di negara ini.

Pesantren menjadi tempat di mana santri memperoleh pemahaman mendalam tentang Islam. Para santri mempelajari al-Qur’an, hadis, tafsir, fikih, dan berbagai ilmu agama lainnya.

Pendidikan ini membantu para santri dalam menginternalisasi nilai-nilai kebaikan, etika, keadilan, dan rasa tanggung jawab, yang menjadi landasan bagi karakter yang kuat dan moral yang baik.

Bahkan, pendidikan nilai-nilai Islam yang diterapkan di pesantren menciptakan para santri yang peduli terhadap keadilan sosial, toleransi, dan kebhinekaan.

Sehingga hal ini lah yang memberikan kontribusi besar dalam membentuk pemikiran positif dan mengembangkan masyarakat yang berlandaskan toleransi, saling pengertian, dan kerja sama.

Baca Juga:

Tidak Ada Cinta Bagi Ali

Relasi Berkualitas antara Kepala dan Anggota Rumah Tangga

Generasi Berkualitas

Mendidik Anak Berkualitas Ala Nabi Muhammad Saw

Selain itu, pesantren juga memainkan peran penting dalam pengembangan kepribadian dan karakter santri untuk disiplinan, kepatuhan, dan kesederhanaan.

Bahkan, para santri, biasanya pengurus berikan tanggung jawab untuk membersihkan lingkungan pesantren, mengatur jadwal kegiatan, dan mengelola waktu mereka.

Selain itu, para santri juga belajar untuk menanamkan prinsip saling kerja sama dalam kehidupan di pesantren. Dengan menanamkan prinsip saling kerja sama ini, bagi saya dapat memupuk keterampilan sosial dan empati para santri.

Artinya, mereka akan belajar hidup tentang kebersamaan dan saling membantu, menciptakan ikatan sosial yang kuat.  Bahkan hal ini juga dapat menciptakan lingkungan yang mendukung dalam pengembangan karakter para santri.

Pendidikan Bekualitas ala Pesantren

Pendidikan berkualitas bagi para santri adalah aspek penting dalam memahami, menerapkan, dan mengamalkan ajaran Islam.

Berikut adalah beberapa poin yang menunjukkan aspek-aspek penting dalam pendidikan berkualitas para santri:

Pertama, pemahaman al-Qur’an dan Hadis. Pendidikan berkualitas untuk para santri melibatkan pemahaman yang mendalam terhadap al-Qur’an dan Hadis.

Para santri akan mempelajari teks-teks suci ini dalam konteks historis dan kontemporer. Serta mereka juga akan belajar untuk mengaplikasikan ajaran-ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari.

Tujuan utama dalam pendidikan berkualitas adalah memungkinkan para santri memahami, menginterpretasikan, dan mengamalkan pesan-pesan agama dengan benar.

Kedua, pemahaman prinsip-prinsip Fikih. Fikih adalah aspek penting dalam pendidikan santri. Mereka memahami prinsip-prinsip hukum Islam dan bagaimana menghadapi berbagai situasi dan permasalahan dalam kehidupan mereka sesuai dengan prinsip-prinsip agama.

Ketiga, pengembangan etika dan moral. Pendidikan pesantren juga fokus pada pengembangan karakter. Santri diajarkan nilai-nilai moral dan etika Islam, seperti kejujuran, kesederhanaan, disiplin, toleransi, dan empati. Mereka juga akan belajar untuk menghindari perilaku yang tidak sesuai dengan ajaran agama.

Keempat, pembentukan kepribadian yang kuat. Pendidikan pesantren bertujuan untuk membentuk kepribadian yang kuat, termasuk rasa tanggung jawab, disiplin, kepatuhan, dan tawadhu’ (kerendahan hati). Santri diajarkan untuk menghormati para ulama yang lebih senior dan untuk menjadi pemimpin yang bertanggung jawab dalam masyarakat.

Kelima, lingkungan sosial yang positif. Pesantren menciptakan lingkungan sosial yang positif di mana santri belajar hidup bersama, saling peduli, dan membantu satu sama lain. Ini memupuk rasa solidaritas dan kerja sama, serta menghilangkan konflik sosial.

Dengan pendidikan berkualitas yang mencakup aspek-aspek di atas, para santri akan memiliki pemahaman agama yang kuat, karakter yang baik, dan siap untuk berkontribusi pada masyarakat. []

Tags: berkualitasMendapatkanpesantrentempat
Abdullah Faqih

Abdullah Faqih

Saya adalah mahasantriwa Sarjana Ulama Perempuan Indonesai (SUPI) Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon.

Terkait Posts

Toxic Positivity

Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman

30 Juni 2025
Second Choice

Women as The Second Choice: Perempuan Sebagai Subyek Utuh, Mengapa Hanya Menjadi Opsi?

30 Juni 2025
Tradisi Ngamplop

Tradisi Ngamplop dalam Pernikahan: Jangan Sampai Menjadi Beban Sosial

29 Juni 2025
Humor Seksis

Tawa yang Menyakiti; Diskriminasi Gender Di Balik Humor Seksis

26 Juni 2025
Kekerasan Seksual

Kekerasan Seksual Bisa Dicegah Kalau Islam dan Freud Ngobrol Bareng

26 Juni 2025
Menemani Laki-laki dari Nol

Bagaimana Mubadalah Memandang Fenomena Perempuan yang Menemani Laki-laki dari Nol?

25 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Toxic Positivity

    Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Women as The Second Choice: Perempuan Sebagai Subyek Utuh, Mengapa Hanya Menjadi Opsi?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ikhtiar Menyuarakan Kesetaraan Disabilitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bukan Lagi Pinggir Kota yang Sejuk: Pisangan Ciputat dalam Krisis Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kekerasan dalam Pacaran Makin Marak: Sudah Saatnya Perempuan Selektif Memilih Pasangan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menjaga Pluralisme Indonesia dari Paham Wahabi
  • Taman Eden yang Diciptakan Baik Adanya: Relasi Setara antara Manusia dan Alam dalam Kitab Kejadian
  • Kekerasan dalam Pacaran Makin Marak: Sudah Saatnya Perempuan Selektif Memilih Pasangan!
  • Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman
  • Bukan Lagi Pinggir Kota yang Sejuk: Pisangan Ciputat dalam Krisis Lingkungan

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID