• Login
  • Register
Senin, 7 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Prinsip Relasi Sosial dalam Islam: Upaya Mengatasi Relasi Paling di Lingkungan Pendidikan

Relasi sosial paling inilah yang menjadi salah satu penyebab kekerasan sering terjadi di semua sektor kehidupan. Salah satunya adalah di dunia pendidikan.

Khoerotul Awaliah Khoerotul Awaliah
02/10/2023
in Publik
0
Relasi Sosial

Relasi Sosial

1.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Dunia Pendidikan di Indonesia beberapa waktu lalu tengah gempar dengan adanya kasus seorang guru salah satu SMP Negeri di Lamongan yang menggunduli rambut 19 siswi lantaran tidak mengenakan ciput. Berita tersebut memberikan potret bagaimana relasi paling ini masih banyak terjadi di dunia pendidikan.

Relasi sosial paling inilah yang menjadi salah satu penyebab kekerasan sering terjadi di semua sektor kehidupan. Salah satunya adalah di dunia pendidikan. Lantas apa sebenarnya relasi paling itu? Relasi paling sering kita kenal dengan relasi kuasa. Makna relasi paling secara sederhana yaitu hubungan antara 2 orang atau lebih yang membuat salah satu pihak memiliki kuasa atau pengaruh yang besar dibandingkan dengan pihak lainnya.

Contoh relasi paling atau relasi kuasa yang bisa terjadi di antaranya adalah relasi antara perempuan dan laki-laki, relasi antara bos dan pekerja, serta relasi antara orang tua dan anak. Dalam dunia pendidikan sendiri, relasi paling ini bisa terjadi antara guru dan siswa atau antara kakak kelas dan adik kelas.

Relasi paling dalam kasus guru yang menggunduli siswi tersebut salah satunya dipengaruhi oleh kekuasaan pelaku (guru) atas kelemahan korban (siswa). Adanya relasi paling yang dimiliki oleh guru membuatnya merasa berhak untuk melakukan tindakan perundungan yakni menggunduli rambut siswi yang tidak mengenakan ciput.

Membangun Relasi yang Berkesalingan antara Guru dan Siswa

Relasi paling antara guru dan murid tersebut tidak akan mewujudkan relasi yang bahagia dan membahagiakan. Akan tetapi, kekerasanlah yang terjadi. Oleh sebab itu, penting sekali untuk membangun relasi yang berkesalingan antara guru dan siswa.

Baca Juga:

Dr Nahla Shabry: Qawwamun bukan Pemimpin yang Mendominasi Perempuan

Menumbuhkan Relasi Kesalingan (Mubadalah) dari Rumah dan Sekolah

Pesan Kesetaraan dalam Idiom Don’t Judge a Book by It’s Cover

Mengapa Sulit Memenuhi Hak yang Ramah Anak?

Bagaimana cara membangun relasi yang berkesalingan? Hal yang bisa kita lakukan yakni dengan saling memuliakan antara guru dan siswa. Kedua belah pihak baik siswa maupun guru hendaknya bisa membangun relasi yang saling membahagiakan.

Relasi yang membahagiakan dapat kita wujudkan salah satunya dengan saling menghormati antara guru dan siswa. Guru tidak asal menghakimi siswa jika berbuat kesalahan. Sebaliknya siswa juga sebaiknya menghormati dan menaati aturan atau tata tertib yang berlaku di sekolah.

Dengan upaya tersebut, kita harapkan akan meminimalisir semua bentuk kekerasan yang terjadi. Selain usaha di atas, guru dan siswa hendaknya juga membangun kedekatan secara individual agar tercipta rasa nyaman layaknya anak dan orang tua kandung. Melalui cara ini, sikap saling memuliakan antara guru dan siswa akan mudah kita realisasikan.

Menerapkan Prinsip Relasi Sosial dalam Islam

Relasi paling akan menimbukan berbagai permasalahan dalam dunia pendidikan. Salah satunya adalah kekerasan seperti kasus guru yang menggunduli siswi. Guru merasa lebih berkuasa atas siswa sehingga merasa berhak untuk melakukan hal yang merugikan siswa. Ada beberapa prinsip relasi sosial dalam Islam yang bisa kita terapkan untuk mengatasi relasi kuasa dalam dunia pendidikan.

Pertama, ta’aruf dan tafahum. Dalam berelasi, kita harus menerapkan prinsip saling mengenal dan memahami. Di dunia pendidikan sendiri, kita sebaiknya saling mengenal terlebih dahulu antara guru dan siswa maupun antar siswa satu dengan yang lain. Setelah melalui proses mengenal, tahap selanjutnya adalah saling memahami. Jadi tidak hanya mengenal saja namun kita juga harus saling memahami untuk menciptakan relasi kesalingan.

Kedua, ta’awun. Prinsip ta’awun jika kita terapkan dalam ranah pendidikan bisa kita wujudkan dengan saling tolong menolong. Baik saling menolong antar teman maupun saling menolong antara guru dengan siswa. Ketika kita selalu menerapkan prinsip ta’awun ini dengan selalu menolong orang lain, maka kita juga akan memperoleh timbal balik dari apa yang kita lakukan.

Ketiga, tarahum. Saling menyanyangi atau prinsip tarahum ini harus selalu kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan agama Islam menggariskan bahwa menyayangi orang lain seperti menyayangi diri sendiri termasuk sebagian cabang dari iman lho. Jika kita saling menyayangi dengan sesama maka kita juga akan mendapatkan kasih sayang dari Allah Swt.

Keempat, tasyawur. Prinsip tasyawur atau saling musyawarah jika kita aplikasikan di lingkungan pendidikan dapat berupa musyawarah dalam menentukan tata tertib di sekolah. kita juga bisa bermusyawarah punishment apa yang akan berlaku jika tidak mematuhi aturan yang ada di sekolah. Dengan ini, akan mengurangi hal-hal seperti sifat main hakim sendiri dari guru.

Kelima, tasamuh. Sikap saling menghargai atau tasamuh sangat penting dalam berelasi. Kita harus bisa saling menghargai perbedaan yang ada. Bukan malah mencibir atau mengina.

Di lingkungan pendidikan, praktik tasamuh ini bisa kita terapkan dengan sikap saling menghormati antar sesama teman maupun guru jika terdapat perbedaan. Tidak memaksakan kehendak kita dan menghargai pendapat orang lain. Tasamuh akan membantu kita untuk hidup damai dan harmonis dengan orang lain. []

 

 

 

Tags: prinsip relasi sosialRelasi KesalinganRelasi Palingtasamuhtasyawur
Khoerotul Awaliah

Khoerotul Awaliah

Masih belajar

Terkait Posts

Ahmad Dhani

Ahmad Dhani dan Microaggression Verbal pada Mantan Pasangan

5 Juli 2025
Tahun Hijriyah

Tahun Baru Hijriyah: Saatnya Introspeksi dan Menata Niat

4 Juli 2025
Rumah Tak

Rumah Tak Lagi Aman? Ini 3 Cara Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak

4 Juli 2025
Kritik Tambang

Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan

4 Juli 2025
Isu Iklim

Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim

3 Juli 2025
KB sebagai

Merencanakan Anak, Merawat Kemanusiaan: KB sebagai Tanggung Jawab Bersama

3 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Ulama Perempuan

    Menelusuri Jejak Ulama Perempuan Lewat Pendekatan Dekolonial

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film Rahasia Rasa Kelindan Sejarah, Politik dan Kuliner Nusantara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menulis Ulang Sejarah Ulama Perempuan: Samia Kotele Usung Penelitian Relasional, Bukan Ekstraktif

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Membongkar Narasi Sejarah Maskulin: Marzuki Wahid Angkat Dekolonisasi Ulama Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Samia Kotele: Bongkar Warisan Kolonial dalam Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Membongkar Narasi Sejarah Maskulin: Marzuki Wahid Angkat Dekolonisasi Ulama Perempuan
  • Menulis Ulang Sejarah Ulama Perempuan: Samia Kotele Usung Penelitian Relasional, Bukan Ekstraktif
  • Samia Kotele: Bongkar Warisan Kolonial dalam Sejarah Ulama Perempuan Indonesia
  • Menelusuri Jejak Ulama Perempuan Lewat Pendekatan Dekolonial
  • Surat yang Kukirim pada Malam

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID