• Login
  • Register
Selasa, 8 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Stereotip Perempuan: Semakin Tinggi Pendidikan, Sulit untuk Diatur!

Perempuan memegang peran besar dalam menentukan generasi manusia berikutnya, sehingga pendidikan tinggi bagi perempuan itu sangat penting

Fathin Farhana Fathin Farhana
15/11/2022
in Personal
0
Stereotip Perempuan

Stereotip Perempuan

4.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

“Semakin tinggi pendidikan perempuan, semakin sulit diatur. Semakin cantik perempuan, semakin mudah berkhianat. Semakin besar penghasilan perempuan maka semakin ego untuk merendahkan.”

Mubadalah.id – Beberapa waktu lalu saya menemukan beberapa konten di media sosial Tiktok yang memperlihatkan dengan jelas mengenai stereotip perempuan. Dan mirisnya lagi, komentar-komentar di dalamnya justru banyak yang mendukung narasi tersebut.

Kenyataan ini semakin menambah daftar panjang tantangan yang harus perempuan hadapi. Di antaranya adalah kekerasan berbasis gender dalam jenis streotipe sebagaimana yang terjadi di media sosial TikTok.

Dalam kehidupan sosial masyarakat, ternyata masih banyak sekali perempuan yang terhimpit oleh budaya patriarki, termasuk di dalam bidang pendidikan. Sehingga, mengenai pendidikan perempuan ini, tidak sedikit dari mereka yang beranggapan bahwa “perempuan tuh ngga harus sekolah tinggi-tinggi soalnya ntar juga yang bakal jadi pemimpin pasti laki-laki.”

Lalu ada juga yang beranggapan “perempuan tuh ngga perlu punya karir yang cemerlang soalnya nanti juga yang bakal cari nafkah pasti laki-laki.” Padahal berdasarkan Universal Declaration of Human Rights yang diproklamirkan oleh PBB pada tahun 1948, pendidikan adalah salah satu Hak Asasi Manusia (HAM) yang seharusnya tidak boleh kita ubah atau bahkan kita hapus keberadaannya.

Tapi kenyataannya tidak seperti itu, di Indonesia saja perempuan memiliki angka buta aksara lebih besar jika dibandingkan dengan laki-laki, yakni 2.258.990 sedangkan laki-laki berjumlah 1.157.703 orang. Hal ini akibat banyak faktor. Antara lain adalah gender stereotype, kemiskinan, dan kekerasan terhadap perempuan. Padahal pendidikan bisa menaikkan derajat mereka, bisa memerdekakan mereka secara finansial, dan membantu mereka untuk mengambil keputusan sendiri serta bertanggung jawab atas hidup mereka sendiri.

Baca Juga:

Meruntuhkan Mitos Kodrat Perempuan

Menggugat Batas Relasi Laki-Laki dan Perempuan di Era Modern-Industrialis

Menelusuri Jejak Ulama Perempuan Lewat Pendekatan Dekolonial

Yang Benar-benar Seram Itu Bukan Hidup Tanpa Nikah, Tapi Hidup Tanpa Diri Sendiri

Pentingnya Pendidikan bagi Perempuan

Dalam hal ini, pendidikan yang dimaksud bukan hanya sekolah tinggi, ilmu bisa kita dapat dari mana saja. Bisa melalui bacaan-bacaan yang ada di buku, melalui tayangan televisi, dan lain sebagainya.

Mengapa demikian? Karena perempuan memegang peran besar dalam menentukan generasi manusia berikutnya, sehingga pendidikan tinggi bagi perempuan itu sangat penting. Selain itu perempuan akan lebih banyak menghabiskan waktu dengan anak-anaknya. Dengan begitu, ilmu parenting bagi perempuan yang berpendidikan dengan perempuan yang biasa saja tentu jelas berbeda.

Dr. Faqihuddin Abdul Kodir dalam bukunya yang berjudul Qira’ah Mubadalah mengemukakan kalimat “ibu adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya” (al-ummu madrasah ula) adalah proklamasi akan pentingnya pendidikan bagi perempuan agar kelak pada saat menjadi ibu, ia mampu mendidik anak-anaknya dengan baik.

Perempuan tidak boleh kita pinggirkan dari proses pendidikan. Karena bodohnya perempuan akan berimbas pada bodohnya anak-anak yang akan terlahir dan ia asuh kelak. Setiap ibu berhak memberikan yang terbaik untuk anaknya. Sementara anak juga berhak memiliki ibu cerdas yang mampu mendidik dan peka terhadap pendidikannya.

Dampak Rendahnya Pengetahuan Perempuan

Dampak yang muncul jika seorang perempuan tidak memiliki pengetahuan luas antara lain adalah ia tidak bisa menjawab pertanyaan. Di samping itu ia juga kesulitan menjelaskan kepada anak-anaknya mengenai hal-hal yang ia tidak ketahui,. Kemudian ia akan banyak menunggu suami dalam membuat keputusan. Ia juga tidak menyalahkan apabila keputusan yang suaminya ambil itu salah. Bahkan dapat menimbulkan hal yang tidak ia inginkan. Selain itu ia juga tidak memiliki pendirian tetap.

Sedangkan jika perempuan memiliki pendidikan yang tinggi maka ia tentunya memiliki pola pikir yang kritis. Selain itu ia juga memiliki banyak bekal untuk mendidik anak-anaknya. Kemudian ia juga memiliki kesempatan karir yang lebih luas dan tidak dipandang sebelah mata oleh orang lain.

Perempuan tidak terlahir untuk menyusut semakin kerdil, tetapi untuk berkembang semakin besar. Oleh karena itu, pendidikan tinggi bagi perempuan itu sangat penting. Karena perempuan harus memiliki standar yang tinggi, bukan untuk siapapun, tapi untuk menjunjung harga diri sendiri. []

 

Tags: Kekerasan Berbasis GenderpendidikanperempuanStereotipstigma
Fathin Farhana

Fathin Farhana

Fathin Farhana, biasa dipanggil Fathin. Saat ini sedang menimba ilmu di Pondok Pesantren Kebon Jambu al-Islamy dan Ma'had Aly Kebon Jambu.

Terkait Posts

Menemani dari Nol

From Zero to Hero Syndrome: Menemani dari Nol, Bertahan atau Tinggalkan?

7 Juli 2025
Sejarah Ulama Perempuan

Mencari Nyai dalam Pusaran Sejarah: Catatan dari Halaqah Nasional “Menulis Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia”

7 Juli 2025
Hidup Tanpa Nikah

Yang Benar-benar Seram Itu Bukan Hidup Tanpa Nikah, Tapi Hidup Tanpa Diri Sendiri

5 Juli 2025
Ruang Aman, Dunia Digital

Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital

3 Juli 2025
Vasektomi

Vasektomi, Gender, dan Otonomi Tubuh: Siapa yang Bertanggung Jawab atas Kelahiran?

2 Juli 2025
Narasi Pernikahan

Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

1 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Retret di sukabumi

    Pengrusakan Retret Pelajar Kristen di Sukabumi, Sisakan Trauma Mendalam bagi Anak-anak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Intoleransi di Sukabumi: Ketika Salib diturunkan, Masih Relevankah Nilai Pancasila?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sejarah Ulama Perempuan yang Membisu dalam Bayang-bayang Kolonialisme Ekonomi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kasih Sayang Seorang Ibu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menimbang Kebijakan Nikah Massal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menanamkan Jiwa Inklusif Pada Anak-anak
  • Meruntuhkan Mitos Kodrat Perempuan
  • Menimbang Kebijakan Nikah Massal
  • Menggugat Batas Relasi Laki-Laki dan Perempuan di Era Modern-Industrialis
  • Sejarah Ulama Perempuan yang Membisu dalam Bayang-bayang Kolonialisme Ekonomi

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID