• Login
  • Register
Sabtu, 25 Juni 2022
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

5 Penyesalan Manusia di Hari Tua, Nomer Terakhir tak Disangka

Ada 5 penyesalan manusia di hari tua, misal banyak anak dan keluarga sudah hidup secara terpisah. Teman menjadi “harta” yang sangat berharga

Zahra Amin Zahra Amin
31/05/2022
in Personal
0
Penyesalan Manusia di Hari Tua

Penyesalan Manusia di Hari Tua

297
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Beberapa hari kemarin saya menemukan postingan menarik di media sosial, tepatnya di Instagram di akun atas nama Iwan Pontjowinoto, yang menyampaikan gagasan sederhana tentang lima penyesalan manusia di hari tua. Alih-alih bisa mewujudkan masa depan bahagia, manusia kerap terjebak dalam kesepian dan kesendirian.

Kehidupan manusia memang tak ada yang tahu, tak terduga, dan tak bisa tertebak ke mana alurnya. Tetapi setidaknya dari kejutan-kejutan itu, kita tahu apa saja yang harus kita persiapkan. Dan inilah lima penyesalan manusia di hari tua yang saya baca.

Daftar Isi

  • 5 Penyelasan Manusia di Hari Tua
  • Berlindung dari Keadaan Jelek di Waktu Tua

5 Penyelasan Manusia di Hari Tua

Pertama, mengapa dulu tidak hidup sehat. Sekarang di saat lansia tubuh tidak sehat, sering sakit, banyak keluar uang, banyak menderita, dan kurang bisa menikmati hidup.

Kedua, tidak punya tabungan atau dana pensiun atau investasi. Sehingga tidak punya penghasilan pasif di hari tua. Hidup jadi susah. Minta bantuan orang lain gengsi. Sedangkan anak tumbuh menjadi generasi sandwich.

Ketiga, mengapa tidak punya keahlian yang berguna. Di usia tua sangat penting merasa dibutuhkan oleh orang lain. Kesempatan untuk merasa hidup lebih bahagia, lebih berguna, dan bisa dapat penghasilan yang cukup lumayan, sehingga dapat dimanfaatkan di masa tua.

Baca Juga:

Pasangan Suami Istri Diminta untuk Saling Berbuat Baik

Bagaimana Mengemas Dakwah Islam yang Humanis dan Kontekstual?

Memahami 4 Macam Kekerasan Fisik pada Anak Akibat Kelalaian Orang Tua

Laki-laki Penganguran Bukan Salah Perempuan Bekerja

Keempat, mengapa tidak punya teman. Di hari tua, banyak anak dan keluarga sudah hidup secara terpisah. Teman menjadi “harta” yang sangat berharga. Kelima, mengapa tidak punya waktu buat keluarga. Di hari tua, anak dan keluarga tidak merasa perlu meluangkan waktu untuk kita, bila dulu kita tidak meluangkan waktu untuk mereka.

Menyimak postingan 5 penyesalan manusia di hari tua tersebut, saya sampai berkali-kali memutarnya ulang, dan membaca tulisannya. Seketika ingatan saya langsung melayang pada sosok para pini sepuh yang telah mangkat, namun percakapannya dengan mereka beberapa masih sempat saya tangkap.

Salah satu kalimat yang melekat dalam lipatan ingatan, Abah Mertua pernah mengatakan bahwa hidup itu meletihkan. Di usia senja, beliau merasa kesepian. “Saya capek, ingin segera mati saja.” Ujar beliau suatu ketika saat saya menemaninya duduk-duduk sore di teras rumah.

Obrolan saya dengan Abah Mertua jauh sebelum akhirnya demensia/pikun menghinggapi, hingga beliau wafat di usia 78 tahun. Bahkan saya sempat menunggui Abah Mertua di saat detik-detik terakhirnya di salah satu rumah sakit swasta di Indramayu. Berapa jam sebelum wafat, beliau masih ingat waktu salat Jum’at, dan beliau bersikeras berangkat ke masjid. Saya berupaya membujuknya, dan terpaksa berbohong jika suara yang terdengar dari toa masjid itu adalah pengajian ibu-ibu muslimat.

Berlindung dari Keadaan Jelek di Waktu Tua

Jadi, sebagaimana dilansir dari portal media Kementerian Agama Wilayah Jawa Barat, usia muda adalah masa fit (semangat) untuk beramal. Oleh karena itu, manfaatkanlah dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai ada rasa penyesalan manusia di hari tua.

Selain itu, janganlah disia-siakan. Mintalah juga perlindungan kepada Allah dari penyesalan manusia di hari tua sebagaimana do’a yang Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam contohkan. Anas bin Malik ra. berkata, Rasulullah SAW biasa meminta perlindungan dengan do’a:

اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَرَمِ ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْبُخْلِ

Ya Allah, aku meminta perlindungan pada-Mu dari rasa malas, aku meminta perlindungan pada-Mu dari lemahnya hati, aku meminta perlindungan pada-Mu dari usia tua (yang sulit untuk beramal) dan aku meminta perlindungan pada-Mu dari sifat kikir atau pelit).” (HR. Bukhari, no. 6371)

Ada empat hal yang harus terlindinungi dalam doa di atas:

Pertama, Sifat al-kasal yaitu tidak ada atau kurangnya dorongan (motivasi) untuk melakukan kebaikan padahal dalam keadaan mampu untuk melakukannya. Inilah sebagaimana yang dijelaskan oleh Imam Nawawi rahimahullah. Bedanya dengan kasal dan ‘ajz, ‘ajz itu tidak ada kemampuan sama sekali, sedangkan kasal itu masih ada kemampuan namun tidak ada dorongan untuk melakukan kebaikan.

Kedua, Sifat al-Jubn artinya berlindung dari rasa takut (lawan dari berani), yaitu berlindung dari sifat takut untuk berperang atau tidak berani untuk beramar ma’ruf nahi mungkar. Juga do’a ini bisa berarti meminta perlindungan dari hati yang lemah.

Ketiga, Sifat al-Haram artinya berlindung dari kembali pada kejelekan umur (di masa tua). Ada apa dengan masa tua? Karena pada masa tua, pikiran sudah mulai kacau, kecerdasan dan pemahaman semakin berkurang, dan tidak mampu melakukan banyak ketaatan.

Keempat, Sifat al-Bukhl artinya berlindung dari sifat pelit (kikir). Yaitu do’a ini berisi permintaan agar seseorang bisa menunaikan hak pada harta dengan benar, sehingga memotivasinya untuk rajin berinfak (yang wajib atau yang sunnah), bersikap dermawan dan berakhlak mulia. Juga do’a ini memaksudkan agar seseorang tidak tamak dengan harta yang tidak ada padanya. (Lihat Syarh Shahih Muslim, 17:28-30). Demikian penjelasan 5 penyesalan manusia di hari tua. Semoga bermanfaat. []

Tags: kehidupankeluargaLanjut Usiamanusiaorang tua

Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.

Unsubscribe
Zahra Amin

Zahra Amin

Zahra Amin Perempuan penyuka senja, penikmat kopi, pembaca buku, dan menggemari sastra, isu perempuan serta keluarga. Kini, bekerja di Media Mubadalah dan tinggal di Indramayu.

Terkait Posts

Kehidupan Perempuan

Kehidupan Perempuan Kini dalam Hegemoni Domestik

24 Juni 2022
Menjadi Ibu

Apakah Semua Perempuan Terlahir Menjadi Ibu?

23 Juni 2022
Merespon Curhatan Teman

Tips Merespon Curhatan Teman tentang Kekerasan yang Dialaminya

22 Juni 2022
Cara Mengatasi Overthinking

Bagaimana Cara Mengatasi Overthinking bagi Perempuan?

21 Juni 2022
Susah Dapat Jodoh

Susah Dapat Jodoh, Apakah Karena Saya tidak Menarik?

20 Juni 2022
Sopan Santun dalam Media Sosial

Bersikap Sopan Santun dalan Media Sosial, Bagaimana Caranya?

18 Juni 2022

Discussion about this post

No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Perempuan Bekerja

    Laki-laki Penganguran Bukan Salah Perempuan Bekerja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sa’i : Perjuangan Meraih Kehidupan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menyandang Status Janda bagi Perempuan, Lalu Kenapa?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memahami 4 Macam Kekerasan Fisik pada Anak Akibat Kelalaian Orang Tua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 6 Cara Penangan saat Menjadi Korban KDRT

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Pasangan Suami Istri Diminta untuk Saling Berbuat Baik
  • Membedah Pemikiran Qasim Amin dalam Karyanya Tahrīr Al-Mar’ah Bagian Pertama
  • Doa Naik Kendaraan Laut Sesuai Anjuran Nabi Saw
  • Menyandang Status Janda bagi Perempuan, Lalu Kenapa?
  • 6 Cara Penangan saat Menjadi Korban KDRT

Komentar Terbaru

  • Tradisi Haul Sebagai Sarana Memperkuat Solidaritas Sosial pada Kecerdasan Spiritual Menurut Danah Zohar dan Ian Marshal
  • 7 Prinsip dalam Perkawinan dan Keluarga pada 7 Macam Kondisi Perkawinan yang Wajib Dipahami Suami dan Istri
  • Konsep Tahadduts bin Nikmah yang Baik dalam Postingan di Media Sosial - NUTIZEN pada Bermedia Sosial Secara Mubadalah? Why Not?
  • Tasawuf, dan Praktik Keagamaan yang Ramah Perempuan - NUTIZEN pada Mengenang Sufi Perempuan Rabi’ah Al-Adawiyah
  • Doa agar Dijauhkan dari Perilaku Zalim pada Islam Ajarkan untuk Saling Berbuat Baik Kepada Seluruh Umat Manusia
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2021 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Login
  • Sign Up

© 2021 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist