• Login
  • Register
Senin, 19 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Do'a

Beda Khasiat dari Shalawat Nabi Khidr

Amalan ini diijazahkan oleh Kyai kita sekaligus pahlawan nasional kita yaitu KH.R. As'ad Syamsul Arifin langsung dari Sunan Ampel

Mambaul Athiyah Mambaul Athiyah
04/10/2021
in Do'a
0
Bulan Rajab

Bulan Rajab

152
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Baca Juga:

Noble Silence: Seni Menghormati Waktu Hening untuk Refleksi Keimanan

Doa, Mubadalah, dan Spirit Penguatan Perempuan: Catatan Reflektif dari Kuala Lumpur

Doa Rasulullah dan Ulama Salih di Akhir Ramadan

Doa Kami untuk Negeri

Mubadalah.id – Jeng, pernah merhatiin kadar obat? Yang lima ratus mili sama lima mili jelas beda kegunaan dan khasiatnya, kan? Cara meminumnya dalam sehari juga berbeda. Ada yang dicuil separuh tapi minumnya tiga kali sehari, ada yang utuh tapi minumnya hanya sehari sekali, beda. Karena, beda dosis beda pula sasaran dan tujuan meminum obatnya.Nah, begitu pula dalam hal ijazah doa dan wirid. Sebelumnya saya pernah menulis tentang pintu doa dan wirid sesuai bilangan dan kemampuan yang membaca itu jalurnya berbeda (coba nanti saya cari linknya hehehe).

Banyak sekali yang inbox, “Mbak Ci, kok ijazah doa ini dibaca segini beda ya tujuannya dengan jika dibaca sekian ratus.”

Atau ….

“Jeng Ciul, kok ijazah ini harus dibaca khusyuk kok yang ini boleh disambi sambil duduk santai atau sedang berkumpul dengan banyak orang.”

Men, tak ceritain ya, saya pernah duduk dengan guru yang sama, diberikan ijazah bacaan yang sama tapi sama aku disuruh seratus kali sementara sama temanku disuruh cuma tujuh kali saja sama Kyai. Mungkin saya saking banyak ndableknya jadi disuruh duduk diam yang banyak wkwk (wallahu a’lam) masing-masing soul kita jelas terbaca sama murobbi ruhi kita, ye kan.

Baru dikemudian hari ternyata khasiat dan manfaat kepada kami berdua itu berbeda. Baru terjawab lama setelah murobbi ruhi kami wafat.

Apa yang kemudian kami pikirkan setelahnya?

Oh, ternyata, beda orang beda kapasitas, beda orang beda ijazahnya, beda orang berbeda hajat dan kebutuhannya. Percayalah, Allah paling tahu kapan hajat kita layak dikabulkan, bukan layak disegerakan. Sementara keinginan kita semua itu serba segera. Betul?

Contohnya, wirid shalawat Nabi Khidr berikut ini. Kita sudah sangat sering membacanya sebagai shalawat harian tetapi manakala dibaca dengan banyak dan dengan cara tertentu ternyata bisa membawa kemanfaatan yang dahsyat.

Amalan ini diijazahkan oleh Kyai kita sekaligus pahlawan nasional kita yaitu KH.R. As’ad Syamsul Arifin langsung dari Sunan Ampel.

Bacalah : Shallahhu ‘alaa Muhammad 100 kali setiap setelah salam shalat lima waktu tanpa pindah posisi duduk.

Bagi yang sukanya shalat lam-cing bar salam langsung pluncing pastilah susah, tapi yuk yuk dicoba.

Jangan lupa tawassul kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW, lanjut Nabi Khidr, lanjut Kanjeng Sunan Ampel dulu, serta Kyai As’ad Syamsul Arifin, bacakan fatihah kepada beliau-beliau baru baca shalawat.

Yah, Mbak Ci. Kalau shalawat ini sering dibaca. Jadi, ini namanya shalawat Nabi Khidr?

Yup, Men. Soalnya Nabi Khidr sering membaca shalawat ini. Subhanallah. Baru tahu, kan?

Terus ….

Manfaatnya apa?

Masih sesuai ngendikan Kyai As’ad, mereka yang mengamalkan shalawat Nabi Khidr dengan cara demikian bakal ….

Mudah sampai Makkah dan Madinah (amin ya Allah)

Duereeess rezekinya (amin ya Allah)

Serta akan didatangi Rasulullah saat kita sakaratul maut kelak (ya Allah biha ya Allah biha ya Allah bihusnilkhotimah). Amin amin ya rabbal’alamin.

Ya Allah kulo ndredek nulis manfaat amalan ini saking dahsyatnya ya Allah. Semoga Jenengan mengabulkan semua hajat kami semua.

Amin amin ya rabbal’alamin.

Ingat ya, begitu selesai membacanya langsung minta kepada Allah apa yang diniatkan. Madep mantep nyuwun kepada Allah dengan tawassul kepada Kanjeng Nabi dan para wali.

Wallahu a’lam

Semoga kita semua dijauhkan dari kesesatan.

Allahumma Sallimna ya Allah

Sallimna ya Allah

Sallimna ya Rabbal’Alamin. []

 

Tags: DoaNabi Khidrshalawat
Mambaul Athiyah

Mambaul Athiyah

Pengasuh Ponpes Maslakul Huda Lamongan Jawa Timur

Terkait Posts

Akhir Ramadan

Doa Rasulullah dan Ulama Salih di Akhir Ramadan

30 Maret 2025
Negeri

Doa Kami untuk Negeri

28 Maret 2025
keluarga sakinah

Doa Agar Memiliki Keluarga Sakinah

3 Januari 2025
Melahirkan

Saat Mengalami Kesulitan saat Melahirkan, Baca Amalan ini

5 November 2024
Melahirkan

Amalan-amalan Sebelum Melahirkan

5 November 2024
Amalan Perempuan Hamil

Amalan bagi Perempuan Hamil

25 Juni 2024
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan

    KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Alasan KUPI Jadikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Stop Inspirational Porn kepada Disabilitas!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama
  • KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi
  • Alasan KUPI Jadikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version