Mubadalah.id – Setiap tanggal 25 november, diperingati sebagai Hari Guru Nasional. Dulu sangat terkenal simbol bahwa guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Saya kira sampai kapanpun guru akan tetap menjadi pahlawan. Dalam pandangan keagamaan guru itu menempati posisi yang sangat mulia, letak kemuliaan seorang guru karena mereka dapat mengajarkan ilmunya kepada anak didik.
Guru adalah pencetak generasi masa depan suatu bangsa. Tentu saja guru yang baik adalah guru yang bukan hanya mentransfer keilmuan kepada sang anak didiknya, tetapi juga bisa memberikan transfer keteladanan kepada sang anak didik. Oleh sebab itu dalam konteks hari ini, di zaman teknologi komunikasi yang sangat maju, guru dituntut untuk meningkatkan kualitas keilmuannya, baik keilmuan yang sifatnya dibidang ilmu pengetahuan maupun dibidang teknologi.
Tanpa peningkatan kualitas bagi seorang guru, tentu akan kesulitan dalam mentransfer ilmu kepada anak didiknya. Pengetahuan di era google pada zaman ini, tidak ada lagi perbedaan yang mencolok antara seorang guru dengan muridnya, boleh jadi seorang siswa lebih maju dalam pengetahuan tentang informasi, karena selalu akrab dengan media sosial, jika dibandingkan dengan seorang guru yang gagap di bidang teknologi atau gaptek.
Ini salah satu dampak yang ditimbulkan oleh perkembangan ilmu dan teknologi. Anak-anak di era modern saat ini sangat akrab dengan media sosial dan aktif mengikuti perkembangan informasi dan komunikasi. Tentu saja kalau guru yang ketinggalan atau gagal dalam bidang iptek tentu akan kesulitan dalam mengkomunikasikan keilmuannya kepada sang anak didik.
Jadi seorang guru semestinya mengakrabkan diri dengan media sosial dan penguasaan terhadap alat alat yang berbau teknologi. Itu adalah solusi bagi seorang guru dalam era teknologi digital. Ini sangat terkait dengan judul di atas bahwa guru itu harus hebat dan bermartabat, judul di atas diakomodir dari simbol madrasah yaitu madrasah hebat dan bermartabat, kalau madrasah hebat tentu tidak lepas sentuhan dari seorang guru, mustahil suatu institusi pendidikan maju dan berprestasi tanpa peran seorang guru.
Sebagus apapun kurikulum, tanpa peran seorang guru hebat, maka sekolah itu akan mundur. Demikian juga sesederhana apapun kurikulum tapi dinakhodai oleh guru-guru yang hebat dan berkualitas niscaya sekolah itu akan maju. Guru sangat memegang peranan yang sangat vital dalam memajukan suatu institusi pendidikan.
Oleh sebab itu para ahli pendidikan sangat memfokuskan perhatiannya kepada peran guru dalam meningkatkan mutu pendidikan. Kompetensi yang harus dimiliki oleh guru itu sangat penting. Guru yang hebat dan bermartabat adalah guru yang punya kompetensi, dan menjadi suatu keniscayaan yang harus dimiliki.
Di era digital sekarang ini sebagaimana di awal tulisan di atas mestilah punya kompetensi di bidang media sosial atau cakap dengan teknologi. Tentu saja kecakapan dibidang teknologi haruslah disertai dengan kompetensi-kompetensi yang lain.
Di antara kompetensi-kompetensi yang harus dimiliki seorang diantaranya yang pertama, adalah kompetensi pedagogik, seorang guru musti menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, aspek moral, spiritual, sosial, kultural, emosional dan intelektual. Juga harus menguasai teori belajar, dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik. Itu inti dari kompetensi pedagogik.
Kemudian yang kedua yang harus dimiliki oleh seorang guru adalah kompetensi kepribadian, seorang guru harus bertindak sesuai dengan norma-norma agama dan budaya, juga harus menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia dan teladan bagi peserta didik, selalu menampilkan diri sebagai pribadi yang arif, bijaksana dan berwibawa, serta menjunjung tinggi kode etik profesi guru. Dan tentu saja ada rasa bangga menjadi seorang guru dan menjaga rasa percaya diri.
Kemudian, ketiga ialah kompetensi sosial, kompetensi ini juga sangat penting yang dalam diri seorang guru, karena manusia itu bukan makhluk tetapi juga makhluk sosial. Sikap inklusif hendaklah dikedepankan, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik dan latar belakang keluarga serta status sosial ekonomi. Yang terkait juga dengan kompetensi sosial adalah dapat berkomunikasi secara efektif, empatik dan santun dengan sesama pendidik, orang tua dan masyarakat.
Dan kompetensi yang keempat yang ada harus ada pada seorang guru adalah kompetensi profesional, kompetensi ini sangat terkait dengan penguasaan materi pembelajaran, pola pikir keilmuan yang mendukung pelajaran yang diampu. Juga seorang guru mesti bisa mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif.
Kompetensi di atas harus ada, karena guru yang berkualitas adalah guru memiliki keempat kompetensi tersebut, tentu saja sekali lagi, bahwa disamping kompetensi di atas, sebagai kompetensi wajib, harus ditambah dengan kompetensi di bidang teknologi, yaitu penguasaan terhadap media dan alat-alat teknologi yang dapat mendukung kesuksesan suatu pembelajaran. []