• Login
  • Register
Rabu, 9 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Islam Tidak Memandang Pemikiran Kartini Dianggap Pengaruh Barat

21 April seharusnya menjadi pengingat dan pemacu semangat bagi kita semua untuk melanjutkan perjuangan Kartini dalam menebarkan manfaat seluas- luasnya di muka bumi ini

Firda Imah Suryani Firda Imah Suryani
26/04/2022
in Personal
0
Islam

Islam

93
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Ada yang mengatakan bahwa perempuan yang meniru semangat dan pemikiran Kartini adalah sosok perempuan yang terbaratkan dan melanggar adat maupun nilai – nilai adat ketimuran perempuan Indonesia.  Mengapa kita harus selalu berfikir sosok Kartini dan pemikirannya tidak islami, cenderung dianggap terbaratkan.

Ada beberapa orang yang mengatakan pemikiran Kartini dianggap feminis dan dipengaruhi dari barat. Namun Kalis Mardiasih, penulis buku “Muslimah yang Diperdebatkan” membantah dengan keras anggapan tersebut. Justru orang  yang mengatakan hal itu pikirannya masih terjajah, atau bisa dikatakan pikiran terjajah yang sesungguhnya.

Pandangan bahwa Kartini dan pemikirannya dianggap terbaratkan tersebut muncul karena ayat-ayat agama Islam hanya dipahami secara teks, dan narasi agama yang nyaring diucapkan tanpa melihat konteks. Kemudian Islam sebenarnya menempatkan posisi laki- laki  dan perempuan itu sama-sama memiliki hak untuk menuntut Ilmu. Bukankah Rasulullah juga sangat memperjuangkan hak perempuan.

Dalam salah satu hadits Nabi, disampaikan  bahwa “menuntut ilmu adalah kewajiban sebagai muslim”  dan dalam surat At Taubah ayat 71 menjadi dasar bahwa laki- laki dan perempuan memiliki hak politik yang sama. Kedua landasan tersebut merupakan sinyal elemen bagi perempuan dan laki-laki untuk melakukan kerjasama dalam berbagai sektor.

Mengapa kita tidak berpikir bahwa Sosok Kartini juga merupakan subjek yang utuh atau manusia perempuan Indonesia yang mengalami pengalaman sebagai perempuan Indonesia.  lewat  buku- bukunya yang dibaca selama di dalam masa pingitan, Interaksinya dengan kakaknya Sosrokartono yang luar biasa itu membuat Kartini  jadi berpikir.

Lewat surat-surat dan interaksi dengan sahabatnya menjadi berpikir. Hal itu semua yang dilakukan Kartini membuatnya jadi berpikir, secara tidak langsung Kartini adalah sosok subjek Intelektual. Mengapa kemudian Kartini atau perempuan yang berpikir dianggap terbaratkan?

Baca Juga:

Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?

Tafsir Sakinah

Dalam Islam juga sudah diberikan contoh oleh Aisyah ra, beliau juga merupakan guru ideologis untuk Kartini. Lewat Aisyah banyak lahir tokoh- tokoh muslim perempuan diantaranya Sayyidah Sakinah al Husain bin Ali bin Abi Thalib, al Khansa’, Rabiatul Adawiyah.

Sayyidah Aisyah juga menjadi panglima perang, perawi hadits terbanyak. Menghadirkan teks al Qur’an penting juga menghadirkan pemahaman terhadap dan pesan agar tidak terjebak dalam definisi yang subyektif. Tanggapan bahwa ayat-ayat al Qur’an menjadi pembatas aktivitas perempuan menjadi salah satu bentuk konstruksi sosial.

Islam sebagai landasan dalam memahami tujuan penciptaan manusia, terdapat pilar utama dimana hal itu terungkap dalam Q.S Az-Zariyat ayat 56, yang berbunyi :

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ

Artinya: “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.”

Derivasi atas ayat diatas menjelaskan Allah menyapa baik perempuan maupun laki- laki. Maka doa  perempuan maupuan laki- laki langsung sampai tanpa diwakilkan. Memiliki sifat setara, berbuat baik mendapat pahala, mereka berbuat baik juga mendapatkan pahala dan sebaliknya.

Kemudian Al- Qur’an juga menjelaskan tujuan diciptakan manusia menjadi Khalifah fil ard atau wakil Allah di bumi yang menciptkan kebaikan bersama di dunia.  Bisa dipahami dari ayat asal manusia memiliki potensi mengutuhkan segala kemanusiannya dan menyuarakan kebaikan untuk sekitar. Karena pada dasarnya manusia juga bisa jadi subjek intelektual dan subjek spiritual. Tanpa harus melihat itu perempuan atau laki- laki.

Perayaan peringatan Hari Kartini seharusnya menjadikan sebuah refleksi bersama. Bahwa perjuangannya dalam mendobrak stigma perempuan sekaligus membuka pemahaman tentang perempuan yang berpotensi menjadi manusia spiritual, dan intelektual tanpa harus mengkotak-kotakkan asal, suku dari timur atau barat.

Tidak hanya perihal kecantikan atau dalam penampilan saja. Namun merdeka  yang  sesungguhnya bagi perempuan adalah melalui perjuangan untuk memperkaya pengetahuan, bergerak untuk memberikan manfaat dan menjunjung nilai- nilai kesetaraan dan keadilan. Sehingga, hari Kartini tidaklah sekadar suatu perayaan tahunan semata. Lebih dari itu, 21 April seharusnya menjadi pengingat dan pemacu semangat bagi kita semua untuk melanjutkan perjuangan Kartini dalam menebarkan manfaat seluas- luasnya di muka bumi ini. []

 

Tags: emansipasifeminismehari kartiniislamPemikiran Kartini
Firda Imah Suryani

Firda Imah Suryani

Saya perempuan bukan aib masyarakat, bukan juga orang kriminal.  Pengemar musik indie dan pemakan sayuran.

Terkait Posts

Pernikahan Tradisional

Sadar Gender Tak Menjamin Bebas dari Pernikahan Tradisional

8 Juli 2025
Menemani dari Nol

From Zero to Hero Syndrome: Menemani dari Nol, Bertahan atau Tinggalkan?

7 Juli 2025
Sejarah Ulama Perempuan

Mencari Nyai dalam Pusaran Sejarah: Catatan dari Halaqah Nasional “Menulis Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia”

7 Juli 2025
Hidup Tanpa Nikah

Yang Benar-benar Seram Itu Bukan Hidup Tanpa Nikah, Tapi Hidup Tanpa Diri Sendiri

5 Juli 2025
Ruang Aman, Dunia Digital

Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital

3 Juli 2025
Vasektomi

Vasektomi, Gender, dan Otonomi Tubuh: Siapa yang Bertanggung Jawab atas Kelahiran?

2 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Nikah Massal

    Menimbang Kebijakan Nikah Massal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menggugat Batas Relasi Laki-Laki dan Perempuan di Era Modern-Industrialis

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sejarah Ulama Perempuan yang Membisu dalam Bayang-bayang Kolonialisme Ekonomi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Intoleransi di Sukabumi: Ketika Salib diturunkan, Masih Relevankah Nilai Pancasila?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pengrusakan Retret Pelajar Kristen di Sukabumi, Sisakan Trauma Mendalam bagi Anak-anak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Perjanjian Pernikahan
  • Sadar Gender Tak Menjamin Bebas dari Pernikahan Tradisional
  • Kemanusiaan sebagai Fondasi dalam Relasi Sosial Antar Manusia
  • Menanamkan Jiwa Inklusif Pada Anak-anak
  • Meruntuhkan Mitos Kodrat Perempuan

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID