• Login
  • Register
Rabu, 9 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Kisah saat Nabi Muhammad Saw Mengasuh Anak Perempuan

Nabi Saw merengkuh sang balita, mendudukkannya ke pangkuan, lalu mendoakan untuk keberkahan dan kebaikannya.

Redaksi Redaksi
27/07/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
0
635
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Dalam kehidupan Nabi Muhammad Saw, beliau telah banyak memberikan teladan kepada semua umat Islam, salah satunya adalah tentang teladan Nabi Muhammad Saw saat mengasuh anak-anak perempuan.

Salah satu anak perempuan yang beliau asuh adalah cucu perempuan Nabi Saw. bernama Umamah bint Abu al-‘Ash r.a., putri dari Zainab bint Rasulullah Saw.

Umamah bint Abu al-‘Ash r.a sering Nabi Saw ajak untuk bermain, nabi pangku, gendong, bahkan dibawa ke masjid untuk shalat. Beberapa catatan Hadis menyebutkan bahwa Nabi Saw pernah shalat dengan tetap menggendong Umamah bint Abu al-‘Ash r.a.

Ketika beliau sujud, Umamah diletakkan terlebih dahulu dan ketika mau berdiri digendong lagi (Shahih al-Bukhari, no. 515: Shahih Muslilm, no. 1240)

Dari Abu Qatadah al-Anshari bahwa Rasulullah Saw. shalat dengan menggendong Umamah bint Zainab bint Rasulullah Saw. putri dari Abu al-Ash bin Rabi’ah bin Abd Syams. Jika mau sujud, beliau meletakkannya (di lantai), dan jika berdiri, beliau menggendongnya kembali. (Shahih al-Bukhari, no. 515).

Baca Juga:

Mengapa Perempuan Lebih Religius Daripada Laki-laki?

Mengapa Pengalaman Biologis Perempuan Membatasi Ruang Geraknya?

Meruntuhkan Mitos Kodrat Perempuan

Menggugat Batas Relasi Laki-Laki dan Perempuan di Era Modern-Industrialis

Dalam tulisan Ishmatuddin Karkar, al-Mar’ah fi al-‘Ahd al-Nabawiyy (hal. 224-226), Nabi Saw sering para sahabat titipi balita perempuan.

Seperti As’ad bin Zurarah ra, dia pernah membawa balita perempuannya bernama Zainab dan menitipkannya ke pangkuan Nabi Saw.

Terkadang juga, dia titipkan dua saudarinya yang masih kecil. Nabi Saw, kemudian, mengasuh mereka, mengajak mereka bermain, dan memakaikan kalung kepada mereka.

Jamrah bint Abdullah al-Tamimiyah

Balita lain bernama Jamrah bint Abdullah al-Tamimiyah al-Yarba’iyah r.a. pernah ayahnya bawa ke hadapan Nabi Saw. Ayahnya memohon kepada Nabi Saw untuk mendoakannya.

Nabi Saw merengkuh sang balita, mendudukkannya ke pangkuan, lalu mendoakan untuk keberkahan dan kebaikannya.

Sahabat lain, Sahal bin Rafi’ r.a., juga pernah bercerita tentang hal serupa. Dia membawa anaknya yang perempuan kepada Nabi Saw. untuk didoakan.

Nabi Saw kemudian meletakkan telapak tangan beliau ke atas kepala anak perempuan tersebut sambil berdoa untuknya.

“Demi Allah, telapak tangan Nabi Saw. yang adem itu terasa tidak hanya di kepalaku, tetapi sampai merasuk ke jantungku,” kata si anak perempuan itu.

Semua pernyataan dan teladan Nabi Saw. ini untuk mengikis tradisi Jahiliah yang memandang anak laki-laki lebih baik dari anak perempuan.

Di mata Islam, bayi laki-laki dan bayi perempuan adalah sama-sama bermartabat sebagai manusia yang mulia. []

Tags: anakkisahmengasuhNabi Muhammad SAWperempuanteladan
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Tubuh Perempuan

Mengebiri Tubuh Perempuan

9 Juli 2025
Pengalaman Biologis Perempuan

Mengapa Pengalaman Biologis Perempuan Membatasi Ruang Geraknya?

9 Juli 2025
Perjanjian Pernikahan

Perjanjian Pernikahan

8 Juli 2025
Kemanusiaan sebagai

Kemanusiaan sebagai Fondasi dalam Relasi Sosial Antar Manusia

8 Juli 2025
Kodrat Perempuan

Meruntuhkan Mitos Kodrat Perempuan

8 Juli 2025
relasi laki-laki dan perempuan yang

Menggugat Batas Relasi Laki-Laki dan Perempuan di Era Modern-Industrialis

8 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Jiwa Inklusif

    Menanamkan Jiwa Inklusif Pada Anak-anak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meruntuhkan Mitos Kodrat Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sadar Gender Tak Menjamin Bebas dari Pernikahan Tradisional

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menimbang Kebijakan Nikah Massal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menggugat Batas Relasi Laki-Laki dan Perempuan di Era Modern-Industrialis

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Relasi Imam-Makmum Keluarga dalam Mubadalah
  • Mengebiri Tubuh Perempuan
  • Mengapa Perempuan Lebih Religius Daripada Laki-laki?
  • Mengapa Pengalaman Biologis Perempuan Membatasi Ruang Geraknya?
  • Stop Menormalisasi Pelecehan Seksual: Terkenal Bukan Berarti Milik Semua Orang

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID