• Login
  • Register
Minggu, 8 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Figur

Perempuan dan Kepemimpinan Pesantren

Dari keteladanan Nyai Mahmudah, membuat kita sadar. Bahwa, perempuan juga berhak bergerak dalam ranah publik

Mohammad Rafli Mohammad Rafli
06/10/2023
in Figur
0
Kepemimpinan Pesantren

Kepemimpinan Pesantren

932
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Islam tidak melihat kepemimpinan dari gender seseorang. Yang menjadi pertimbangan adalah bagaimana keputusan seorang pemimpin dapat membawa mashlahat bagi rakyatnya. Sebagaimana kaidah fikih menyebutkan tasharruful imam ‘ala ra’iyyah manuthun bil mashlahah (kebijakan seorang pemimpin harus didasarkan atas pertimbangan mashlahat).

Dalam website NU Online menyebutkan, bahwa Gus Dur juga kerap mengukip kaidah tersebut, sehingga beliau mampu merumuskan relasi antara agama, negara dan kebudayaan. Dengan kaidah itu juga, Gus Dur suka mengkritisi kebijakan-kebijakan pemerintah yang beliau nilai mendiskriminasi kaum minoritas dan lain sebagainya.

Menengok sejarah peradaban manusia, kita dapat pula melihat kembali bagaimana seorang perempuan memiliki singgasana dan prajurit yang banyak, kita telah mengenal perempuan tersebut dengan panggilan Ratu Balqis.

Hilda menuliskan beberapa sifat kepemimpinan ratu balqis, dalam artikelnya yang berjudul “mengenal lebih dekat kepemimpinan perempuan ala Ratu balqis”. Di dalamnya menggambarkan Ratu balqis sebagai sosok pemimpin yang memiliki model kepemimpinan demokratis, melindungi rakyat dan diplomatik.

Dari beberapa ketentuan di atas mengenai kepemimpinan, maka kita tidak melihat adanya pertimbangan dari sudut pandang gender, melainkan kapabilitas seseorang. Dan bagaimana pemimpin itu bisa menciptakan kemashlahatan bagi rakyatnya.

Baca Juga:

Siti Hajar dan Kritik atas Sejarah yang Meminggirkan Perempuan

Jalan Tengah untuk Abah dan Azizah

Spirit Siti Hajar dalam Merawat Kehidupan: Membaca Perjuangan Perempuan Lewat Kacamata Dr. Nur Rofiah

Islam Berikan Apresiasi Kepada Perempuan yang Bekerja di Publik

Kepemimpinan pesantren pada umumnya ialah seorang kyai yang menjadi nahkoda. Namun, beda halnya dengan pondok pesantren al Hajar Kapurejo Kediri. Bu Nyai menjadi salah satu perempuan yang memiliki peranan besar dalam sebuah perkembangan lembaga pendidikan yang berbasis agama itu.

Nyai Mahmudah dan kepemimpinan Pesantren

Nyai Mahmudah adalah cucu dari pendiri pondok kapu yang berada di daerah Kediri. KH. Hasan Muchyi, kakek beliau sekaligus pendiri pondok kapu ini merupakan mertua KH. Hasyim Asy’ari (pendiri organisasi islam Nahdlatul Ulama) dari istrinya yang bernama Nyai Masruroh.

Pondok Kapu memiliki pondok unit yang bernama al Hajar. Nailal menyebutkan dalam jurnalnya yang berjudul “Kepemimpinan Nyai di Pesantren al Hajar Kapurejo Pagu Kediri”, nama al Hajar mengadopsi dari nama ibu beliau yaitu “Siti Hajar”.

Pondok yang sebagian besar santrinya ini adalah perempuan, membuat KH. Akhmad Najmuddin mempercayai secara penuh kepada Nyai Mahmudah, untuk mengembangkan pondok pesantren.

Nyai Mahmudah merupakan sosok yang mahir dalam membaca dan memahami literatur klasik (kitab kuning), berpidato, ahli al qur’an dan juga seorang aktivis. Sekarang beliau tergabung dalam kepengurusan muslimat NU Cabang Kediri bagian pendidikan.

Ketelatenan dan keistiqamahan Nyai Mahmudah dalam berdakwah maupun menyebarkan ilmu, patut kita contoh. Sejak era tahun 90an hingga saat ini, Nyai Mahmudah masih memberikan pengajian untuk santri-santrinya dan juga masyarakat.

Bahkan di usianya yang terbilang lanjut usia, beliau masih mampu memberikan materi dalam kegiatan pelatihan praktek merawat jenazah yang diselenggarakan oleh Pusat Ma’had al Jami’ah Darul Hikmah IAIN Kediri pada januari 2023 yang lalu.

Siapapun yang mengundang Nyai Mahmudah, baik dari tingkat RT ataupun dalam skala kabupaten, beliau pasti akan menghadirinya. Tanpa memandang latar belakang dan kasta masyarakat.

Nyai Mahmudah adalah sosok pemimpin pesantren yang memiliki kedekatan dengan para santrinya. Beliau secara langsung ikut turun tangan dalam mengajar para santri-santri, baik laki-laki maupun Perempuan.

Beberapa kitab yang beliau ajarkan kepada santri-santrinya itu, antara lain: kifayah al atqiya’, idaatun nasyi’in, minhatul mughits, ummul barohin, tafsir jalalain dan irsyadul ibad. Beliau juga secara langsung menjadi guru sorogan al qur’an bagi santri-santrinya.

Dampak Kepemimpinan Perempuan

Dengan adanya sosok-sosok perempuan yang menjadi pemimpin pesantren, dapat melahirkan beberapa manfaat. Ahmad Yusuf Prasetiawan dan Lis Safitri dalam jurnalnya yang berjudul “Kepemimpinan perempuan dalam pesantren”, menyebutkan beberapa manfaat tersebut, di antaranya:

Menghilangkan stigma negatif terhadap Islam terkait perlakuan tidak adil dan subordinasi terhadap perempuan. Menyiasati anggapan bahwa laki-laki lebih unggul sebagai beban individu dan sosial. Memperbaiki pandangan umum terhadap Tuhan dan agama sebagai identitas laki-laki. Memperlihatkan bahwa perempuan Islam memiliki kapasitas untuk mencipta dan memberikan kontribusi dengan adil.

Dari keteladanan Nyai Mahmudah, membuat kita sadar. Bahwa, perempuan juga berhak bergerak dalam ranah publik. Perempuan juga memiliki kecerdasan intelektual yang besar. Perempuan juga mampu menjadi seorang muballighah yang kondang.

Sifat-sifat di atas, semua mengarah pada urusan kompetensi dan kualitas diri seseorang, bukan persoalan gender. Dan sifat-sifat seperti: Semangat, aktif, telaten dan istiqomah, bisa berada dalam diri laki-laki maupun perempuan. []

 

 

 

 

Tags: keadilanKepemimpinanKesetaraannyai mahmudahpemimpin perempuanperempuanpesantren
Mohammad Rafli

Mohammad Rafli

Kelahiran Tangerang, Domisili Kediri. Alumni Universitas Islam Tribakti Lirboyo Kediri. Sedang menempuh Program Pascasarjana di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

Terkait Posts

Hj. Biyati Ahwarumi

Hj. Biyati Ahwarumi, Perempuan di Balik Bisnis Pesantren Sunan Drajat

23 Mei 2025
Nyai Nur Channah

Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

19 Mei 2025
Nyai A’izzah Amin Sholeh

Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami

18 Mei 2025
Nyai Ratu Junti

Nyai Ratu Junti, Sufi Perempuan dari Indramayu

17 Mei 2025
Nyi HIndun

Mengenal Nyi Hindun, Potret Ketangguhan Perempuan Pesantren di Cirebon

16 Mei 2025
Ibu Nyai Hj. Djamilah Hamid Baidlowi

Ibu Nyai Hj. Djamilah Hamid Baidlowi: Singa Podium dari Bojonegoro

9 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Jam Masuk Sekolah

    Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi Bukan Kedisiplinan, Melainkan Bencana Pendidikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Iduladha: Lebih dari Sekadar Berbagi Daging Kurban

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kursi Lipat dan Martabat Disabilitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Siti Hajar dan Kritik atas Sejarah yang Meminggirkan Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jalan Tengah untuk Abah dan Azizah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Bagaimana Sikap Masyarakat Jika Terjadi KDRT?
  • Siti Hajar dan Kritik atas Sejarah yang Meminggirkan Perempuan
  • Kursi Lipat dan Martabat Disabilitas
  • Jalan Tengah untuk Abah dan Azizah
  • 7 Langkah yang Dapat Dilakukan Ketika Anda Menjadi Korban KDRT

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID