Mubadalah.id – Konferensi internasional dan AMAN Assembly yang digagas AMAN merupakan wadah silaturrahmi antar sesama muslim yang ada di Asia Tenggara. Melalui silaturrahmi menjadi saling mengenal antara satu dengan lainnya.
Hal tersebut seperti diungkapkan oleh Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Prof. Mujiburrahman, dalam konferensi internasional dan AMAN Assembly pada Minggu, Oktober 2023.
“Dalam kehidupan, Islam mengajarkan untuk saling toleransi atau menghargai antar satu agama dengan agama lainnya. Semua manusia lahir dalam kesetaraan dalam hak hidup dan kehidupan juga beragama,” katanya.
”Hanya ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang akan membedakan antara satu dengan lain di hadapan sang Maha Pencipta,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden AMAN, Prof. Amelia Fauzi, MA mengajak para peserta untuk berdoa atas kejadian yang berada di Gaza, Palestina.
”Saat ini menghadapi kesulitan dan eskalasi konflik yang meningkat. Kami berharap akan ada solusi untuk kejadian di Gaza. Kami berdoa agar semua orang dan pemangku kepentingan memiliki kekuatan untuk memperkuat diri mereka sendiri, duduk bersama, mengubah dan menghentikan konflik, mengubahnya menjadi perdamaian,” harapnya.
Mujiburahman menjelaskan AMAN, yang mana AMAN merupakan organisasi Muslim progresif yang mereka berdirikan untuk menjadi kekuatan penyatuan perdamaian dan tindakan sosial di Asia dalam menjawab berbagai tantangan yang masyarakat Asia hadapi.
Organisasi ini berdiri pada tahun 1990. Sudah hampir 33 tahun berlalu. Dan organisasi ini telah menjadi jaringan tidak hanya di Asia, tetapi juga di luar Asia.
Saat ini, anggota AMAN sudah ada di berbagai negara dan jaringan. Serta terus berkembang. Ia menyampaikan tiga poin tentang tujuan AMAN. Pertama, tujuan Aman adalah membangun pemahaman dan solidaritas di antara umat Muslim dan komunitas agama lain di Asia.
”Dan kami berdiri atas kerja para sarjana dan aktivis. Bahwa kami memiliki kombinasi sarjana, akademisi, dan juga aktivis,” tukasnya. (rilis)