• Login
  • Register
Minggu, 8 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Kisah saat Rabi’ah Al-Adawiyah Ditinggal Wafat oleh Kedua Orang Tuanya

Tak lama kemudian, ibu Rabi'ah wafat, menyusul suaminya. Betapa berat hidup Rabi'ah dan saudara-saudaranya itu. Tak lagi ada orang yang menopang hidup mereka

Redaksi Redaksi
04/11/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Rabi'ah al-Adawiyah

Rabi'ah al-Adawiyah

587
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Rabi’ah al-Adawiyah adalah anak yang cerdas. Ingatannya kuat. Kedua orang tuanya mendidik dan mengajari anak-anaknya membaca dan menghafal al-Qur’an.

Di antara mereka, Rabi’ah al-Adawiyah paling mudah dan cepat menghafalnya. Bacaannya sangat fasih dan tartil. Ia juga mengaji keilmuan Islam tingkat dasar.

Rabi’ah al-Adawiyah dan saudara-saudaranya tidak cukup lama bersama ayahnya. Ayah Rabi’ah meninggal dunia dengan meninggalkan seorang istri dan 4 anak perempuannya yang masih muda dan sangat miskin.

Rabi’ah saat itu menjelang usia sepuluh tahun, Ia menjadi yatim. Kakak-kakaknya juga yatim. Mereka sangat bersedih saat ditinggal ayah yang menjadi sandaran hidupnya itu.

Tak lama kemudian, ibu Rabi’ah wafat, menyusul suaminya. Betapa berat hidup Rabi’ah dan saudara-saudaranya itu. Tak lagi ada orang yang menopang hidup mereka. Tak ada juga tempat untuk mereka bermanja dan mengadu.

Baca Juga:

Jalan Tengah untuk Abah dan Azizah

Belajar Toleransi dari Kisah Khalifah Manshur dan Georgeus Buktisyu

Luka di Balik Panggung: Kisah Tragis Para Pemain Sirkus OCI Jadi Korban Eksploitasi

Nabi Saw Janjikan Pahala Bagi Orang Tua yang Mengasuh Anak Perempuan

Dalam kondisi kemiskinan yang demikian berat, keempat anak perempuan itu terpaksa mencari pekerjaan di kota Basrah, ibu kota Irak.

Mereka tidak tahu mau kerja apa di kota besar itu. Mereka berempat menyebar di tempat yang berbeda.

Sosok Paling Cantik

Rabi’ah al-Adawiyah ialah sosok yang paling cantik. Saat berada di tengah jalan, ia ditangkap orang, lalu dijual kepada pemilik sebuah tempat hiburan malam.

Di tempat itu, ia bekerja sebagai peniup “Ney”, suling, untuk beberapa waktu, hingga akhirnya menjadi penyanyi. Di samping wajahnya yang cantik, ia juga perempuan bersuara merdu.

Rumah hiburan itu tiba-tiba menjadi ramai pengunjung, dan pemiliknya mendadak kaya-raya. Para pengunjung merasa senang mendengar nyanyian-nyanyian Rabi’ah.

Bila malam telah larut, dan suasana di sekitar tempatnya menginap telah sunyi sepi, Rabi’ah tak segera beristirahat.

Ia justru segera mengambil air wudhu dan shalat tahajud berlama-lama. Ia mengadukan hidupnya kepada Tuhan. Rabi’ah shalat, berdoa, dan bermunajat dengan seluruh jiwa raganya sepanjang malam hingga fajar merekah.

Pada dini hari yang sepi, Rabi’ah bangun. Hatinya gundah gulana. Ia segera bangkit, mengambil air wudhu, dan bermunajat. Setiap malam, ia bermunajat kepada Allah, sambil menangis tersedu-sedu.

Tags: kisahorang tuaRabi’ah al-‘Adawiyahwafat
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Kursi Lipat

Kursi Lipat dan Martabat Disabilitas

8 Juni 2025
Anda Korban KDRT

7 Langkah yang Dapat Dilakukan Ketika Anda Menjadi Korban KDRT

7 Juni 2025
KDRT

3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

7 Juni 2025
Apresiasi Kepada Perempuan yang Bekerja di Publik

Islam Berikan Apresiasi Kepada Perempuan yang Bekerja di Publik

6 Juni 2025
Wuquf Arafah

Makna Wuquf di Arafah

5 Juni 2025
Kritik Asma Barlas

Iduladha sebagai Refleksi Gender: Kritik Asma Barlas atas Ketaatan Absolut

5 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Jam Masuk Sekolah

    Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi Bukan Kedisiplinan, Melainkan Bencana Pendidikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fenomena Walid; Membaca Relasi Kuasa dalam Kasus Kekerasan Seksual

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dari Sapi Hingga Toleransi : Sebuah Interaksi Warga Muslim Saat Iduladha di Bali

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Kursi Lipat dan Martabat Disabilitas
  • Jalan Tengah untuk Abah dan Azizah
  • 7 Langkah yang Dapat Dilakukan Ketika Anda Menjadi Korban KDRT
  • Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi Bukan Kedisiplinan, Melainkan Bencana Pendidikan
  • Iduladha: Lebih dari Sekadar Berbagi Daging Kurban

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID