• Login
  • Register
Minggu, 8 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Mari Lindungi Ibu Kita dari Berbagai Tindak Kekerasan

Wajib bagi kita semua tidak hanya menghormati, memuliakan dan berbakti kepadanya, melainkan wajib juga untuk melindungi dan menjaga ibu kita dari berbagai tindakan kekerasan.

Revalina Setyaningrum Revalina Setyaningrum
07/01/2024
in Personal
0
Lindungi Ibu

Lindungi Ibu

1.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Dengan melindungi dan menjaga ibu kita, artinya kita sudah menjalankan sunah yang Nabi Muhammad Saw perintahkan

Mubadalah.id – Islam merupakan salah satu agama yang sangat mengajurkan kepada seluruh umatnya untuk selalu memuliakan dan menghormati ibu.

Mungkin sebagian dari kita juga sering mendengar salah satu Hadis yang cukup populer terkait bagaimana Nabi Muhammad Saw menyebut nama ibu sebanyak tiga kali dibanding ayah.

Hadis tersebut sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a, bahwasanya Rasulullah Saw bersabda:

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رضى الله عنه قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ أَحَقُّ بِحُسْنِ صَحَابَتِى قَالَ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أَبُوكَ

Baca Juga:

Peran Penting Ayah di Masa Ibu Menyusui

Tana Barambon Ambip: Tradisi yang Mengancam Nyawa Ibu dan Bayi di Pedalaman Merauke

Aborsi Menjadi Salah Satu Penyebab Tingginya Angka Kematian Ibu

Dari Nada ke Makna: Tafsir Relasi Ibu dan Anak dalam Lagu Jumbo

Artinya: “Seseorang mendatangi Rasulullah SAW dan bertanya, ’Wahai Rasulullah, kepada siapakah orang yang paling berhak aku perlakukan dengan baik?’ Nabi menjawab, ‘Ibumu!’, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi menjawab, ‘Ibumu!’, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi menjawab, ‘Ibumu’., ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi menjawab, ‘ayahmu.’

Ketegasan Nabi Muhammad Saw memposisikan ibu sebagai sosok yang mulia adalah teladan bagi kita semua untuk selalu menghormati dan memuliakan sosok ibu.

Jangan sampai sedikit pun kita melukai, atau bahkan menyakiti hati seorang ibu. Karena tidak sedikit di zaman sekarang ini banyak anak-anak yang berani untuk melawan, menyakiti dan bahkan membunuh ibunya sendiri.

Kasus Pembunuhan Ibu

Melansir dari detik.com, pada Minggu, 19 November 2023 lalu, ada seorang anak di Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah (Kalteng) tega membunuh ibu kandungnya. Dalam laporannya, anak tersebut membunuh ibunya dengan cara yang sadis, ia menggorok leher ibunya menggunakan pisau dapur.

Atas peristiwa pembunuhan tersebut, anak sebagai pelaku pembunuhan diijerat dengan Pasal 340 KUHP Sub Pasal 338 KUHP atau Pasal 44 Ayat (3) Jo Pasal 5 huruf (a) UU Nomor 23 tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga. Pelaku diancam hukuman mati atau penjara seumur hidup, atau penjara sementara selama 20 tahun.

Dari peristiwa tersebut menjadi gambaran bagi kita semua bahwa perintah dan teladan mulia yang nabi sampaikan untuk menghormati dan memuliakan ibu itu belum sepenuhnya menjadi praktik baik bagi sebagian besar umat Islam. Terutama anak-anak kita.

Karena mereka (anak-anak) masih banyak yang tidak peduli, berani melawan, melakukan kekerasan, bahkan sampai membunuh ibunya. Inilah realitas yang terjadi di kehidupan masyarakat kita. Dan kita tidak bisa menutup mata soal ini.

Namun, yang perlu kita garis bawahi adalah semua perbuatan kekerasan atau sampai terjadinya pembunuhan merupakan perbuatan yang sangat dilarang di dalam ajaran Islam.

Islam mengajarkan kepada kita semua untuk selalu berbuat baik (amar ma’ruf) dan menjauhi semua pebuatan buruk (nahi mungkar). Sehingga wajib hukumnya bagi kita semua untuk tidak melakukan perbuatan yang menyakiti, melukai, dan melakukan kekerasan lainnya.

Mari Lindungi Ibu

Karena Islam sendiri hadir untuk memberikan perlindungan. keamanan, dan menolak segala tindak kekerasan. Hal inilah yang sebaiknya menjadi pondasi bagi kita semua. Sehingga kita tidak mudah untuk melakukan kekerasan kepada siapapun. Apalagi kepada ibu kita sendiri.

Karena seharusnya, kita sebagai seorang muslim dengan merujuk Hadis di atas, adalah wajib bagi kita semua tidak hanya menghormati, memuliakan dan berbakti kepadanya, melainkan wajib juga untuk melindungi dan menjaga ibu kita dari berbagai tindakan kekerasan.

Dengan melindungi dan menjaga ibu kita, artinya kita sudah menjalankan sunah yang Nabi Muhammad Saw perintahkan. Karena menjalankan sunah artinya kita akan mendapatkan satu pahala kebaikan.

Oleh sebab itu, penting bagi kita sebagai anak untuk selalu berbuat baik kepada ibu. Karena di bawah kaki ibu ada surga yang harus kita jaga dan rawat bersama. []

Tags: IbulindungiMaritindak kekerasan
Revalina Setyaningrum

Revalina Setyaningrum

Saya adalah Mahasantriwa Sarjana Ulama Perempuan Indonesia, ISIF Cirebon

Terkait Posts

Narasi Hajar

Pentingnya Narasi Hajar dalam Spiritualitas Iduladha

6 Juni 2025
Berkurban

Berkurban: Latihan Kenosis Menuju Diri yang Lapang

6 Juni 2025
Kekerasan Seksual

Perspektif Heterarki: Solusi Konseptual Problem Maraknya Kasus Kekerasan Seksual di Lembaga Pendidikan Agama  

5 Juni 2025
Kesehatan Akal

Dari Brain Rot ke Brain Refresh, Pentingnya Menjaga Kesehatan Akal

4 Juni 2025
Tubuh yang Terlupakan

Luka Cinta di Dinding Rumah: Tafsir Feminis-Spiritual atas Tubuh yang Terlupakan

3 Juni 2025
Kurban

Kurban Sapi atau Kambing? Tahun Ini Masih Kurban Perasaan! Refleksi atas Perjalanan Spiritual Hari Raya Iduladha

2 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Jam Masuk Sekolah

    Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi Bukan Kedisiplinan, Melainkan Bencana Pendidikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fenomena Walid; Membaca Relasi Kuasa dalam Kasus Kekerasan Seksual

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dari Sapi Hingga Toleransi : Sebuah Interaksi Warga Muslim Saat Iduladha di Bali

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • 7 Langkah yang Dapat Dilakukan Ketika Anda Menjadi Korban KDRT
  • Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi Bukan Kedisiplinan, Melainkan Bencana Pendidikan
  • Iduladha: Lebih dari Sekadar Berbagi Daging Kurban
  • Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi
  • 3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID