• Login
  • Register
Rabu, 9 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Mari Lindungi Ibu Kita dari Berbagai Tindak Kekerasan

Wajib bagi kita semua tidak hanya menghormati, memuliakan dan berbakti kepadanya, melainkan wajib juga untuk melindungi dan menjaga ibu kita dari berbagai tindakan kekerasan.

Revalina Setyaningrum Revalina Setyaningrum
07/01/2024
in Personal
0
Lindungi Ibu

Lindungi Ibu

1.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Dengan melindungi dan menjaga ibu kita, artinya kita sudah menjalankan sunah yang Nabi Muhammad Saw perintahkan

Mubadalah.id – Islam merupakan salah satu agama yang sangat mengajurkan kepada seluruh umatnya untuk selalu memuliakan dan menghormati ibu.

Mungkin sebagian dari kita juga sering mendengar salah satu Hadis yang cukup populer terkait bagaimana Nabi Muhammad Saw menyebut nama ibu sebanyak tiga kali dibanding ayah.

Hadis tersebut sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a, bahwasanya Rasulullah Saw bersabda:

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رضى الله عنه قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ أَحَقُّ بِحُسْنِ صَحَابَتِى قَالَ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أَبُوكَ

Baca Juga:

Kasih Sayang Seorang Ibu

Surat yang Kukirim pada Malam

Mari Hentikan Pengontrolan Seksualitas Perempuan

Stereotipe Perempuan sebagai Ibu Rumah Tangga

Artinya: “Seseorang mendatangi Rasulullah SAW dan bertanya, ’Wahai Rasulullah, kepada siapakah orang yang paling berhak aku perlakukan dengan baik?’ Nabi menjawab, ‘Ibumu!’, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi menjawab, ‘Ibumu!’, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi menjawab, ‘Ibumu’., ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi menjawab, ‘ayahmu.’

Ketegasan Nabi Muhammad Saw memposisikan ibu sebagai sosok yang mulia adalah teladan bagi kita semua untuk selalu menghormati dan memuliakan sosok ibu.

Jangan sampai sedikit pun kita melukai, atau bahkan menyakiti hati seorang ibu. Karena tidak sedikit di zaman sekarang ini banyak anak-anak yang berani untuk melawan, menyakiti dan bahkan membunuh ibunya sendiri.

Kasus Pembunuhan Ibu

Melansir dari detik.com, pada Minggu, 19 November 2023 lalu, ada seorang anak di Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah (Kalteng) tega membunuh ibu kandungnya. Dalam laporannya, anak tersebut membunuh ibunya dengan cara yang sadis, ia menggorok leher ibunya menggunakan pisau dapur.

Atas peristiwa pembunuhan tersebut, anak sebagai pelaku pembunuhan diijerat dengan Pasal 340 KUHP Sub Pasal 338 KUHP atau Pasal 44 Ayat (3) Jo Pasal 5 huruf (a) UU Nomor 23 tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga. Pelaku diancam hukuman mati atau penjara seumur hidup, atau penjara sementara selama 20 tahun.

Dari peristiwa tersebut menjadi gambaran bagi kita semua bahwa perintah dan teladan mulia yang nabi sampaikan untuk menghormati dan memuliakan ibu itu belum sepenuhnya menjadi praktik baik bagi sebagian besar umat Islam. Terutama anak-anak kita.

Karena mereka (anak-anak) masih banyak yang tidak peduli, berani melawan, melakukan kekerasan, bahkan sampai membunuh ibunya. Inilah realitas yang terjadi di kehidupan masyarakat kita. Dan kita tidak bisa menutup mata soal ini.

Namun, yang perlu kita garis bawahi adalah semua perbuatan kekerasan atau sampai terjadinya pembunuhan merupakan perbuatan yang sangat dilarang di dalam ajaran Islam.

Islam mengajarkan kepada kita semua untuk selalu berbuat baik (amar ma’ruf) dan menjauhi semua pebuatan buruk (nahi mungkar). Sehingga wajib hukumnya bagi kita semua untuk tidak melakukan perbuatan yang menyakiti, melukai, dan melakukan kekerasan lainnya.

Mari Lindungi Ibu

Karena Islam sendiri hadir untuk memberikan perlindungan. keamanan, dan menolak segala tindak kekerasan. Hal inilah yang sebaiknya menjadi pondasi bagi kita semua. Sehingga kita tidak mudah untuk melakukan kekerasan kepada siapapun. Apalagi kepada ibu kita sendiri.

Karena seharusnya, kita sebagai seorang muslim dengan merujuk Hadis di atas, adalah wajib bagi kita semua tidak hanya menghormati, memuliakan dan berbakti kepadanya, melainkan wajib juga untuk melindungi dan menjaga ibu kita dari berbagai tindakan kekerasan.

Dengan melindungi dan menjaga ibu kita, artinya kita sudah menjalankan sunah yang Nabi Muhammad Saw perintahkan. Karena menjalankan sunah artinya kita akan mendapatkan satu pahala kebaikan.

Oleh sebab itu, penting bagi kita sebagai anak untuk selalu berbuat baik kepada ibu. Karena di bawah kaki ibu ada surga yang harus kita jaga dan rawat bersama. []

Tags: IbulindungiMaritindak kekerasan
Revalina Setyaningrum

Revalina Setyaningrum

Saya adalah Mahasantriwa Sarjana Ulama Perempuan Indonesia, ISIF Cirebon

Terkait Posts

Pelecehan Seksual

Stop Menormalisasi Pelecehan Seksual: Terkenal Bukan Berarti Milik Semua Orang

9 Juli 2025
Pernikahan Tradisional

Sadar Gender Tak Menjamin Bebas dari Pernikahan Tradisional

8 Juli 2025
Menemani dari Nol

From Zero to Hero Syndrome: Menemani dari Nol, Bertahan atau Tinggalkan?

7 Juli 2025
Sejarah Ulama Perempuan

Mencari Nyai dalam Pusaran Sejarah: Catatan dari Halaqah Nasional “Menulis Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia”

7 Juli 2025
Hidup Tanpa Nikah

Yang Benar-benar Seram Itu Bukan Hidup Tanpa Nikah, Tapi Hidup Tanpa Diri Sendiri

5 Juli 2025
Ruang Aman, Dunia Digital

Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital

3 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Pernikahan Tradisional

    Sadar Gender Tak Menjamin Bebas dari Pernikahan Tradisional

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kemanusiaan sebagai Fondasi dalam Relasi Sosial Antar Manusia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Perempuan Lebih Religius Daripada Laki-laki?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Pengalaman Biologis Perempuan Membatasi Ruang Geraknya?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengebiri Tubuh Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Melawan Perundungan dengan Asik dan Menyenangkan
  • Relasi Imam-Makmum Keluarga dalam Mubadalah
  • Mengebiri Tubuh Perempuan
  • Mengapa Perempuan Lebih Religius Daripada Laki-laki?
  • Mengapa Pengalaman Biologis Perempuan Membatasi Ruang Geraknya?

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID