• Login
  • Register
Kamis, 26 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Pernak-pernik

Sekolah Islam Gender : Revitalisasi Nilai Adil Gender dalam Tubuh Organisasi

Meskipun tidak menutup kemungkinan masih adanya penyelewengan nilai-nilai adil gender dalam tubuh organisasi, namun SIG ini mampu menjadi ikhtiar bersama

Siti Nisrofah Siti Nisrofah
03/02/2024
in Pernak-pernik
0
Sekolah Islam Gender

Sekolah Islam Gender

1.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Sampai hari ini, Kopri yang memiliki kepanjangan Korps PMII Putri masih terus konsisten menyelenggarakan Sekolah Islam Gender di level kepengurusan tertentu. Konsistensi ini sebagai ikhtiar bersama dalam mengenalkan sekaligus menanamkan nilai-nilai yang adil gender dalam budaya organisasi.

Sekilas tentang Sekolah Islam Gender

Dari namanya sudah jelas, bahwa Sekolah Islam Gender (SIG) adalah forum intelektual yang di dalamnya mengkaji bersama isu-isu gender dalam bingkai Islam. Bagi anggota organisasi tersebut pasti sudah tidak asing dengan sekolah ini. Namun, sangat asing bagi orang-orang yang di luar organisasi.

Umumnya SIG berjalan selama tiga hari berturut-turut. Seperti halnya forum kajian, SIG memiliki sesi materi, diskusi, FGD, hingga follow up setelah kegiatan. Nah, yang paling menarik dari SIG adalah tema-tema yang dibahas selalu up to date dan sesuai kebutuhan.

Kemarin saat saya mendapat amanah untuk menjadi instruktur kegiatan SIG, saya menemukan kebaharuan topik, strategi hingga teknis. Materinya meliputi gender dasar, keorganisasian, citra diri, konsep dasar Islam, hukum Islam di Indonesia, gender perspektif Alquran dan Hadis, serta fikih perempuan.

Dan yang paling menarik lagi, proporsi jumlah peserta hampir seimbang antara laki-laki dan perempuan. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang mana peserta laki-laki hanya dalam hitungan jari. Patut diapresiasi karena sedikit demi sedikit isu-isu tentang gender sudah mulai menjadi perhatian bersama dan bukan lagi hanya milik perempuan.

Baca Juga:

Keadilan sebagai Prinsip dalam Islam

Tauhid sebagai Dasar Kesetaraan

Prinsip Keadilan Sosial dalam Ajaran Islam

Perbedaan Feminisme Liberal dan Feminisme Marxis

Follow Up Kegiatan Sekolah Islam Gender

Kegiatan yang tidak memiliki follow up atau keberlanjutan rasanya akan kurang membekas. Oleh karena itu sebagai forum intelektual, SIG memiliki follow up yang tidak jauh dari aktivitas intelektual. Salah satunya adalah membuat kajian sederhana untuk sharing ilmu yang sudah didapat kepada orang-orang sekitar.

Selain itu, peserta SIG memiliki tanggung jawab untuk mengoptimalkan penggunaan media informasi digital. Misalnya menuangkan gagasan dalam bentuk artikel ilmiah maupun populer dan membuat video edukatif.

Tidak jarang pula beberapa level kepenguruan yang menyelenggarakan SIG memilih follow up untuk terjun langsung dalam kegiatan masyarakat. Misalnya mengadakan penyuluhan tentang perkawinan anak maupun stunting di kelompok masyarakat yang membutuhkan. Bahkan ada juga yang melakukan sosialisasi tentang sex education di beberapa lembaga pendidikan baik sekolah umum maupun madrasah.

Pada dasarnya follow up kegaiatan SIG bersifat fleksibel dan sesuai dengan kemampuan masing-masing sumber daya yang ada. Yang terpenting dari follow up tersebut adalah menginternalisasikan nilai-nilai adil gender dalam diri sendiri secara personal maupun lingkungan sekitar secara kolektif.

Belajar dari Sekolah Islam Gender

Meskipun tidak menutup kemungkinan masih adanya penyelewengan nilai-nilai adil gender dalam tubuh organisasi, namun SIG ini mampu menjadi ikhtiar bersama. Tentunya, saya yang terlibat dalam kegiatan SIG mulai dari sebagai peserta, panitia penyelenggara, pemateri, hingga instruktur sangat berharap organisasi lain dapat termotivasi dan ikut menyelenggarakan kegiatan serupa.

Saya kira menyelenggarakan kegiatan semacam itu sangat mudah bagi organisatoris. Namun, titik tekannya adalah pada komitmen untuk senantiasa menanamkan nilai-nilai adil gender dalam setiap lini kehidupan, khususnya dalam lingkup organisasi.

Istilah menanam ini sangat tepat karena seperti halnya kita menanam bibit, sudah pasti memerlukan perawatan yang konsisten seperti halnya memberi pupuk, menyirami, menyingkirkan hama, hingga nanti pada akhirnya memetik hasil panen.

Begitupun dengan menanam nilai-nilai adil gender. Ia juga membutuhkan perhatian dan perawatan secara kolektif. Oleh karena itu, kegiatan positif seperti ini harus berjalan secara konsisten dan penuh komitmen agar manfaatnya dapat terasa baik sekarang maupun secara jangka panjang. []

Tags: Gerakan Mahasiswagerakan perempuankeadilanKesetaraanKopri PMIISekolah Islam Gender
Siti Nisrofah

Siti Nisrofah

Hanya orang biasa :')

Terkait Posts

Perempuan yang rentan

Saat Fikih Menjadikan Perempuan Kelompok Paling Rentan

25 Juni 2025
Fitnah Perempuan

Mengurai Bias Fitnah Perempuan dalam Wacana Keislaman

25 Juni 2025
Khitan Perempuan

Khitan Perempuan: Upaya Kontrol atas Tubuh Perempuan

25 Juni 2025
Sehat

Membangun Kehidupan yang Sehat Dimulai dari Keluarga

24 Juni 2025
Khitan perempuan

Membongkar Dalil Lemah di Balik Khitan Perempuan

24 Juni 2025
Fitnah Perempuan

Mengkaji Ulang Fitnah Perempuan dalam Pandangan Agama

24 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Menemani Laki-laki dari Nol

    Bagaimana Mubadalah Memandang Fenomena Perempuan yang Menemani Laki-laki dari Nol?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apa Kepentingan Kita Menjaga Ekosistem?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sebutir Nasi sebagai Simbol Keadilan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Khitan Perempuan: Upaya Kontrol atas Tubuh Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Saat Fikih Menjadikan Perempuan Kelompok Paling Rentan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Tahun Baru Islam, Saatnya Hijrah dari Kekerasan Menuju Kasih Sayang
  • Fiqhul Usrah: Menanamkan Akhlak Mulia untuk Membangun Keluarga Samawa
  • Saat Fikih Menjadikan Perempuan Kelompok Paling Rentan
  • Apa Kepentingan Kita Menjaga Ekosistem?
  • Mengurai Bias Fitnah Perempuan dalam Wacana Keislaman

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID