• Login
  • Register
Minggu, 8 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Pernak-pernik

Seni Kaligrafi; Jalan Sunyi Dakwah Islam Damai

Fatikha Yuliana Fatikha Yuliana
16/10/2019
in Pernak-pernik
0
seni kaligrafi

Ilustrasi: pixabay[dot]com

850
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Beberapa waktu lalu dalam pemberitaan media daring, banyak pendakwah yang ‘hobi’ mengkafirkan orang lain. Tidak saja mereka yang berbeda keyakinan, penggemar Drama Korea pun mulai diusik dengan label kafir oleh sang pendakwah.

Namun lain ketika melihat postingan media sosial milik ulama kharismatik KH. Ahmad Mustofa Bisri yang kerap dipanggil Gus Mus. Gus Mus dalam media sosial miliknya seringkali memposting karya kaligrafinya yang indah disertai takarir dengan nasihat dan kalimat-kalimat bijaksana dan menyejukkan. Pesan-pesan keagamaan menyatu dalam keindahan karya seni tanpa harus menyakiti hati yang lian.

Seni adalah semua hal yang diciptakan manusia yang mengandung unsur keindahan dan dapat memengaruhi perasaan orang lain. Di mana ekspresi perasaan manusia yang menghasilkan produk aktivitas yang dilakukan secara sadar dengan tujuan untuk mencapai nilai-nilai estetika.

Seni juga berfungsi untuk menerjemahkan simbol-simbol. Simbol-simbol itu sendiri, dalam proses kelahirannya dipengaruhi oleh ritme, kontras, harmoni, frekuensi, dan intensitas. Itu kenapa seni berkonotasi keindahan atau estetika.

Kaligrafi Islam merupakan seni menulis indah dalam huruf Arab yang disebut Khat. Seni Kaligrafi bisa dibilang yang paling masyhur di antara seni Islam yang lain, sekaligus ekspresi spirit Islam yang sangat khas.

Baca Juga:

Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi Bukan Kedisiplinan, Melainkan Bencana Pendidikan

Iduladha: Lebih dari Sekadar Berbagi Daging Kurban

Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi

3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

Seyyed Hossein Nasr dalam Spiritualitas dan Seni Islam mengatakan, kaligrafi Islam adalah pengejawantahan visual dari kristalisasi realitas-realitas spiritual (al-haqa’iq) yang terkandung di dalam wahyu Islam. Kaligrafi datang untuk menduduki posisi khusus yang sangat istimewa dalam Islam sehingga dapat disebut sebagai leluhur seni visual Islam tradisional dan memiliki jejak yang sangat istimewa dalam peradaban Islam.

Seperti yang dikatakan Ismail al-Faruqi, Islam memandang keindahan sebagai nilai tempat bergantungnya seluruh validitas Islam yang terpancar melalui nilai-nilai keindahan absolut al-Qur’an. Menurutnya, estetika dalam Islam adalah sublimasi bukti keilahian, yaitu i’jaz (kualitas) al-Qur’an tidak dapat ditiru atau ditandingi, baik dalam hal sastra, komposisi, keindahan, irama, bahasa, gaya, serta kekuatan dalam menampilkan makna yang terkandung di dalamnya. Dalam konsep Islam, Allah SWT adalah pusat dari nilai-nilai keindahan.

Pada perjalanannya, seni kaligrafi berkembang pesat dan menyebar luas di dunia Islam termasuk Indonesia. Di Indonesia sendiri, seni kaligrafi mendapat perhatian khusus dari para peminatnya. Banyak kaligrafer Indonesia yang menghasilkan karya hingga menjuarai lomba Internasional. Selain Gus Mus ada beberapa tokoh maestro kaligrafi Indonesia seperti KH. M. Faiz Abdurrazak, Dr. Didin Sirajuddin AR, KH. Moh Asmu’i Akhyar, H. Noor Aufa Shiddik, H. Muhammad Assiry, Hj. Ernawati, dan H. Nur Kholis.

Melihat sejarah Rasulullah dalam strategi berdakwah menyebarkan Islam secara sembunyi-sembunyi, yaitu dengan metode hikmah dan mauidzotul hasanah serta hikmah dan uswah hasanah. Metode yang dilakukan oleh Rasulullah ini menjadi strategi yang sangat efektif dan mudah diterima dalam melancarkan dakwah beliau. Karena dengan metode ini banyak para sahabat yang masuk Islam dan ikut menyebarkan ajaran Islam.

Seni kaligrafi juga bisa dikatakan sebagai jalan sunyi dalam menyebarkan syiar Islam secara damai. Sebab seni kaligrafi sangat memungkinkan untuk menjadi media dalam menyebarkan Islam yang lebih indah tanpa marah-marah.[]

Fatikha Yuliana

Fatikha Yuliana

Fatikha Yuliana, terlahir di Indramayu. Alumni Ponpes Putri Al-Istiqomah Buntet Pesantren Cirebon. Berkuliah di Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon. Jatuh cinta pada kopi dan pantai.

Terkait Posts

KDRT

3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

7 Juni 2025
Apresiasi Kepada Perempuan yang Bekerja di Publik

Islam Berikan Apresiasi Kepada Perempuan yang Bekerja di Publik

6 Juni 2025
Wuquf Arafah

Makna Wuquf di Arafah

5 Juni 2025
Aurat

Aurat Perempuan: Antara Teks Syara’ dan Konstruksi Sosial

5 Juni 2025
Batas Aurat

Menelusuri Perbedaan Pendapat Ulama tentang Batas Aurat Perempuan

5 Juni 2025
Fikih Ramah Difabel

Menggali Fikih Ramah Difabel: Warisan Ulama Klasik yang Terlupakan

5 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Masyarakat Adat

    Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fenomena Walid; Membaca Relasi Kuasa dalam Kasus Kekerasan Seksual

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Spirit Siti Hajar dalam Merawat Kehidupan: Membaca Perjuangan Perempuan Lewat Kacamata Dr. Nur Rofiah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dari Sapi Hingga Toleransi : Sebuah Interaksi Warga Muslim Saat Iduladha di Bali

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi Bukan Kedisiplinan, Melainkan Bencana Pendidikan
  • Iduladha: Lebih dari Sekadar Berbagi Daging Kurban
  • Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi
  • 3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT
  • Dari Sapi Hingga Toleransi : Sebuah Interaksi Warga Muslim Saat Iduladha di Bali

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID