• Login
  • Register
Kamis, 26 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Halaqah dan Workshop Pengelolaan Sampah Pesantren Kebon Jambu: Bentuk Implementasi Fatwa KUPI II

Dengan adanya workshop pengelolaan sampah kemarin, semoga pesantren yang sudah terjaring dapat saling bersinergi dalam gerakan pengeloaan sampah dan dapat menginspirasi pesantren yang lain

Hilyatul Aulia Hilyatul Aulia
02/02/2024
in Publik
0
Fatwa KUPI Sampah

Fatwa KUPI Sampah

658
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – “Halaqah Sedekah Sampah merupakan implementasi dari fatwa KUPI II…” ucap Ibu Masruchah, Sekretaris Majelis Musyawarah (MM) Keagamaan KUPI, saat memberikan sambutan dalam acara Halaqah Sedekah Sampah, pada Sabtu – Senin, 27-30 Januari 2024.

Fatwa KUPI II yang dimaksud oleh beliau adalah fatwa hasil Musyawarah Keagamaan KUPI II No. 05/MK-KUPI-2/XI/2022 tentang pengelolaan sampah untuk keberlanjutan lingkungan hidup dan keselamatan perempuan.

Fatwa ini dihasilkan saat KUPI II di PP. Hasyim Asy’ari, Bangsri, Jepara, Jawa Tengan pada bulan Desember tahun 2022 lalu. Fatwa ini merupakan satu dari lima fatwa yang dihasilkan dalam KUPI II.

KUPI sendiri merupakan akronim dari Kongres Ulama Perempuan Indonesia. Sesuai namanya, kongres ini menghimpun para ulama perempuan di seluruh Indonesia.

Namun perlu kita ketahui bahwa ulama perempuan yang KUPI maksud bukan hanya ulama berjenis kelamin perempuan, akan tetapi setiap ulama baik laki-laki maupun perempuan yang punya kepedulian terhdap isu dan permasalahan perempuan.

Jaringan KUPI pun sangat luas, tersebar di banyak pesantren, perguruan tinggi, komunitas, dan anak muda di seluruh Indonesia.

Baca Juga:

Doa, Dukungan dan Solidaritas untuk Sister in Islam (SIS) Malaysia

Dampak Perubahan Pengelolaan Hutan Ciremai, Masyarakat Desa Cisantana Mulai Kekurangan Sumber Air

Implementasi Prinsip Mubadalah

Eco Peace Warrior Semarang Gelar Workshop Pembuatan Sabun Ramah Lingkungan untuk Komunitas Lintas Iman

Kegelisahan Ibu Nyai Hj. Masriyah Amva

Fatwa KUPI II tentang pengelolaan sampah dihasilkan bermula dari kegelisahan para ulama perempuan tentang sampah yang menjadi masalah di banyak tempat. Kegelisahan ini pun turut disampaikan oleh Ibunda Nyai Hj. Masriyah Amva.

Dalam sambutannya di acara halaqah kemarin, beliau menuturkan bahwa bertahun-tahun telah melakukan ikhtiar untuk mengatasi sampah yang setiap hari menumpuk dan membutuhkan tempat pembuangan yang tidak sedikit. Belum lagi sampah-sampah tersebut berasal dari 1800 santri yang tinggal Pondok Kebon Jambu. Berapa ratus kilo produksi sampah dalam sehari yang pesantren ini keluarkan.

Oleh karena itu, agar tidak berhenti sebagai wacana semata, fatwa ini tentu harus kita implementasikan. Karena itu, acara Halaqah Sedekah Sampah dan Workshop Pengelolaan Sampah Pesantren menjadi salah satu wujud implementasi dari fatwa tersebut.

Acara ini merupakan bentuk kolaborasi antara Fahmina Institut, Pesantren EMAS, dan Pondok Kebon Jambu. Di mana ketiganya juga berjejaring dengan KUPI.

Rangkaian acara ini bertujuan untuk mensosialisasikan pentingnya memilah dan mengelola sampah di lingkungan pesantren. Terlebih karena pesantren merupakan salah satu produsen sampah dengan jumlah yang besar setiap harinya.

Pondok Kebon Jambu sendiri sejak bulan Juli tahun 2023 lalu telah mengikuti program Pesantren EMAS (Ekosistem Madani Atasi Sampah) di Kabupaten Bantul dengan mengirimkan delegasi untuk mengikuti pelatihan pengelolaan sampah berbasis pesantren.

Jika pesantren dapat melakukan program ini dengan maksimal, bukan tidak mungkin masyarakat di sekitarnya pun akan ikut tergerak untuk memilah dan mengelola sampah. Pesantren dalam hal ini memiliki potensi yang sangat besar. Para santri yang perilaku memilah sampahnya sudah terbentuk sejak di pesantren. Karena bukan tidak mungkin akan dapat melakukan kebiasaan serupa di lingkungan keluarganya saat mereka pulang ke rumah.

Tiga Hukum

Fatwa KUPI II tentang pengelolaan sampah untuk keberlanjutan lingkungan hidup dan keselamatan perempuan menghasilkan tiga butir hukum yang mewajibkan seluruh lapisan masyarakat dan pemangku kebijakan untuk bersama-sama bersinergi sesuai dengan fungsinya masing-masing dalam mengurangi dan mengelola sampah demi kelestarian alam dan lingkungan. Terutama untuk menyelamatkan perempuan dari dampak yang dihasilkan oleh sampah. Karena sekali lagi, perempuanlah yang lebih banyak terkena dampaknya.

Fatwa KUPI dihasilkan melalui rangkaian tashawwur, yaitu deskripsi konteks permasalahan yang terjadi mulai dari masyarakat lingkup sosial terkecil hingga global, ‘adillah, pemaparan dalil-dalil agama yang berkaitan dengan permasalahan yang bersumber dari al-Qur’an, Hadits, aqwal ulama, dan konstitusi atau undang-undang yang berlaku.

Kemudian, istidlal, analisis dari deskripsi masalah-masalah dan dalil-dalil yang telah saya paparkan. Hingga kemudian menghasilkan kesimpulan hukum berupa sikap dan pandangan keagamaan ulama KUPI terkait permasalahan yang penting untuk mereka angkat.

Dari kesimpulan hukum inilah lalu ulama perempuan membuat rekomendasi-rekomendasi yang mereka tujukan kepada pihak-pihak tertentu agar dapat mengimplementasikan fatwa-fatwa KUPI.

Pesantren Menjadi Bagian Implementasi Fatwa KUPI

Maka dari itu, pesantren merupakan bagaian dari organisasi keagamaan yang juga direkomendasikan oleh KUPI untuk mengimplementasikan fatwa tentang pengelolaan sampah ini.

Pesantren diharapkan dapat meminimalisir kegiatan yang menghasilkan sampah dengan mengedukasi para santri dan stakeholder yang ada di dalamnya untuk mengelola sampah. Juga membuat kebijakan pengelolaan sampah yang dapat diberlakukan di dalam komunitas pesantren itu sendiri.

Dengan adanya workshop pengelolaan sampah kemarin. Semoga pesantren yang sudah terjaring dapat saling bersinergi dalam gerakan pengeloaan sampah dan dapat menginspirasi pesantren yang lain. Hal ini, demi menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan lebih maslahat. []

Tags: FatwaHalaqahImplementasiKUPI IIPengelolaanPondok Pesantren Kebon Jambu al-IslamySampahworkshop
Hilyatul Aulia

Hilyatul Aulia

Mahasantri Ma'had Aly Kebon Jambu Babakan Ciwaringin Cirebon

Terkait Posts

Hijrah

Tahun Baru Islam, Saatnya Hijrah dari Kekerasan Menuju Kasih Sayang

25 Juni 2025
Menjaga Ekosistem

Apa Kepentingan Kita Menjaga Ekosistem?

25 Juni 2025
Simbol Keadilan

Sebutir Nasi sebagai Simbol Keadilan

25 Juni 2025
Etika Berbagi

Berbagi dan Selfie: Mengkaji Etika Berbagi di Tengah Dunia Digital

24 Juni 2025
Digital

Kasus Francisca Christy: Ancaman Kekerasan di Era Digital itu Nyata !!!

24 Juni 2025
Wahabi Lingkungan

Pentingkah Melabeli Wahabi Lingkungan?

24 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Menemani Laki-laki dari Nol

    Bagaimana Mubadalah Memandang Fenomena Perempuan yang Menemani Laki-laki dari Nol?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apa Kepentingan Kita Menjaga Ekosistem?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sebutir Nasi sebagai Simbol Keadilan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Khitan Perempuan: Upaya Kontrol atas Tubuh Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Saat Fikih Menjadikan Perempuan Kelompok Paling Rentan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Tahun Baru Islam, Saatnya Hijrah dari Kekerasan Menuju Kasih Sayang
  • Fiqhul Usrah: Menanamkan Akhlak Mulia untuk Membangun Keluarga Samawa
  • Saat Fikih Menjadikan Perempuan Kelompok Paling Rentan
  • Apa Kepentingan Kita Menjaga Ekosistem?
  • Mengurai Bias Fitnah Perempuan dalam Wacana Keislaman

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID