Mubadalah.id – Salah satu sistem yang ditawarkan Islam sebagai aturan agama adalah masalah ketenagakerjaan atau perburuhan (al-ahwal al-ummaliyyah).
Dalam hal ini, Islam memiliki prinsip-prinsip fundamental, antara lain: keadilan (al-‘adalah) dan kesetaraan (al-musawah). Prinsip kesetaraan ini bertujuan untuk menempatkan posisi majikan dan pekerja dalam proporsi yang ideal, dengan kata lain mempunyai hak yang sama.
Sementara prinsip al-‘adalah menjadi penyeimbang hak dan kewajiban pekerja dan majikannya. Prinsip ini secara langsung menuntut pihak yang bekerjasama untuk menepati perjanjian tersebut.
Dua asas tadi merupakan kunci dari semua peraturan ketenagakerjaan Islam. Dalam hal ini, kedua belah pihak memiliki posisi yang sama guna terpenuhinya tujuan yang mereka inginkan.
Di satu sisi buruh dengan upah dan kesejahteraan, di sisi lain berkembangannya usaha pihak yang mempekerjakan (majikan). Maka dari itu, fikih Islam memberikan porsi sama dalam menerangkan hak-hak yang harus dipenuhi kedua belah pihak.
Meski tak dapat kita pungkiri, jika pembahasan mengenai ajir (orang yang mendapatkan upah) lebih banyak, mungkin ini berkaitan dengan buruh sebagai komunitas sosial cukup rawan tereksploitasi oleh pihak yang mempekerjakannya.
Dalam Islam perburuhan tidak menyebutnya secara tegas, mungkin karena mengingat jaringan internal antara potensi buruh dan jaringan sosial yang melingkupinya. Maka masuk akal jika Islam memberikan perhatian dan pedoman moral untuk hukum perburuhan secara komprehensif.
Hal ini karena adanya titik lemah dalam hubungan pekerja dengan tuannya. Bab dalam fikih Islam sendiri, yang sering terkait dengan perburuhan adalah Ijarah. Ulama Syafi’iyyah mendefinisikan Ijarah sebagai:
“Akad atas suatu kemanfaatan yang termaksud, diketahui, mubah, dan dapat diserah terimakan dan diperkenankan (kepada orang lain) dengan imbalan upah tertentu”
Ijarah (perburuhan) pada hakikatnya adalah hubungan saling memerlukan antara dua orang/pihak, majikan/ pengusaha dan buruh. Kedua pihak saling memberi manfaat/kepentingan. Majikan memberikan upah, dan buruh memberikan tenaganya. []