• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Keluarga

Tingginya Kasus Diabetes Pada Anak, Akankah Menjadi Tantangan Indonesia Emas?

Pencegahan kasus ini perlu kerjasama banyak pihak dan perlu kita mulai dari lingkungan terdekat dan terkecil anak, yaitu dari orang tua dan rumah

Belva Rosidea Belva Rosidea
24/09/2024
in Keluarga
0
Kasus Diabetes

Kasus Diabetes

1.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Diabetes atau yang biasa kita sebut kencing manis lumrahnya terjadi pada masyarakat usia dewasa atau bahkan lanjut usia. Namun belakangan ini penyakit diabetes menjamur di kalangan usia anak-anak secara signifikan. Kejadian ini tentu menjadi tantangan untuk banyak pihak, baik orang tua maupun negara karena menyangkut masa depan generasi.

Bonus demografi yang akan terjadi di Indonesia besar harapannya akan mendukung terwujudnya cita-cita Indonesia emas. Namun jika kondisi kesehatan generasi bangsa terus mengalami penurunan, bagaimana mungkin cita-cita tersebut mampu terwujud. Yuk, kenali bagaimana kasus diabetes pada anak bisa terjadi.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) sebelumnya merilis data yang menunjukkan bahwa prevalensi anak penderita diabetes meningkat 70 kali lipat pada Januari 2023 dari pada 2010.  IDAI mencatat terdapat 1.645 anak di Indonesia yang menderita diabetes pada Januari 2023. Di mana prevalensinya sebesar 2 kasus per 100.000 anak. Hampir 60% penderitanya adalah anak perempuan.

Sedangkan berdasarkan usianya, sebanyak 46% berusia 10-14 tahun, dan 31% berusia 14 tahun ke atas. Berbagai faktor turut menjadi penyebab tingginya kasus diabetes pada anak. Termasuk di antaranya pola pengasuhan orang tua. Pada dasarnya, pengasuhan anak adalah tanggung jawab kedua orang tuanya, tak hanya tanggung jawab perempuan sebagai ibu.

Menilik Pola Pengasuhan pada Anak

Pola pengasuhan ini berkaitan dengan intak nutrisi yang masuk ke dalam tubuh anak. Orang tua dengan bekal ilmu yang cukup cenderung lebih memperhatikan makanan dan minuman apa saja yang boleh, tidak boleh, atau boleh dengan batasan tertentu untuk anak konsumsi.

Baca Juga:

Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

Vasektomi Sebagai Solusi Kemiskinan, Benarkah Demikian?

Mengirim Anak ke Barak Militer, Efektifkah?

Vasektomi untuk Bansos: Syariat, HAM, Gender hingga Relasi Kuasa

Pola makan ini menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan tingginya angka diabetes pada anak. Seiring semakin menjamurnya minuman manis dalam kemasan dengan warna yang begitu menarik di mata anak-anak. Padahal kandungan gula di dalamnya sangat tinggi.

Peningkatan kasus diabetes pada anak kita khawatirkan dapat menurunkan daya saing generasi di masa depan. Selain itu menimbulkan kerugian bagi negara akibat tingginya beban biaya kesehatan yang ditanggung negara dan pemerintah. Seperti yang kita tahu bahwa komplikasi penyakit serius lainnya dapat menyertai diabetes, seperti penyakit jantung dan ginjal.

Pada 2020, BPJS Kesehatan mengeluarkan dana 20 triliun rupiah untuk menangani penyakit katastropik. Salah satunya penyakit diabetes yang terus meningkat. International Diabetes Federation (IDF) pun memperkirakan biaya penanganan diabetes di Indonesia akan meningkat hingga 33% pada 2045.

Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, dua dari tiga remaja berusia 5-19 tahun mengonsumsi minuman berpemanis sekali sehari atau lebih.  Beredar luasnya minuman kemasan tinggi gula tanpa teriringi pengetahuan masyarakat akan bahaya. Di baliknya dapat menimbulkan problematika serius yang mengancam kualitas kesehatan warga negara.

Pencegahan Kasus Diabetes

Informasi nilai gizi yang terdapat pada label minuman masih belum dapat masyarakat pahami dengan mudah. Karena menggunakan takaran gram yang mana masyarakat banyak yang masih bingung memperkirakan seberapa besar gula dalam hitungan gram tersebut.

Kebijakan pemerintah sejauh ini juga anggapannya “belum cukup melindungi”, dan lebih banyak menggantungkan pembatasan konsumsi gula pada keputusan masyarakat sendiri. Harusnya pemerintah membentuk regulasi yang mewajibkan produsen memberi label yang tidak hanya mencantumkan informasi kandungan gula di dalam setiap minuman. Namun juga soal batas konsumsi gula per hari.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2013, anjuran konsumsi gula per orang per hari adalah sebesar 50 gram. Setara dengan empat sendok makan.

Pencegahan kasus ini perlu kerjasama banyak pihak dan perlu kita mulai dari lingkungan terdekat dan terkecil anak, yaitu dari orang tua dan rumah. Orang tua baik ibu maupun ayah mempunyai peran yang sama dalam memberikan contoh pola makan yang baik bagi anak. Menyediakan dan membiasakan anak untuk makan makanan yang bergizi seimbang sejak dini.

Belakangan ini semakin marak pula kita dengar istilah real food. Yakni istilah untuk menyebutkan makanan yang alami, tidak kita olah secara berlebihan. Tidak mengandung bahan tambahan buatan seperti pewarna kimia, pengawet maupun perasa yang tidak alami dan tidak baik bagi tubuh.

Real Food sangat baik bagi tubuh karena memiliki kandungan nutrisi yang lebih optimal dari pada makanan yang melalui proses pengolahan berlebih. Termasuk di antaranya dapat mengurangi resiko penyakit diabetes karena kandungan gula yang rendah.

Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri untuk para orang tua agar lebih kreatif dalam menyajikan makanan di rumah. Tidak hanya bergizi namun juga tidak kalah menarik dengan berbagai makanan instan berwarna warni tinggi gula yang marak beredar di pasaran. []

Tags: Bonus DemografiGiziHak anakIndonesia EmasKasus DiabeteskesehatanPola Pengasuhan
Belva Rosidea

Belva Rosidea

General Dentist

Terkait Posts

Kekerasan Seksual Sedarah

Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

19 Mei 2025
Keberhasilan Anak

Keberhasilan Anak Bukan Ajang Untuk Merendahkan Orang Tua

17 Mei 2025
Pendidikan Seks

Pendidikan Seks bagi Remaja adalah Niscaya, Bagaimana Mubadalah Bicara?

14 Mei 2025
Mengirim Anak ke Barak Militer

Mengirim Anak ke Barak Militer, Efektifkah?

10 Mei 2025
Menjaga Kehamilan

Menguatkan Peran Suami dalam Menjaga Kesehatan Kehamilan Istri

8 Mei 2025
Ibu Hamil

Perhatian Islam kepada Ibu Hamil dan Menyusui

2 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama
  • KB dalam Pandangan Islam
  • Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version