• Login
  • Register
Rabu, 21 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Keluarga

Bahaya Kurangnya Figur Ayah dalam Pengasuhan, Bisa Menyebabkan Penyakit Mental Fearful Avoidant pada Anak

Fearful Avoidant attachment style menandakan kecenderungan seseorang untuk mendambakan hubungan yang dekat dengan orang lain

Kamariah Kamariah
24/06/2024
in Keluarga
0
Figur Ayah

Figur Ayah

1.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Pengasuhan adalah sebuah tindakan nyata, berkelanjutan dan membutuhkan ilmu matang yang harus diterima oleh setiap anak yang terlahir. Pengasuhan dalam Islam, bahkan dimulai sejak seseorang memilih pasangan hidup. Hal ini, berdasarakan Hadist Rasullulah SAW, berikut ini:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: ” تُنْكَحُ المَرْأَةُ لِأَرْبَعٍ: لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَجَمَالِهَا وَلِدِينِهَا، فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ، تَرِبَتْ يَدَاكَ “

Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, Beliau bersabda: “Wanita dinikahi karena empat hal: karena kekayaannya, keturunannya, kecantikannya, dan agamanya. Maka, pilihlah karena agamanya niscaya kamu akan beruntung.” (HR. Bukhari no. 5090)

Dari empat kriteria ini, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menekankan “agama” sebagai kriteria utama dalam memilih istri ataupun suami. Hal ini karena, jika pasangan sudah sholeh dan sholehan, maka mereka akan punya bekal untuk mendidik dan mengasuh generasi berikutnya.

Dalam pengasuhan, keterlibatan ayah sangat penting, hal ini karena setiap anak memerlukan figur ayah dalam proses tumbuh kembangnya. Oleh karena itu, mari kita bahas bagaimana dampak kurangnya figur ayah dalam pengasuhan yang bisa menyebabkan penyakit mental Fearful Avoidant pada anak.

Jangan Biarkan Anak Yatim Secara Sosial

Hari ini, sudah bukan hal yang asing lagi di telinga kita bahwa banyak sekali anak yang yatim secara sosial. Maksudnya adalah, mereka masih memiliki sosok ayah dalam bentuk fisik, namun tidak dalam bentuk emosi dan sosialnya. Sehingga, figur ayah yang mereka dapatkan kosong.

Baca Juga:

Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

Keberhasilan Anak Bukan Ajang Untuk Merendahkan Orang Tua

Grup Facebook Fantasi Sedarah: Wabah dan Ancaman Inses di Dalam Keluarga

Inses Bukan Aib Keluarga, Tapi Kejahatan yang Harus Diungkap

Padahal, dalam prakteknya, anak sangat membutuhkan figur ayah, untuk menyeimbangkan fitrah dalam dirinya. Jika ibu, mengasuh untuk menumbuhkan sikap lemah lembut dan kasih sayang, maka ayah mengasuh untuk menumbuhkan ketegasan dan sifat pemberani anak.

Kombinasi antara pengasuhan ayah dan ibu ini tentu sangat anak butuhkan untuk menyongsong hidup di masa yang akan datang, karena tidak selamanya harus bersikap lemah lembut, adakalanya tegas dan pemberani dibutuhkan.

Fearful Avoidant Sebagai Akibat dari Kurangnya Figur Ayah

Fearful Avoidant attachment style menandakan kecenderungan seseorang untuk mendambakan hubungan yang dekat dengan orang lain. Namun, di sisi lainnya, ada rasa takut dan ragu untuk melakukannya. Sederhananya begini, saat dia dikejar oleh orang yang mencintainya, dia justru mengejar orang yang cuek dan memberikan effort yang sangat besar pada si cuek.

Namun, saat keadaan berbalik, ketika si cuek akhirnya luluh, dia malah merasa ilfeel. Ketika tidak ada orang yang mendekatinya, dia justru merasa ingin perlakuan baik dan diratukan. Penyakit mental Fearful Avoidant, ternyata adalah bagian dari trauma masa kecil, akibat kurangnya figur ayah dalam proses pengasuhan.

Yaitu, ketika dia mendapatkan perlakuan buruk dari sang ayah, ibu cenderung menenangkan, memeluk dan memberikan perhatian berlebih. Hal ini kemudian menyebabkan si anak, mengalami dua hal secara bersamaan, yakni ketakutan juga keiinginan untuk mendapatkan kasih sayang.

Ciri-ciri Fearful Avoidant

Menurut Nicolas Favez dan Herve Tissot, ahli psikologi, berikut ciri-ciri umum Fearful Avoidant yang berawal dari kurangnya figur ayah:

Pertama, rasa takut terhadap hubungan secara umum. Kedua, menghindari komitmen dalam hubungan. Ketiga, sering merasa gelisah. Keempat, suka merendahkan diri sendiri. Kelima, nggak mudah menerima dukungan orang lain. Keenam, sering merasa nggak puas dengan suatu hubungan. Ketujuh, ada kemungkinan besar lainnya: melakukan aksi kekerasan dalam hubungan (Source: Ballmemes.com)

Bagaimana Mengatasi Fearful Avoidant

Jika kamu merasa berada dalam posisi sebagai pengidap penyakit mental Fearful Avoidant dan kamu menyadari bahwa kamu perlu melakukan sesuatu untuk menyembuhkan luka batin atau trauma di masa lalu atas kurangnya figur ayah kamu terima.

Penyembuhan ini kamu perlukan, karena untuk melangsungkan hidupmu yang tenang dan bahagia, maka sebagaiknya kamu mencoba melakukan hal-hal berikut ini, menyadur SatuPersen.Net:

Pertama, pelajari sikap mindfulness untuk memahami emosi diri sendiri. Kedua, atur komunikasi yang tepat, hal ini berfungsi untuk memberikan kenyamanan dalam berdiskusi dengan pasangan. Sehingga, saat kamu mendapatkan perlakuan baik, kamu yakin bahwa kamu memang pantas untuk itu.

Ketiga, hargai diri sendiri. Mengingat  orang yang mengalami fearful avoidant attachment style ini cenderung memiliki kepercayaan diri yang rendah. Bahkan, sampai terlalu mengkritik harga diri sendiri. Akibatnya, ini menjadi masalah baru dalam hubungan.

Keempat, lakukan konseling. Ada saat-saat tertentu di mana kamu mungkin bingung menghadapi situasi yang emosional. Khususnya, jika kamu sendiri masih belajar untuk memahami avoidant attachment style ini.

Demikian ulasan mengenai pengasuh keterlibatan ayah dalam hal pengasuhan terhadap anak, yang ternyata memiliki dampak yang cukup besar pada anak. Mari menjadi orang tua yang cerdas dalam mengasuh. []

 

 

Tags: Fearful Avoidant attachment styleFigur AyahHak anakkeluargaKesehatan Mentalparentingpengasuhan
Kamariah

Kamariah

Terkait Posts

Kekerasan Seksual Sedarah

Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

19 Mei 2025
Keberhasilan Anak

Keberhasilan Anak Bukan Ajang Untuk Merendahkan Orang Tua

17 Mei 2025
Pendidikan Seks

Pendidikan Seks bagi Remaja adalah Niscaya, Bagaimana Mubadalah Bicara?

14 Mei 2025
Mengirim Anak ke Barak Militer

Mengirim Anak ke Barak Militer, Efektifkah?

10 Mei 2025
Menjaga Kehamilan

Menguatkan Peran Suami dalam Menjaga Kesehatan Kehamilan Istri

8 Mei 2025
Ibu Hamil

Perhatian Islam kepada Ibu Hamil dan Menyusui

2 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Bangga Punya Ulama Perempuan

    Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB dalam Pandangan Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Ulama Perempuan sebagai Puser Bumi
  • Menyusui Anak dalam Pandangan Islam
  • Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan
  • KB dalam Pandangan Riffat Hassan
  • Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version