• Login
  • Register
Sabtu, 25 Maret 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Pernak-pernik

Dea Safira : Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Perempuan Mengenal Cinta dan Bercinta

Pentingnya izin dalam melakukan hubungan seksual menjadi bukti akan hadirnya rasa saling menghargai prinsip pasangan.

Ainul Luthfia Al Firda Ainul Luthfia Al Firda
12/06/2022
in Pernak-pernik
0
Dea Safira

Dea Safira

347
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Sebelum berbicara lebih lanjut tentang subtansi tulisan ringan ini, penulis ingin memberikan klarifikasi lebih awal tentang tujuannya untuk membuka miskonsepsi keperawanan dan tips-tips untuk lebih mencintai dan mengenali diri sendiri sebelum berkelana dengan namanya cinta dan bercinta. Tulisan ini merupakan refleksi dari sebuah buku karya Dea Safira dengan judul “ Sebelum Perempuan Bercinta”.

Merefleksikan isu-isu sosial yang masih berlalu-lalang di sekitar kita ialah tentang pentingnya keperawanan sebelum nikah hingga kebingungan perempuan akan tubuh dan seksualitasnya. Point-point tersebut hanya sebagian kecil dari dampak budaya patriarki.

Di awal bacaan, Dea Safira membentangkan fakta bahwa masih banyak dari kita yang terbendung dan terperangkap pada konsep kepemilikan tubuh perempuan adalah milik laki-laki baik calon suami maupun ayah. Normalisasi konsep ini justru berpotensi pada kekerasan terhadap perempuan yang dapat dimulai dengan manipulasi laki-laki akan ketidakberdayaan perempuan. Ketidakberdayaan itu ditandai dengan kegagapan seseorang ketika mendapat pendekatan seksual, bertahan dalam lingkaran kekerasan, hingga menyalahkan diri sendiri.

Untuk membedah masalah-masalah tersebut Dea Safira membaginya menjadi lima point yang setiap pointnya sangat sayang untuk terlewatkan. Point tersebut dimulai dari pemaknaan seks, seks sebenarnya dan seks tanpa paksaan, panduan perempuan untuk menikmati seks, keperawanan dan seks pertama hingga kontrasepsi.

Dari point-point tersebut menurut hemat penulis isinya super daging dan wajib dibaca untuk perempuan yang masih terperangkap dengan konsep-konsep patriarki. Akan tetapi di dalam tulisan ini penulis hanya membahas beberapa point dan selebihnya bisa dibaca dan dipahami dengan menjelajahi isi buku Sebelum Perempuan Bercinta. 

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Kitab Sittin Al-‘Adliyah: Nabi Saw Melarang Umatnya Merendahkan Perempuan
  • Salahkah Memilih Childfree?
  • Dalam Catatan Sejarah, Perempuan Kerap Dilemahkan
  • Perempuan Juga Wajib Bekerja
    • 11 Point Sebelum Memilih Pasangan Hidup Menurut Dea Safira

Baca Juga:

Kitab Sittin Al-‘Adliyah: Nabi Saw Melarang Umatnya Merendahkan Perempuan

Salahkah Memilih Childfree?

Dalam Catatan Sejarah, Perempuan Kerap Dilemahkan

Perempuan Juga Wajib Bekerja

Nampak dari judul saja sudah sangat menarik untuk dibaca karena isinya kurang lebih tentang nasihat yang tidak hanya dikhususkan bagi perempuan. Nasihat pertama yang dapat penulis simpulkan ialah tentang bagaimana mengenalkan perempuan pada keajaiban dan kehebatan tubuhnya. Salah satu caranya ialah dengan tidak mengenalkan pada hal-hal yang membebankan perempuan, ancaman-ancaman dan hal menakutkan lainnya.

Flashback pada hal-hal yang masih terjadi saat ini, seringkali perempuan ketika telah menstruasi dibayangi tentang “awas hamil” ketika dekat dengan laki-laki, ketika sudah menikahpun lahir kembali asumsi untuk memberikan kuasa tubuhnya kepada laki-laki.

Dari sini kita perlu mengenalkan pada anak untuk bertanggung jawab pada tubuhnya sendiri, kenalkan pada seks sehat, kenalkan pada laki-laki untuk menghargai perempuan, kenalkan pada batasan umur dan kematangan diri, kenalkan pada kesadaran tanpak paksaan, kenalkan pada nama-nama bagian tubuhnya, kenalkan pada perasaan marah, sedih, terkhianati apabila ruang pribadinya dicampuri tanpa seizinnya serta kenalkan pada sikap berani membela diri apabila ada orang lain yang mengalami hal serupa.

Nasihat kedua ialah banyaknya remaja yang dilema akan makna seks dan cinta. Berbicara masalah seks tentu berbeda jauh dengan masalah cinta. Cinta tidak harus dengan seks karena seks merupakan kebutuhan dasar manusia, jelas berbeda keduanya. Sayangnya, banyak fenomena menunjukkan bahwa pasangan yang sedang dibalut asmara terbius rayuan seks yang dipayungi cinta. Kalau cinta tidak seharusnya membuatmu merasa bersalah, tertekan dan perlu memberikan apapun. Cinta itu tentang perasaan untuk saling menghargai dan menghormati prinsip.

Seks sejatinya dapat menjadi sarana untuk memuaskan tubuh tapi seks juga dapat menjadi sarana untuk memanipulasi cinta (mengontrol atau mengejar seseorang). Di lain sisi seks tanpa cinta juga banyak terjadi, oleh sebab yang perlu digaris bawahi adalah menghadirkan kesadaran penuh akan sebuah perasaan.

Selanjutnya ialah perbedaan antara konsensus dan pemerkosaan. Penulis sepakat dengan konsep yang dibawa Dea Safira bahwa seks yang baik dan bertanggung-jawab itu dengan izin, sementara seks untuk meniadakan penindasan dan penaklukan itu pemerkosaan.

Konsensus di sini lebih diartikan pada adanya izin dari kedua belah untuk melakukan aktivitas seksual. Pentingnya izin dalam melakukan hubungan seksual menjadi bukti akan hadirnya rasa saling menghargai prinsip pasangan.

Hal itu dapat ditunjukkan dengan pertanyaan dan respon hingga ekspresi wajah. Sudah seharusnya permintaan izin menjadi aktivitas yang menyenangkan bahkan perlu untuk dilanggengkan, point pentingnya ialah agar seks tidak menjadi sarana penaklukan perempuan dengan tidak melibatkan asumsinya.

Masih berbicara seputar seks, ternyata perempuan masih diselimuti dengan mitos-mitos yang menyudutkan perempuan. Salah satunya ialah masalah masturbasi. Mitos-mitos tersebut seperti masturbasi bikin rahim kering, bikin vagina kendor, masturbasi pakai jari bisa hamil dan lain sebagainya.

Masturbasi jelas tidak akan membuat perempuan kehabisan cairan yang kemudian membuat rahim kering, kesulitan perempuan untuk hamil bukan karena masturbasi melainkan adanya kelainan yang harus dikonsultasikan dengan dokter.

Masturbasi juga tidak membuat perempuan hamil karena kehamilan itu terjadi karena adanya pertemuan antara sel telur dengan sperma melalui hubungan seksual. Masturbasi juga tidak hal yang tabu apabila dilakukan oleh perempuan selama dilakukan dengan media yang aman, bersih dan wajar.

Terakhir ialah tentang nasihat dalam memilih pasangan seks yang bijak. Sebenarnya belum ada panduan yang pasti dalam memilih pasangan. Hanya saja Dea memberikan warning agar kita tidak terjebak dalam rayuan dan manipulasi  atau janji pernikahan.

11 Point Sebelum Memilih Pasangan Hidup Menurut Dea Safira

Ada 11 point yang perlu kita perhatikan sebelum memilih pasangan seks ataupun pasangan hidup. Berikut panduannya:

(1) percaya dengan instingmu, point pentingnya ialah hargai suara kecil yang ada di belakangmu karena biasanya itu menjadi media deteksi bahaya, (2) waspada manipulasi, manipulasi bisa dengan kisah sedih yang tidak ada habisnya yang selanjutnya membuatmu merasa simpati.

(3) membuatmu merasa bersalah jika tidak melakukan hubungan seksual, hal ini sering diikuti dengan ancaman yang menyudutkanmu dan membuatmu tidak aman, (4) perhatikan tanda narsistik, ini dapat dilihat dari caranya membanggkan dirinya sendiri yang sebagian besar direkayasa tujuannya ialah untuk memancing perhatian.

(5) baik kalau ada maunya (6) pembicaraan kalian Cuma soal seks tentang dirinya bukan dirimu, (7) terbuka dengan sejarah seksualnya, (8) tidak mau menggunakan kondom, (9) tidak menghargai batasanmu.

(10) pastikan kamu berada di posisi aman, (11) agar tidak kecewa dan bergantung setelah berhubungan seksual, maksudnya ialah kita harus membekali diri dengan pengetahuan yang cukup terlebih dahulu agar dapat bertanggung jawab atas diri kita sendiri.

Point-point ini hanya sebagian kecil dari keajaiban buku Sebelum Perempuan Bercinta. Sebab menghadirkan spoiler tidak lebih indah dari membaca dan menyelaminya sendiri. Sebelum menutup tulisan ini, penulis menemukan kalimat yang supermagic bahwa kita tidak akan pernah bahagia jika menaruh dan mengikuti standa orang lain, kita harus bisa memberdayakan diri dengan mengubah cara pandang.

Selamat mencintai dan menerima diri sendiri. Terimakasih mbak Dea Safira telah malahirkan buku yang super keren. Semoga pembaca menikmati tulisan ringan ini. Terimakasih. []

Tags: Buku PerempuanCerita CintaCintaDea Safiraedukasi sosialperempuanseksualitasSelf Love
Ainul Luthfia Al Firda

Ainul Luthfia Al Firda

Ainul Luthfia Al Firda Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Focus pada kajian-kajian agama dan sosial

Terkait Posts

Konstitusi

Kebebasan Dalam Konstitusi NKRI

25 Maret 2023
Nabi Muhammad Saw

Nabi Muhammad Saw Berpesan Jika Berdakwah Sampaikan Dengan Tutur Kata Lembut

25 Maret 2023
agama

Jangan Pernah Menyalahkan Agama Seseorang yang Berbeda

25 Maret 2023
keragaman

Keragaman Alam Semesta Adalah Kehendak Tuhan untuk Manusia

24 Maret 2023
Toleransi

5 Dasar Toleransi Menurut Wahbah Az-Zuhaili

24 Maret 2023
Khutbah Jum'at

Bermain Hape Saat Khutbah Jum’at

24 Maret 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Puasa dan Intoleransi

    Puasa dan Intoleransi: Betapa Kita Telah Zalim Pada Sesama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jangan Pernah Menyalahkan Agama Seseorang yang Berbeda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nabi Muhammad Saw Berpesan Jika Berdakwah Sampaikan Dengan Tutur Kata Lembut

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kebebasan Dalam Konstitusi NKRI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pentingnya Zakat bagi Perempuan Korban Kekerasan Seksual

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Kitab Sittin Al-‘Adliyah: Nabi Saw Melarang Umatnya Merendahkan Perempuan
  • 3 Tips Jika Target Ibadah Ramadan Berhenti di Tengah Jalan
  • Kebebasan Dalam Konstitusi NKRI
  • Wahai Ayah dan Ibu, Jadilah Sahabat Bagi Anakmu!
  • Nabi Muhammad Saw Berpesan Jika Berdakwah Sampaikan Dengan Tutur Kata Lembut

Komentar Terbaru

  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Petasan, Kebahagiaan Semu yang Sering Membawa Petaka pada Maqashid Syari’ah Jadi Prinsip Ciptakan Kemaslahatan Manusia
  • Berbagi Pengalaman Ustazah Pondok: Pentingnya Komunikasi pada Belajar dari Peran Kiai dan Pondok Pesantren Yang Adil Gender
  • Kemandirian Perempuan Banten di Makkah pada Abad ke-20 M - kabarwarga.com pada Kemandirian Ekonomi Istri Bukan Melemahkan Peran Suami
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist