• Login
  • Register
Sabtu, 28 Januari 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Figur

Ertini: Perempuan Harus Percaya Diri

Zahra Amin Zahra Amin
21/02/2019
in Figur
0
20
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Desa Tulungagung Kecamatan Kertasemaya Kabupaten Indramayu, saat ini sedang melaksanakan Pemilihan Anggota BPD. Sahabat saya, Ertini atau yang akrab disapa Titin, mencalonkan diri sebagai perwakilan dari unsur perempuan. Kisah hidupnya layak untuk kita simak, karena begitu menggetarkan dan menjadi inspirasi bagi siapa saja.

Titin Ertini (35 tahun) merupakan bungsu dari 5 bersaudara. Ibunya meninggal dunia, tepat usai melahirkannya. Kenyataan ini memberikan Titin kesadaran untuk mendampingi ibu hamil yang berresiko tinggi, sehingga mengantarkannya menjadi kader posyandu terbaik tingkat Kabupaten Indramayu pada tahun 2009 dan tingkat Provinsi Jawa Barat pada tahun 2010 silam.

Atas keberhasilan dan pengalamannya itu, Titin diminta membantu bidan desa ketika sedang praktik melayani pasien. Karena itu pengetahuannya tentang kesehatan reproduksi tak diragukan lagi. Bahkan seringkali ia juga menjadi rujukan teman-temannya untuk berkonsultasi masalah kesehatan reproduksi perempuan.

Sebelum itu, selepas menempuh pendidikan di Madrasah Aliyah Hidayatul Mubtadien Tegalgubug Arjawinangun Cirebon, Titin mengadu nasib menjadi buruh migran di Arab Saudi selama 5 tahun. Ia bertekad ingin melanjutkan pendidikan, karena menurutnya tak ada yang bisa dia mintai bantuan kecuali diri sendiri, dengan keterbatasan ekonomi yang dialami keluarganya itu.

Sementara ayahnya, yang merupakan mantan Lebe (disebut Kesra Desa saat ini), sakit stroke menahun. Sisa tabungan yang dimiliki keluarga, habis untuk biaya pengobatan. Dan Titin yang sudah banyak pengalaman mengikuti pelatihan sebagai kader posyandu, dengan tekun dan telaten merawat ayahnya sendiri hingga tiada.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • 3 Hal yang Perlu Ditegaskan Ketika Perempuan Aktif di Ruang Publik
  • Khitan Baik Bagi Laki-laki dan Tidak Baik Bagi Perempuan
  • Budaya Patriarki Picu Perempuan Jadi Mayoritas Korban Kekerasan Seksual
  • Metode Mubadalah Menggunakan Prinsip Dasar yang Menyapa Laki-laki dan Perempuan

Baca Juga:

3 Hal yang Perlu Ditegaskan Ketika Perempuan Aktif di Ruang Publik

Khitan Baik Bagi Laki-laki dan Tidak Baik Bagi Perempuan

Budaya Patriarki Picu Perempuan Jadi Mayoritas Korban Kekerasan Seksual

Metode Mubadalah Menggunakan Prinsip Dasar yang Menyapa Laki-laki dan Perempuan

Sehingga jika ingin merubah masa depan, harus dilakukan oleh diri sendiri. Dalam beberapa kesempatan Titin selalu mengatakan, “Perempuan harus percaya diri jika ingin maju. Kemiskinan bukan alasan untuk menyerah, minta dikasihani orang lain, dan menunggu uluran tangan orang lain.”

Pulang dari Arab Saudi, Titin mendaftarkan diri sebagai mahasiswa di Sekolah Tinggi Agama Islam Pangeran Dharma Kusuma Segeran (STAIS).

Mulanya Titin mengambil program Ekonomi dengan harapan bisa bekerja di lembaga keuangan seperti bank atau koperasi.

Ketika kuliah sudah berjalan satu tahun, Titin baru tahu ternyata ia kuliah di Pendidikan IPS Ekonomi, yang muaranya kelak berprofesi menjadi guru. Saat tugas PPL, ia mengambil lokasi di SMP NU Kertasemaya. Hingga kini masih aktif mengajar di lembaga yang sama, dan mendapatkan sertifikasi guru dari SMK NU Kertasemaya.

Selain mengajar, Titin juga aktif di setiap kegiatan yang diselenggarakan pihak desa dan lingkungannya. Menjadi petugas pemungutan suara saat pemilu, petugas sensus, panitia PHBI, bermacam lomba dan menjadi bagian dari program pengentasan buta huruf di desa.

Kemauan dan semangatnya yang tinggi, dengan diimbangi rasa percaya diri mendorong Titin untuk tak pernah lelah berproses, di mana saja dan kapan saja.

Bahkan sesekali, Titin juga menjajal kemampuannya menjadi Master of Ceremony (MC), dalam beberapa kesempatan di acara pernikahan, pengajian, dan lain-lain.

Ertini berharap dengan mengikuti pencalonan anggota BPD Desa Tulungagung, ia bisa melakukan banyak hal untuk desa tercinta. Seperti mengawal proses pembangunan, baik fisik maupun sumber daya manusia (SDM), dengan melibatkan serta mendengarkan suara perempuan.

Meski Titin mengaku tidak punya modal dan menolak politik uang, namun ia optimis mampu melewati proses pemilihan BPD Desa ini. Karena menurutnya, dalam setiap kesempatan yang ia tempuh selalu ada makna pembelajaran, karena ada upaya untuk merawat harapan, dan terus memperbaiki kualitas diri sendiri.[]

Tags: BidandesaIndramayukesehatan reproduksimasyarakatpendidikanperempuansekolahTitin
Zahra Amin

Zahra Amin

Zahra Amin Perempuan penyuka senja, penikmat kopi, pembaca buku, dan menggemari sastra, isu perempuan serta keluarga. Kini, bekerja di Media Mubadalah dan tinggal di Indramayu.

Terkait Posts

Mufassir Perempuan

Mufassir Perempuan dalam Khazanah Keilmuan

26 Januari 2023
Laksamana Malahayati

Laksamana Malahayati : Ketika Cita-Cita Anak Perempuan Mendapat Dukungan

24 Januari 2023
Mengenal Sosok S,K. Trimurti

Mengenal Sosok S.K. Trimurti: Perempuan Berpena Tajam

13 Januari 2023
Pemikiran Qasim Amin

Pemikiran Qasim Amin dan Gagasan Tahrir Al-Mar’ah Untuk Pendidikan Kesetaraan Gender

11 Januari 2023
Lubna al-Qurtubi

Lubna al-Qurtubi : Budak Perempuan Pejuang Literasi

10 Januari 2023
Nyai Masriyah Amva

Mengenal Nyai Masriyah Amva: Latar Belakang Pendidikan dan Keluarga

9 Januari 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Fatwa KUPI

    Menanti Hasil Fatwa KUPI dari Kokohnya Bangunan Epistemologi Part II-Habis

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 5 Pilar Keluarga Berencana dalam Perspektif Mubadalah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Atensi Pesantren Menjawab Isu Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Writing for Healing: Mencatat Pengalaman Perempuan dalam Sebuah Komunitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Konco Wingking Dalam Perspektif Mubadalah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • 3 Hal yang Perlu Ditegaskan Ketika Perempuan Aktif di Ruang Publik
  • Content Creator atau Ngemis Online?
  • 5 Pilar Keluarga Berencana dalam Perspektif Mubadalah
  • Menanti Hasil Fatwa KUPI dari Kokohnya Bangunan Epistemologi Part II-Habis
  • Terminologi Mubadalah Berguna Untuk Gagasan Relasi Kerjasama

Komentar Terbaru

  • Menjauhi Sikap Tajassus Menjadi Resolusi di 2023 - NUTIZEN pada (Masih) Perlukah Menyusun Resolusi Menyambut Tahun Baru?
  • Pasangan Hidup adalah Sahabat pada Suami Istri Perlu Saling Merawat Tujuan Kemaslahatan Pernikahan
  • Tanda Berakhirnya Malam pada Relasi Kesalingan Guru dan Murid untuk Keberkahan Ilmu
  • Tujuan Etika Menurut Socrates - NUTIZEN pada Menerapkan Etika Toleransi saat Bermoda Transportasi Umum
  • Film Yuni Bentuk Perlawanan untuk Masyarakat Patriarki pada Membincang Perkawinan Anak dan Sekian Hal yang Menyertai
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist