• Login
  • Register
Selasa, 1 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Ibadah Haji dan Pemberdayaan Ekonomi Umat

Keuntungan materi yang kita dapatkan dari ibadah haji bukanlah harga yang sepadan dari nilai ibadah itu sendiri

Rasyida Rifa'ati Husna Rasyida Rifa'ati Husna
03/06/2024
in Hikmah
0
Ibadah Haji

Ibadah Haji

1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Berbeda dengan syariat ibadah yang lain, haji merupakan satu-satunya ibadah yang tersebutkan dalam Alquran dengan pernyataan diperbolehkan melaksanakannya dengan berdagang. Dalam firmanNya QS. al-Hajj ayat 28, tersebutkan bahwa di antara maksud dan tujuan penyelenggaraan ibadah haji adalah agar umat manusia memperoleh berbagai manfaat. Satu di antaranya ialah dalam bidang ekonomi.

Dari segi ekonomi, ibadah haji dapat menjadi sumber pendapatan bagi berbagai pihak. Mulai dari personal, kelompok, hingga pendapatan negara yang dapat termanfaatkan bagi seluruh umat dari berbagai negara.

Dalam ayat lain terdapat keterangan bahwa Allah mengizinkan dan tidak menghalangi adanya interaksi ekonomi pada musim haji, “Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezeki hasil perniagaan) dari Tuhanmu. Maka apabila kamu telah bertolak dari ‘Arafat, berdzikirlah kepada Allah di Masy’aril-haram…” (QS. al-Baqarah: 198)

Asbab ayat ini turun, yaitu dahulu pada permulaan perintah haji dalam Islam, para sahabat sibuk berjual-beli di Mina, Arafat, dan pasar Dzul Majaz di musim haji. Maka timbullah ketakutan mereka akan meneruskan kebiasaan itu di dalam melakukan ihram. Sehingga turunlah ayat tersebut, yang menyatakan tidak ada salahnya bahwa seseorang mengusahakan karunia dari Allah pada musim haji. (HR. Bukhari diriwayatkan oleh Ibnu Abbas).

Manfaat Haji

Dalam realita saat ini, salah satu manfaat haji ialah dapat mendisiplinkan diri manusia dalam hal pereokonomian dan berbagai kehidupan sosial kemasyarakatan. Ibadah yang terjadi hanya pada waktu setahun sekali ini memungkinkan terjadinya pertukaran keuntungan ekonomi. Selain itu terciptanya kegiatan saling menolong utamanya untuk memberikan fasilitas memadai kepada jamaah haji.

Baca Juga:

Merawat Semangat Haji Sepanjang Hayat: Transformasi Spiritual yang Berkelanjutan

Perempuan yang Terlupakan di Balik Ritual Agung Haji

Refleksi Hari Raya Iduladha: Setiap Kita Adalah Ibrahim, Setiap Ibrahim punya Ismail

Makna Wuquf di Arafah

Dari penyelenggaraan ibadah haji akan terjadi perputaran dana yang sangat besar, di mana itu dapat bermanfaat untuk kepentingan umat. Dan darinya pula dapat menciptakan peluang besar bagi perekonomian dunia yang menjadi sebab utama tumbuhnya usaha dan bisnis bagi stakeholder dari berbagai negara. Bahkan, keberkahan haji dari segi ekonomi ini tidak hanya berlangsung saat pelaksanaannya saja, namun sebelum haji itu terlaksana dan berlanjut pasca ibadah haji.

Geliat ekonomi pra haji dapat kita lihat dari terciptanya peluang perekonomian, seperti bagi UMKM penyedia perlengkapan haji. Sebut saja pakaian-termasuk para penjahitnya, koper, hingga buku panduan dan nametag bagi jemaah haji. Layanan tours & travel. Perusahan transportasi baik udara, laut, ataupun darat, juga usaha food and beverages untuk penyediaan katering bagi jamaah haji.

Manfaat Ekonomi

Sedangkan manfaat ekonomi dalam pelaksanaan haji meliputi terciptanya transaksi jual beli dalam berbagai level. Yakni mulai dari level jual beli sederhana sampai transaksi antar negara yang dapat meningkatkan perekonomian negara.

Demikian juga saat para jamaah melaksanakan haji dan di tengah pelaksanaan itu terdapat kesalahan baik yang kita sengaja maupun tidak kita sengaja, maka diharuskan membayar dam yang kemudian kita bagikan untuk kepentingan umat.

Adapun sisi ekonomi pasca berhaji, meningkatnya keuntungan ekonomi yang begitu besar dan tumbuhnya usaha dan bisnis bagi tiap stakeholder di berbagai negara. Di mana mereka telah banyak berperan dalam penyelenggaraan haji, khusunya di tempat pelaksanaan haji itu sendiri (Kota Makkah).

Selain itu pula, adalah seorang yang telah melaksanakan haji akan terpanggil dengan sendirinya untuk membayar zakat dan mengeluarkan sedekah. Hal ini sebagai pemaknaan dari ibadah hajinya, yang dengan semua itu dapat berdampak kepada pengembangan ekonomi umat.

Betapapun kita membicarakan tentang manfaat ekonomi dalam ibadah haji, tetap saja yang lebih penting dari itu adalah sejauh mana hal itu memberikan penguatan kepada ketakwaan kita. Keuntungan materi yang kita dapatkan dari ibadah haji bukanlah harga yang sepadan dari nilai ibadah itu sendiri. Yang lebih dari ukuran angka (ekonomi) adalah keberkahan manfaat yang berkesinambungan dari ibadah mulia tersebut. []

Tags: ekonomiHikmah HajiIbadah HajimanfaatRukun Islam
Rasyida Rifa'ati Husna

Rasyida Rifa'ati Husna

Terkait Posts

Wahabi

Menjaga Pluralisme Indonesia dari Paham Wahabi

30 Juni 2025
Taman Eden

Taman Eden yang Diciptakan Baik Adanya: Relasi Setara antara Manusia dan Alam dalam Kitab Kejadian

30 Juni 2025
Beda Keyakinan

Meninjau Ulang Cara Pandang terhadap Orang yang Berbeda Keyakinan

30 Juni 2025
Seksualitas Perempuan

Fikih yang Berkeadilan: Mengafirmasi Seksualitas Perempuan

29 Juni 2025
Sakinah

Tafsir Sakinah

28 Juni 2025
Seksualitas Perempuan

Mari Hentikan Pengontrolan Seksualitas Perempuan

28 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Toxic Positivity

    Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Women as The Second Choice: Perempuan Sebagai Subyek Utuh, Mengapa Hanya Menjadi Opsi?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ikhtiar Menyuarakan Kesetaraan Disabilitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bukan Lagi Pinggir Kota yang Sejuk: Pisangan Ciputat dalam Krisis Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kekerasan dalam Pacaran Makin Marak: Sudah Saatnya Perempuan Selektif Memilih Pasangan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menjaga Pluralisme Indonesia dari Paham Wahabi
  • Taman Eden yang Diciptakan Baik Adanya: Relasi Setara antara Manusia dan Alam dalam Kitab Kejadian
  • Kekerasan dalam Pacaran Makin Marak: Sudah Saatnya Perempuan Selektif Memilih Pasangan!
  • Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman
  • Bukan Lagi Pinggir Kota yang Sejuk: Pisangan Ciputat dalam Krisis Lingkungan

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID