• Login
  • Register
Selasa, 1 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Ibadah Personal: Cara Menghadirkan Tuhan

Dengan demikian, ibadah pastilah untuk kepentingan dan kebahagiaan manusia itu sendiri, baik di dunia ini maupun di akhirat kelak

Redaksi Redaksi
04/03/2024
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Ibadah

Ibadah

570
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Ibadah berarti “penghambaan diri kepada Tuhan”. Ia pada dasarnya meliputi seluruh aktivitas manusia, baik lahir maupun batin, individual maupun sosial. Ibadah itu untuk siapa? Ketika Tuhan mengatakan: “Aku tidak menjadikan jin dan manusia selain untuk beribadah kepada-Ku” (QS. adz-Dzaariyaat (51): 56), maka sejatinya sama sekali bukan dalam rangka kepentingan Tuhan.

Dia tetaplah Dia Yang Kuasa, Yang Maha Besar, tidak berkurang atau berlebih, meski sejuta orang mengingkari-Nya atau memuja-Nya. Tuhan tidak membutuhkan pembelaan dan siapa pun. Ketika Nabi Saw. bersedih hati lantaran masyarakatnya tidak mengikuti ajakannya, Tuhan pun menegurnya:

“Dan janganlah engkau (Muhammad) disedihkan oleh orang-orang yang dengan mudah kembali menjadi kafir. Sesungguhnya, sedikit pun mereka tidak dapat melukai Tuhan… (QS. Ali Imran (3): 176).

Sebuah hadits Qudsi menyebutkan:

“Andai kata seluruh manusia dan jin sejak zaman awal sampai zaman akhir sepakat bertakwa kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh dan tulus, niscaya tidak akan semakin menambah kebesaran Dia. Dan andai kata seluruh manusia dan jin dari dulu sampai nanti sepakat mendurhakai Tuhan, niscaya mereka tidak akan engurangi sedikit pun kebesaran-Nya.” (HR. Muslim dalam Arba’in an-Nawawi).

Baca Juga:

Esensi Ibadah Haji: Transformasi Diri Menjadi Pribadi yang Lebih Baik

Bekerja adalah Ibadah

Keheningan Melalui Noble Silence dan Khusyuk sebagai Jembatan Menuju Ketenangan Hati

Ketika Allah Membuka jalan: Muslimah pun Mampu Mencium Hajar Aswad

Dengan demikian, ibadah pastilah untuk kepentingan dan kebahagiaan manusia itu sendiri, baik di dunia ini maupun di akhirat kelak. Ibadah personal (mahdhah), yakni yang berkaitan dengan hubungan manusia dengan Tuhan.

Seperti shalat, puasa, zakat, membaca al-Qur’an, dzikir, i’tikaf, berdoa, istighasah, dan ritus-ritus personal lain kesemuanya ingin mengajarkan makna kehadiran Tuhan dalam hati, pikiran dan tindakan manusia. Inilah makna paling esensial dari seluruh ibadah kepada Tuhan.

Tingkah Laku

Kehadiran Tuhan merupakan cara paling efektif untuk mengontrol dan mengendalikan pikiran, ucapan, dan tingkah laku manusia agar tidak terjerumus ke dalam dosa dan melanggar aturan-aturan kehidupan bersama.

Tuhan memang menyebut manusia sebagai ciptaan-Nya yang paling baik dan pada dasarnya adalah suci. Namun, manusia juga makhluk yang lemah dan bodoh. Ia mudah tergoda dan tergelincir ke dalam perbuatan-perbuatan dosa, merugikan atau menzhalimi orang lain.

Manusia mudah tertarik pada (atau tertipu oleh) kesenangan-kesenangan duniawi (hedonistik): menumpuk harta benda, anak-anak, jabatan, seks, kebanggaan pada golongan, keturunan, tanah air, dan sebagainya. Ini mungkin saja sangat wajar dan sangat manusiawi. Namun, disadari atau tidak, hal-hal tersebut sering kali menipu, memperdaya, menindas dan membuat malapetaka bagi orang lain.

Oleh karena itu, ritus-ritus agama merupakan cara untuk menyadarkan dan mengendalikan kecenderungan destruktif tersebut agar manusia kembali kepada kesuciannya.

Melalui agama dan ritus-ritus personalnya itu, seharusnya manusia selalu sadar bahwa semua perbuatan negatif ini pada akhirnya pasti melahirkan malapetaka dan kehancuran. Bukan saja terhadap orang lain, melainkan juga terhadap dirinya sendiri. Kelak, Tuhan akan membalasnya secara setimpal. []

Tags: ibadahMenghadirkanpersonalTuhan
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Wahabi

Menjaga Pluralisme Indonesia dari Paham Wahabi

30 Juni 2025
Taman Eden

Taman Eden yang Diciptakan Baik Adanya: Relasi Setara antara Manusia dan Alam dalam Kitab Kejadian

30 Juni 2025
Beda Keyakinan

Meninjau Ulang Cara Pandang terhadap Orang yang Berbeda Keyakinan

30 Juni 2025
Seksualitas Perempuan

Fikih yang Berkeadilan: Mengafirmasi Seksualitas Perempuan

29 Juni 2025
Sakinah

Tafsir Sakinah

28 Juni 2025
Seksualitas Perempuan

Mari Hentikan Pengontrolan Seksualitas Perempuan

28 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Toxic Positivity

    Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Women as The Second Choice: Perempuan Sebagai Subyek Utuh, Mengapa Hanya Menjadi Opsi?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ikhtiar Menyuarakan Kesetaraan Disabilitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bukan Lagi Pinggir Kota yang Sejuk: Pisangan Ciputat dalam Krisis Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kekerasan dalam Pacaran Makin Marak: Sudah Saatnya Perempuan Selektif Memilih Pasangan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menjaga Pluralisme Indonesia dari Paham Wahabi
  • Taman Eden yang Diciptakan Baik Adanya: Relasi Setara antara Manusia dan Alam dalam Kitab Kejadian
  • Kekerasan dalam Pacaran Makin Marak: Sudah Saatnya Perempuan Selektif Memilih Pasangan!
  • Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman
  • Bukan Lagi Pinggir Kota yang Sejuk: Pisangan Ciputat dalam Krisis Lingkungan

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID