• Login
  • Register
Rabu, 2 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Jihad Perempuan di Masa Nabi Muhammad Saw

Dalam kajian Asma Muhammad Ziyadah, para perempuan yang menyatakan baiat untuk Islam pada Nabi Muhammad Saw. mencapai 388 orang.

Redaksi Redaksi
20/09/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Jihad Perempuan

Jihad Perempuan

632
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Catatan Hadis dan sejarah kita sudah cukup kaya untuk membuktikan bahwa perempuan pada masa Nabi Saw. ikut terlibat dalam jihad di ranah publik, termasuk berperang bela negara.

Jika melihat jejak sejarah secara kronologis, ketika pertama kali Nabi Saw. menerima wahyu dan masih berdakwah secara sembunyi-sembunyi, ada 19 perempuan yang beriman dan sekitar 40 laki-laki.

Dari jumlah ini, yang pertama kali beriman dari mereka semua (laki-laki dan perempuan) adalah Khadijah bint Khuwailid r.a., istri Nabi Saw.

Ketika tidak ada seorang pun yang berani berhadapan dengan Umar bin Khattab r.a. saat belum memeluk Islam, seorang perempuan bernama Fathimah bint al-Khattab r.a., yang sudah masuk Islam, berani berhadapan dengan Umar.

Orang yang pertama kali terbunuh karena mempertahankan keimanan, dan tecatat sebagai pahlawan pertama, adalah perempuan, Sumayyah bint Khubath r.a.

Baca Juga:

Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan

Fikih yang Kerap Merugikan Perempuan

Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

Kekerasan dalam Pacaran Makin Marak: Sudah Saatnya Perempuan Selektif Memilih Pasangan!

Sumayyah merupakan ibu Ammar bin Yasir r.a., generasi Muslim paling awal yang ikut hijrah ke Etiopia. Beliau berjalan sejauh lebih dari 5000 km dari Mekah, untuk menyelamatkan diri dari tekanan dan siksaan orang-orang Quraisy. Pada gelombang pertama, adalah 11 laki-laki dan 4 perempuan. Pada gelombang kedua, 82 laki-laki dan 24 perempuan.

Orang yang tercatat ikut dari Yatsrib (Madinah) dalam sumpah Setia (baiat). Termasuk harus mengorbankan harta dan jiwa demi keimanan atas Islam, adalah empat orang perempuan. Nusaibah bint Kaab r.a., Qaribah bint Mu’awwidz, Asma bint Amr bin Adiy r.a., dan Salma bint Qays r.a.

Setelah selesai pengucapan sumpah, lalu datang 7 orang perempuan menyusul ikut bersumpah setia secara bersamaan. Dalam kajian Asma Muhammad Ziyadah, para perempuan yang menyatakan baiat untuk Islam pada Nabi Muhammad Saw. mencapai 388 orang.

Pada saat momentum hijrah, perempuan yang menghapus jejak-jejak perjalanan Nabi Saw. di padang pasir, agar tidak terendus orang-orang Quraisy. Sekaligus mengantar bekal perjalanan, adalah Asma bint Abu Bakr r.a. []

Tags: JihadmasaNabi Muhammad SAWperempuan
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Perceraian dalam

Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan

1 Juli 2025
Fikih Perempuan

Fikih yang Kerap Merugikan Perempuan

1 Juli 2025
amar ma’ruf

Meninjau Ulang Amar Ma’ruf, Nahi Munkar: Agar Tidak Jadi Alat Kekerasan

1 Juli 2025
Fikih

Mewujudkan Fikih yang Memanusiakan

1 Juli 2025
Wahabi

Menjaga Pluralisme Indonesia dari Paham Wahabi

30 Juni 2025
Taman Eden

Taman Eden yang Diciptakan Baik Adanya: Relasi Setara antara Manusia dan Alam dalam Kitab Kejadian

30 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Anak Difabel

    Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meninjau Ulang Amar Ma’ruf, Nahi Munkar: Agar Tidak Jadi Alat Kekerasan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gaji Pejabat vs Kesejahteraan Kaum Alit, Mana yang Lebih Penting?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mewujudkan Fikih yang Memanusiakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Demianus si ‘Manusia Pembalut’ dan Perlawanan terhadap Tabu Menstruasi
  • Vasektomi, Gender, dan Otonomi Tubuh: Siapa yang Bertanggung Jawab atas Kelahiran?
  • Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan
  • Gaji Pejabat vs Kesejahteraan Kaum Alit, Mana yang Lebih Penting?
  • Fikih yang Kerap Merugikan Perempuan

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID