• Login
  • Register
Senin, 27 Maret 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Buku

Mengenal Gerakan Feminisme dari Novel Dua Barista

Novel atau karya sastra yang dilahirkan oleh Najhaty Sharma adalah salah satu cara yang bisa digunakan untuk menyampaikan gagasan tentang feminisme

Khoniq Nur Afiah Khoniq Nur Afiah
05/10/2021
in Buku
0
Doa agar Hati Pasangan tak Mendua

Doa agar Hati Pasangan tak Mendua

205
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Pembahasan tentang feminisme seringkali terlihat sangat berat dan menguras tenaga. Sebab, beberapa orang memandang feminisme adalah sesuatu yang ruwet dan terlalu berani untuk melawan keadaan yang telah mekar hingga hari ini. Padahal kenyataannya, feminisme telah lahir di sekitar kita dan berkembang dengan baik di lingkungan kehidupan sehari-hari.

Tetapi, sebelum jauh membahas mengenai yang ringan-ringan seperti yang sudah saya sampaikan di atas. Penulis akan mengurai sedikit soal definisi feminisme secara umum terlebih dahulu. Rohmaniyah (2017) dalam bukunya menjelaskan bahwa feminisme adalah gerakan yang memperjuangkan terwujudnya keadilan sosial dengan melakukan upaya penghapusan diskriminasi gender.

Definisi tersebut secara perlahan mengantarkan penulis untuk menguraikan lebih lanjut beberapa gerakan feminisme yang ada dalam novel Dua Barista Karya Najhaty Sharma. Novel Dua Barista adalah sebuah karya sastra yang lahir dari lingkungan pesantren. Najhaty Sharma sebagai penulis adalah seorang Nyai yang bergelut berjuang di sebuah pesantren. Tulisan ini sebenarnya bentuk ringkas dari sebuah tulisan ilmiah yang berjudul Feminisme Dalam Pesantren: Kajian Kritik Sastra Feminis Dalam Novel Dua Barista Karya Najhaty Sharma (2020).

Feminisme bagi beberapa orang dipandang sebagai gerakan pemberontakan terhadap kaum laki-laki, upaya melawan pranata sosial, maupun sebuah pemberontakan perempuan terhadap kodrat atau ketentuan agama yang bersifat kodrati. Tentu, pandangan-pandangan yang demikian yang selanjutnya menjadi pelajaran besar untuk para pejuang kesetaraan agar lebih ramah atau menggunakan cara yang tepat dalam mensosialisasikan gagasan tentang feminisme.

Novel atau karya sastra yang dilahirkan oleh Najhaty Sharma adalah salah satu cara yang bisa digunakan untuk menyampaikan gagasan tentang feminisme. Najhaty Sharma secara halus dan ramah menampilkan tokoh dengan citra yang berbeda dengan konstruksi budaya patriarki.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Jogan Ramadhan Online: Pengajian Khas Perspektif dan Pengalaman Perempuan
  • Kitab Sittin Al-‘Adliyah: Laki-laki dan Perempuan Dilarang Saling Merendahkan
  • Kitab Sittin Al-‘Adliyah: Nabi Saw Melarang Umatnya Merendahkan Perempuan
  • Salahkah Memilih Childfree?

Baca Juga:

Jogan Ramadhan Online: Pengajian Khas Perspektif dan Pengalaman Perempuan

Kitab Sittin Al-‘Adliyah: Laki-laki dan Perempuan Dilarang Saling Merendahkan

Kitab Sittin Al-‘Adliyah: Nabi Saw Melarang Umatnya Merendahkan Perempuan

Salahkah Memilih Childfree?

Najhaty begitu kompleks membumbui dengan konflik dalam novelnya. Tetapi, dalam alurnya semakin mempertajam tentang kuatnya budaya patriarki, adanya diskriminasi, tapi terlihat juga pekatnya perjuangan yang dilakukan oleh perempuan.

Novel Dua Barista yang berkisah tentang poligami ini berhasil menggambarkan citra perempuan yang kuat pada tokoh Mazarina. Sosok Mazarina sebagai seorang istri pertama memiliki perjuangan panjang untuk menegakkan keadilan dalam relasi perkawinan. Perempuan dengan segala kekurangan salah satunya tidak bisa melahirkan keturunan adalah suatu sumbu yang menjadi alasan terjadinya poligami. Tetapi, dengan berbagai keterbatasan, Mazarina melakukan gerakan, dan mempertegas perannya di lingkungan pesantren yang sangat kompleks dan massif.

Mazarina adalah sosok yang cerdas, berjiwa pemimpin, ahli dalam berwirausaha, dan memiliki jiwa kreatif yang tinggi. Citra tersebut merupakan bagian dari perjuangan-perjuangan yang ia lakukan untuk memperjuangkan hak-hak yang ia miliki seperti hak kebebasan dalam berkarya, berpendidikan, mendapatkan kasih sayang dari suami, dan berkiprah di ruang publik.

Perjuangan-perjuangan seperti yang dilakukan oleh Mazarina, dan para Ibu Nyai di ruang publik juga bagian dari gerakan feminisme yang secara tidak sadar telah tumbuh dan berkembang pada masa sekarang. Tidak hanya berkiprah di ruang publik, namun juga bisa mengekspresikan ide-ide kreatif yang dimiliki menjadi sebuah karya, yang itu merupakan bagian dari gerakan feminisme. Karena kita tahu, bahwa konstruksi peran perempuan di lingkungan pesantren tidaklah demikian.

Bentuk gerakan-gerakan yang dilakukan juga tidak lain berisi tentang dakwah untuk menyampaikan suatu kebaikan. Artinya, bahwa feminisme bukan sesuatu yang ganas, dan selalu berkonotasi negatif karena mengarah pada pemberontakan perempuan. Justru, kita semua yang harus memahami lebih luas lagi tentang makna perlawanan perempuan terhadap sistem disekitarnya.

Maka jika melihat fakta tersebut, gerakan feminisme secara tidak sadar telah ada di lingkungan pesantren, di mana perempuan mampu memperjuangkan hak-haknya, sehingga hal tersebut merupakan kabar baik untuk para perempuan pesantren, agar mampu berkiprah lebih luas, dan mengekspresikan seluruh mimpi serta cita-cita yang dimilikinya. []

Tags: feminismeNovel Dua BaristaperempuanpoligamiSastra Pesantren
Khoniq Nur Afiah

Khoniq Nur Afiah

Santri di Pondok Pesantren Al Munawwir Komplek R2. Tertarik dengan isu-isu perempuan dan milenial.

Terkait Posts

Nalar Kritis Muslimah

Nalar Kritis Muslimah: Menghadirkan Islam yang Ramah Perempuan

23 Maret 2023
Korban Kekerasan Seksual

Luka yang Tidak akan Sembuh: Beban Psikis Korban Kekerasan Seksual dalam Novel Scars and Other Beautiful Things

12 Maret 2023
Isu Gender

Etin Anwar: Isu Gender dalam Pandangan Filsafat Islam

4 Maret 2023
Women’s March

Relasi Mubadalah Muslim dengan Umat Berbeda Agama Part III-Habis

13 Januari 2023
Dongeng dari Gus Mus

Awas, Manusia! Dongeng dari Gus Mus untuk Gen Alpha

10 Januari 2023
Relasi Mubadalah

Relasi Mubadalah Muslim dengan Umat Berbeda Agama Part II

4 Januari 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Akhlak dan perilaku yang baik

    Pentingnya Memiliki Akhlak dan Perilaku yang Baik Kepada Semua Umat Manusia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kitab Sittin Al-‘Adliyah: Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Waspadai Propaganda Intoleransi Jelang Tahun Politik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jogan Ramadhan Online: Pengajian Khas Perspektif dan Pengalaman Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Piagam Madinah: Prinsip Hidup Bersama
  • Nyai Pinatih: Sosok Ulama Perempuan Perekat Kerukunan Antarumat di Gresik
  • Pentingnya Memahami Prinsip Kehidupan Bersama
  • Q & A: Apa Batasan Sakit yang Membolehkan Tidak Puasa di Bulan Ramadan?
  • Jogan Ramadhan Online: Pengajian Khas Perspektif dan Pengalaman Perempuan

Komentar Terbaru

  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Petasan, Kebahagiaan Semu yang Sering Membawa Petaka pada Maqashid Syari’ah Jadi Prinsip Ciptakan Kemaslahatan Manusia
  • Berbagi Pengalaman Ustazah Pondok: Pentingnya Komunikasi pada Belajar dari Peran Kiai dan Pondok Pesantren Yang Adil Gender
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist