• Login
  • Register
Selasa, 1 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Mengenal Sayyidah Aisyah binti Abu Bakar

Sayyidah Aisyah memperoleh sejumlah julukan. Yang paling terkenal ialah: “Ash-Shiddiqah” (perempuan yang jujur) dan “Al-Humaira”, yang bermakna perempuan berkulit semu merah atau kemerah-merahan.

Redaksi Redaksi
21/10/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Sayyidah Aisyah

Sayyidah Aisyah

900
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Sayyidah Aisyah. Orang Jawa, khususnya, selalu menyebutnya Siti Aisyah. Ia adalah putri Abu Bakar ash-Shiddiq bin Abi Quhafah bin Utsman. Ibunya bernama Ummu Rumman binti Amir bin Uwaimir al-Kinaniyah.

Sayyidah Aisyah memperoleh sejumlah julukan. Yang paling terkenal ialah: “Ash-Shiddiqah” (perempuan yang jujur) dan “Al-Humaira”, yang bermakna perempuan berkulit semu merah atau kemerah-merahan.

Sayyidah Aisyah adalah istri Nabi Saw. satu-satunya yang masih perawan. Ia tumbuh dan besar dalam lingkungan keluarga agamis yang kuat, berilmu pengetahuan, dan berakhlak mulia. Ja juga diajarkan sastra puisi, sejarah bangsa-bangsa, dan sebagainya.

Nabi Muhammad Saw. menikahi Sayyidah Aisyah pasca wafatnya Sayyidah Khadijah. Selama 28 tahun berumah tangga dengan Sayyidah Khadijah, Nabi Saw. tidak menikah dengan siapa pun.

Selama bersama Nabi Saw., Sayyidah Aisyah menyerap begitu banyak pengetahuan keagamaan dan kebijaksanaan dari beliau.

Baca Juga:

Mengenal Perbedaan Laki-laki dan Perempuan secara Kodrati

Hari Raya Waisak: Mengenal 7 Tradisi dan Nilai-Nilai Kebaikan Umat Buddha

Mengenal Istilah Keulamaan Perempuan

Mengenal Konsep Keluarga Maslahah An-Nahdliyyah (KMaN)

Ia juga dikenal sebagai perempuan cerdas dan aktif secara sosial, bahkan politik. Ia juga perempuan yang sangat kritis dan berani. Dalam Al-Mustadrak, Al-Baihaqi mengatakan:

“Aisyah adalah orang yang paling pandai, paling pintar, dan paling cerdas/kritis.”

Atha bin Rabah, ahli fiqh, ahli Hadis dari kalangan tabi’in, bahkan mengatakan:

“Aisyah adalah orang yang paling pandai, paling pintar, dan paling cerdas secara mutlak/dibanding pada umumnya”

Sementara itu, Syihabuddin az-Zuhri, seorang muhadiit, (ahli Hadis) besar, menyebut:

“Andai kata dikumpulkan pengetahuan Aisyah, pengetahuan semua istri Nabi Saw. dan semua perempuan, niscaya pengetahuan Aisyah lebih unggul.”

Al-Hafizh Ibnu Hajar al-Asqalani, muhadiits besar, menyampaikan:

“Ketika Nabi Saw. wafat, Sayyidah Aisyah sudah menjalani hidup bersama Nabi Saw. selama delapan belas tahun. Ia telah hafal banyak sekali pengetahuan dan pengalaman bersama Nabi.”

“Setelah itu, Sayyidah Aisyah hidup sekitar lima puluh tahun. Ia adalah orang yang paling banyak menyampaikan hukum-hukum dan etika kenabian. Bahkan orang-orang mengatakan bahwa seperempat hukum syariah bersumber darinya.” []

Tags: Abu BakarmengenalSayyidah Aisyah
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Wahabi

Menjaga Pluralisme Indonesia dari Paham Wahabi

30 Juni 2025
Taman Eden

Taman Eden yang Diciptakan Baik Adanya: Relasi Setara antara Manusia dan Alam dalam Kitab Kejadian

30 Juni 2025
Beda Keyakinan

Meninjau Ulang Cara Pandang terhadap Orang yang Berbeda Keyakinan

30 Juni 2025
Seksualitas Perempuan

Fikih yang Berkeadilan: Mengafirmasi Seksualitas Perempuan

29 Juni 2025
Sakinah

Tafsir Sakinah

28 Juni 2025
Seksualitas Perempuan

Mari Hentikan Pengontrolan Seksualitas Perempuan

28 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Toxic Positivity

    Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Women as The Second Choice: Perempuan Sebagai Subyek Utuh, Mengapa Hanya Menjadi Opsi?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ikhtiar Menyuarakan Kesetaraan Disabilitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bukan Lagi Pinggir Kota yang Sejuk: Pisangan Ciputat dalam Krisis Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kekerasan dalam Pacaran Makin Marak: Sudah Saatnya Perempuan Selektif Memilih Pasangan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menjaga Pluralisme Indonesia dari Paham Wahabi
  • Taman Eden yang Diciptakan Baik Adanya: Relasi Setara antara Manusia dan Alam dalam Kitab Kejadian
  • Kekerasan dalam Pacaran Makin Marak: Sudah Saatnya Perempuan Selektif Memilih Pasangan!
  • Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman
  • Bukan Lagi Pinggir Kota yang Sejuk: Pisangan Ciputat dalam Krisis Lingkungan

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID