• Login
  • Register
Kamis, 30 November 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Merangkul Perbedaan Melalui Kegiatan SUPI Bershalawat

Udah enggak ada alasan lagi untuk tidak menerima dan merangkul perbedaan. Justru sebagai umat Islam dan santri, kita punya kewajiban untuk menunjukkan wajah Islam yang rahmatan lil’alamin.

Fitri Nurajizah Fitri Nurajizah
23/10/2023
in Personal
0
SUPI Bershalawat

SUPI Bershalawat

867
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Sabtu 21 Oktober 2023 teman-teman Mahasantriwa Sarjana Ulama Perempuan Indonesia (SUPI) mengadakan kegiatan yang berjudul SUPI Bershalawat. Seperti yang disampaikan dalam undangan publik, kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad Saw sekaligus menyambut Hari Santri Nasional tahun 2023.

SUPI Bershalawat tidak hanya dihadiri dan diramaikan oleh Mahasantriwa SUPI saja, tapi juga diikuti serta dimeriahkan oleh berbagai komunitas di Cirebon, baik dari kalangan santri maupun lintas iman, seperti Gusdurian Cirebon, Pemuda Lintas Iman dan komunitas anak-anak muda lainnya.

Selain itu, SUPI Bershalawat juga makin terasa penuh cinta karena kehadiran Iqamah.id, yaitu teman-teman ragam gender dan juga Allies.

Bagi saya kehadiran teman-teman Iqamah serta anak-anak muda dari komunitas dengan latar belakang yang beragam ini, menjadi sesuatu yang istimewa dalam perayaan Hari Santri Nasional dan Maulid Nabi Saw. Mengingat sebelumnya saya belum pernah mengikut kegiatan shalawat yang dihadiri oleh ragam gender dan iman.

Daftar Isi

    • Hari Santri Nasional
  • Baca Juga:
  • Bukan Hanya Perempuan, Laki-laki juga Rentan Menjadi Korban Kekerasan Seksual
  • Mengenal Lebih Dekat dengan Sari Narulita: Sosok Aktivis Ulama Perempuan Muda
  • Asma Al-Murabit: Perempuan Ulama yang Menuntut Pembebasan Kaum Perempuan
  • 16 HAKTP: Melihat Dampak Kekerasan Terhadap Perempuan
    • Setiap Manusia adalah Bersaudara
    • Pandangan Kiai Faqih
    • Teladan Nabi pada Umat yang Beda Agama
    • Isi Piagam Madinah
    • Teladan Nabi Saw pada Perempuan
    • Ramah Perempuan

Hari Santri Nasional

Bahkan tidak hanya hadir dan mendengarkan lantunan shalawat-shalawat Nabi, beberapa dari mereka tampil untuk membacakan puisi serta memberikan refleksi tentang Maulid Nabi dan Hari Santri Nasional.

Baca Juga:

Bukan Hanya Perempuan, Laki-laki juga Rentan Menjadi Korban Kekerasan Seksual

Mengenal Lebih Dekat dengan Sari Narulita: Sosok Aktivis Ulama Perempuan Muda

Asma Al-Murabit: Perempuan Ulama yang Menuntut Pembebasan Kaum Perempuan

16 HAKTP: Melihat Dampak Kekerasan Terhadap Perempuan

Malam itu, saya melihat bagaimana cinta membalut kami dalam kegiatan yang sangat sederhana namun penuh makna. Saya tidak lagi melihat ada rasa saling curiga di antara kami, saya juga menyaksikan tidak ada lagi dinding pemisah di antara kami. Saya dan teman-teman yang lain hanyut dalam suasana kehangatan hingga akhir acara.

Potret ini mengingatkan saya bahwa memang inilah wajah Islam yang sesungguhnya. Islam sebagai rahmat bagi setiap makhluk Allah di muka bumi. Islam sebagai agama yang penuh cinta dan menyambut siapapun untuk menyelami nilai-nilai Islam.

Selain itu, dalam beberapa refleksi yang disampaikan oleh teman-teman Mahasantriwa SUPI, Gusdurian Cirebon, Pemuda Lintas Iman dan Iqamah, saya melihat bahwa Nabi Muhammad Saw sebagai utusan Allah, telah meneladankan nilai-nilai Islam yang penuh cinta.

Dalam banyak catatan sejarah, Nabi telah meneladankan pada umatnya untuk selalu berbuat baik pada siapapun, pada laki-laki maupun perempuan. Pada umat Islam maupun pada umat yang berbeda keyakinan.

Nabi juga dengan tegas memerintahkan umatnya untuk selalu berpihak pada orang-orang yang selalu dipinggirkan, seperti teman-teman ragam gender, misalnya. Karena semua manusia dengan latar belakang apapun adalah saudara.

Setiap Manusia adalah Bersaudara

Sejalan dengan itu, Nabi dalam salah satu doanya menyebutkan bahwa seluruh manusia itu ialah saudara. Dalam buku “Relasi Mubadalah Muslim dengan Umat Berbeda Agama” karya Dr. Faqihuddin Abdul Kodir disebutkan bahwa Nabi setiap selesai shalat selalu memanjatkan doa tentang persaudaraan manusia.

Hal ini tergambar dalam sebuah Hadis Nabi Saw yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal dalam Musnad-nya dan Imam Abu Dawud dalam Sunan-nya. Teks Hadis tersebut artinya ialah:

“Dari Zaid bin Arqam, berkata: Nabi Muhammad Saw berdoa pada akhir shalat: Ya Allah, Tuhan kami dan Tuhan segala sesuatu, aku bersaksi bahwa Engkau adalah Tuhan, satu-satunya Engkau semata, tiada sekutu bagi-Mu. Wahai Tuhan kami, dan Tuhan segala sesuatu, aku bersaksi bawa Muhammad adalah hamba-Mu dan Rasul-Mu.”

“Wahai Tuhan kami, dan Tuhan segala sesuatu, aku bersaksi bahwa seluruh manusia, hamba-hamba-Mu itu adalah bersaudara. Ya Allah, Tuhan kami, dan Tuhan segala sesuatu, jadikanlah aku dan keluargaku orang-orang yang tulus kepada-Mu setiap saat, dalam hal dunia dan akhirat.”

“Wahai Tuhan yang Maha Agung dan Maha Mulia. Dengarkanlah dan perkenankanlah. Allah Maha Besar. Allah adalah Maha Cahaya bagi langit dan bumi. Cukupkanlah bagiku adalah Allah sebagai sebaik-baik tempat bergantung. Allah Maha Besar.” (HR. Ahmad Musnad Ahmad bin Hanbal, hadis nomor 19601 dan Abu Dawud Sunan Abu Dawud, hadis nomor 1510).

Pandangan Kiai Faqih

Menurut Kiai Faqih teks doa tersebut merupakan kesaksian Nabi Saw, bahwa setiap manusia itu bersaudara. Dengan begitu siapapun tidak boleh mendzalimi dan didzalimi, justru semua umat manusia dituntut untuk saling mengasihi, bekerjasama dalam hal kebaikan dan mempertahankan ikatan persaudaraan.

Hal ini juga sangat relevan sekali dengan peringatan Hari Santri Nasional. Di mana lembaga pendidikan pesantren, harus terus mengajarakan santri-santrinya untuk memperlakukan semua orang dengan baik. Menyambut segala keragaman dan merangkul segala perbedaan, entah itu beda agama, suku, budaya, bahkan hingga pada perbedaan secara orientasi seksual.

Inilah wajah Islam yang Nabi Muhammad Saw cita-citakan. Islam yang penuh cinta dan menyambut siapapun dengan tulus dan kasih sayang.

Teladan Nabi pada Umat yang Beda Agama

Lebih dari itu, dalam banyak Hadis menyebutkan bahwa Nabi juga melarang untuk menyakiti orang-orang yang beda agama. Bahkan Nabi mengancam siapapun yang menyakiti dan membunuh umat yang beda agama, maka ia tidak akan mencium, apalagi memasuki surga. Teks Hadis tersebut seperti dalam riwayat Sunan Abu Dawud yang artinya:

“Ingatlah bahwa barang siapa yang berbuat zhalim kepada warga non-Muslim, atau mengurangi haknya, atau membebaninya lebih dari kemampuannya, atau mengambil sesuatu darinya tanpa kerelaan darinya maka aku (Nabi Muhammad Saw) akan menjadi lawannya kelak di Hari Kiamat.” (HR. Abu Dawud, hadis nomor 3054).

Pernyataan Nabi di atas merupakan penegasan bahwa sebagai umat Nabi kita tidak boleh menyakiti dan melakukan kekerasan pada teman-teman yang beda keyakinan. Bahkan Nabi dalam hal ini, mengancam umatnya yang mendzalimi non-Muslim dengan ancaman tidak masuk surga serta menjadi lawannya di Hari Kiamat.

Tentu saja, Nabi tidak hanya berkata, tapi juga melakukannya. Selama hidupnya banyak teladan yang bisa kita pelajari dari akhlak baik Nabi pada umat yang beda agama. Salah satunya dari Piagam Madinah.

Isi Piagam Madinah

Nabi melihat bahwa di Madinah pada saat itu masyarakatnya cukup plural, oleh karena itu Nabi memutuskan untuk membuat kontrak sosial bagi anggota masyarakatnya melalui Piagam Madinah. Salah satu isi dari Piagam Madinah tersebut ialah:

“Orang Islam, Yahudi, dan warga Madinah yang lain, bebas memeluk agama dan keyakinan mereka masing-masing. Mereka terjamin kebebasannya dalam menjalankan ibadahnya. Tidak seorang pun boleh mencampuri urusan agama orang lain. Orang Yahudi yang menandatangani (menyetujui) piagam ini berhak memperoleh pertolongan dan perlindungan serta tidak boleh melakukan kezaliman. Orang Yahudi bagi orang Yahudi, dan orang Islam bagi orang Islam. Jika di antara mereka berbuat zalim, itu menyengsarakan kamu dan keluarganya. Setiap penindasan haram. Mereka sama-sama wajib mempertahankan negerinya dari serangan musuh.”

Melalui Piagam Madinah ini kita bisa belajar bahwa perlindungan dan penghormatan itu harus kita berikan kepada seluruh manusia, terlepas dari apa pun agamanya. Sebab setiap manusia berhak untuk mendapatkan rasa aman, nyaman, damai dan bahagia.

Teladan Nabi Saw pada Perempuan

Hal menarik yang saya kagumi dati SUPI Bershawalat juga ialah tentang refleksi Mahasantriwa SUPI yang menyampaikan bahwa Nabi sangat memuliakan dan menghormati perempuan. Dengan begitu mereka mengajak umat muslim dan juga yang lain untuk memperlakukan perempuan dengan baik. Karena inilah yang diteladankan Nabi.

Dalam banyak catatan Hadis disampaikan bahwa Nabi sangat berpihak pada perempuan. Bahkan pada saat Khutbah Wada’ Nabi Saw mewasiatkan pada umatnya untuk selalu berbuat baik pada perempuan. Teks tersebut berbunyi:

“Wahai manusia, aku berwasiat kepada kalian, perlakukanlah perempuan dengan baik. Kalian sering memperlakukan mereka seperti tawanan. Ingatlah, kalian tidak berhak memperlakukan mereka kecuali dengan baik. Bertakwalah kalian pada Allah dalam hal memperlakukan istri kalian. Perlakukan istri-istri kalian dengan baik. Kalian telah mengambilnya sebagai pendamping hidup kalian berdasarkan amanat, kepercayaan penuh Allah, dan kalian dihalalkan berhubungan suami-istri berdasarkan sebuah komitmen untuk kesetiaan yang kokoh di bawah kesaksian Allah.”

Melalui teks tersebut, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa perempuan adalah manusia utuh. Oleh karena itu, perempuan juga mesti diberi ruang untuk ikut berperan serta berkontribusi dalam mewujudkan kemaslahatan dan kebaikan di muka bumi ini.

Dalam seluruh rangkaian kegiatan SUPI Bershalawat ada banyak peran-peran penting yang diberikan pada perempuan. Misalnya menabuh hadroh, vokalis, pembacaan barzanji, pembacaan doa, memberikan refleksi dan penampilan lainnya.

Ramah Perempuan

Bagi saya, hal ini merupakan gambaran kegiatan yang sangat ramah pada perempuan. Bagaimana tidak, selama ini saya seringkali melihat di dunia pesantren, perempuan dilarang untuk tampil apalagi mengambil peran-peran penting seperti tadi.

Selama ini, doktrin yang selalu saya dengar adalah perempuan sumber fitnah, sehingga dia tidak boleh tampil di publik, entah sebagai MC, Vokalis, penabuh hadroh, apalagi membacakan doa. Tapi di SUPI Beshalawat saya melihat seluruh santri, baik perempuan ataupun laki-laki sama-sama berperan dan tampil di publik.

Terakhir, menurut saya apa yang Nabi Saw teladankan di atas, sangat penting untuk kita pelajari serta praktikkan oleh kita sebagai umat muslim. Termasuk para santri-santri di pondok pesantren. Sebab keberagaman dan perbedaan itu merupakan keniscayaan dan anugerah dari Allah.

Dengan begitu, udah enggak ada alasan lagi untuk tidak menerima dan merangkul perbedaan. Justru sebagai umat Islam dan santri, kita punya kewajiban untuk menunjukkan wajah Islam yang rahmatan lil’alamin. Islam yang santun, ramah dan penuh kasih sayang. []

Tags: BershalawatisifkegiatanMerangkulperbedaanperempuanSarjana UlamaSUPI
Fitri Nurajizah

Fitri Nurajizah

Perempuan yang banyak belajar dari tumbuhan, karena sama-sama sedang berproses bertumbuh.

Terkait Posts

Anxiety

Menyikapi Anxiety dengan Romanticizing Life ala Stoicisme

29 November 2023
Mental Healty

Pentingnya Mental Healty bagi Gen Z di Era Society 5.0

27 November 2023
Penggerak Moderasi

Ini Ceritaku Belajar Toleransi dari Pelatihan Penggerak Moderasi Beragama

24 November 2023
People Pleaser

People Pleaser Jangan, Allah Pleaser Harus

22 November 2023
Relasi Saling

Bukan Superwoman dan Superman: Menepis Superioritas Satu Pihak dengan Relasi Saling dalam Peradaban Berkeadilan

21 November 2023
Identitas Gender dalam Al-Qur'an

Representasi Identitas Gender Dalam Al-Qur’an Perspektif Nasaruddin Umar

20 November 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Anxiety

    Menyikapi Anxiety dengan Romanticizing Life ala Stoicisme

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Satu Tahun Tragedi Kanjuruhan: Air Mata Ibu Tak Akan Pernah Reda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pentingkah Laki-laki Terlibat dalam Penghapusan Kekerasan Seksual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hanan Al-Hroub, Sosok Guru Pejuang untuk Palestina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memperingati Hari Guru dan Peran Penting Masing-masing Individu dalam Memajukan Pendidikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menguak Dalih Kekerasan Israel lewat Topeng Agama
  • Pernikahan Bukan Solusi untuk Meminimalisir Kekerasan Seksual
  • Hanan Al-Hroub, Sosok Guru Pejuang untuk Palestina
  • Bukan Hanya Perempuan, Laki-laki juga Rentan Menjadi Korban Kekerasan Seksual
  • Memperingati Hari Guru dan Peran Penting Masing-masing Individu dalam Memajukan Pendidikan

Komentar Terbaru

  • Ainulmuafa422 pada Simple Notes: Tak Se-sederhana Kata-kata
  • Muhammad Nasruddin pada Pesan-Tren Damai: Ajarkan Anak Muda Mencintai Keberagaman
  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist