Mubadalah.id – Memasuki minggu terakhir pada bulan pertama di tahun baru 2021 ini, hate comment banyak bertebaran di media sosial, dan bisa kita temui dengan mudah. Apapun alasannya, media sosial sudah terbilang penting untuk kita mendapatkan banyak informasi yang up to date super kilat. Bukan hanya sekedar baca berita terkini aja, di media sosial kita bisa melihat dan membaca banyak ilmu yang mudah banget buat di akses.
Tapi ya gitu, namanya juga media sosial, banyak orang yang akses dan terkadang postingan kita bukan hanya konsumsi pribadi atau sekedar teman dekat aja karena sekarang semua serba canggih dan seluruh dunia bisa tahu apa yang kita kerjakan. Mulai dari hal yang positif sampai hate comment, begitu mudah kita baca. Disinilah gunanya kata bijak dalam bermedia sosial.
Media sosial yang mungkin sering kita gunakan adalah WhatsApp, Instagram, Facebook, Twitter dan masih banyak lagi, dan satu lagi aplikasi yang sekarang juga hampir banyak yang gunakan yaitu TikTok. Semua media sosial ini hampir setiap hari di akses oleh penggunanya.
Postingan foto aesthetic dengan caption kece sudah menjadi hal yang biasa yang kita lihat setiap hari di media sosial, tapi banyak juga yang posting foto seadanya namun membaca dari captionnya kita menjadi sangat berkesan. Dan setiap postingan pasti ada kolom komentar untuk teman-temannya, agar mengomentari postingannya. Walaupun terkadang ada yang suka mematikan kolom komentar, tapi kebanyakan membiarkan kolom komentarnya diisi oleh siapapun.
Untuk orang biasa seperti kita mungkin kolom komentar tidak terlalu berpengaruh karena yang mengomentari masih dalam kalangan teman dekat, namun bagaimana dengan para artis, influencer, selebgram, tiktokers dan lainnya yang sudah terkenal?
Kolom komentarnya bisa penuh ratusan bahkan ribuan. Yang pastinya dikomen oleh seluruh pengguna sosial media baik dalam negeri maupun luar negeri. Jika komentar yang dibaca adalah komentar yang baik dengan pujian mungkin bisa menjadi motivasi untuk terus menginspirasi warga medsos, namun bagaimana cara mereka menanggapi hate comment yang buruk dan menjatuhkan?
Mungkin ada yang bilang bahwa “ini adalah resiko menjadi orang yang terkenal, harus siap di komentar dalam segi apapun” duh miris! seperti kita menganggap bahwa si yang terkenal ini bukan manusia dan tak punya hati. Di sini kita membahas bukan hanya sekedar komentar buruk terhadap orang yang melakukan kesalahan, karena terkadang yang tak melakukan kesalahan pun suka dikomentar buruk oleh orang lain.
Contohnya setelah memposting foto yang sudah ciamik padahal masih saja ada komentar hate comment body shaming yang mengatakan “gendutan yaa sekarang.. ih kok beda sih sama kakaknya? loh kok agak item yaa sekarang kulitnya ?” dan komentar lainnya yang padahal kalau dilihat biasa saja, tapi yang dikomentari justru sedang sedih membacanya dan merasa insecure (tidak percaya diri) lagi.
Kenapa diberi judul ‘bagi perempuan’ di atas? karena memang kenyataannya justru lebih banyak hate comment dari perempuan untuk perempuan. Banyak perempuan mengomentari sikap, perihal cara pakai baju, cara makan dan hal-hal privasi pun dikomentari yang ditujukan bagi sesama perempuan juga.
Ada yang baru-baru ini viral seorang pria pelaku predator s*ks online yang telah banyak memiliki korban perempuan. Namun di sini selain kelakuan predator tersebut yang membuat miris, ada hal yang lebih miris lagi, yaitu komentar menjatuhkan dari perempuan lain untuk para korban yang juga perempuan. Menyalahkan korban karena mau dikelabuhi, menyalahkan korban karena b*doh dan mau ditipu, menyalahkan korban dengan banyak alasan lainnya.
Padahal di luar sana para perempuan yang bekerja di lembaga hukum sedang sibuk mengurusi perkara ini dan para psikolog sedang sibuk membantu menstabilkan mental korban, namun banyak sesama perempuan menjatuhkan mental korban dengan sebaris komentar buruk yang menyalahkan.
Beda lagi dalam hal menasehati, karena belum lama ini ada salah satu influencer yang melepas hijabnya dengan alasan yang kita gak tau tapi netizen maha benar dengan segala komentarnya berbondong-bondong menegur influencer tersebut. Niatnya memang baik untuk menasihati, tapi komentarnya tajam bikin gak mau baca.
Padahal kita tahu bahwa menasihati orang dihadapan banyak orang bukanlah menasihati namun seperti mempermalukan orang tersebut, untuk apa disediakan inbox, direct messenger, pesan pribadi dan lainnya jika menasihati saja masih di kolom komentar yang dilihat jutaan mata?
Mungkin kita merasa bahwa sebaris komentar dari kita adalah hal yang biasa dan tidak akan berpengaruh, namun yang dikomentari justru sedang menahan amarah dan sedih dengan komentar yang ia baca, yang miris lagi komentar itu ditulis oleh sesama perempuan. Yang harusnya sesama perempuan harus saling mendukung dan menguatkan dalam hal apapun selama itu baik.
Walaupun sebagian orang merasa tidak berpengaruh dengan hate comment tapi tidak sedikit yang sakit hati dan malah berimbas pada hukum bagi yang membuat komentar, itu kan jadi malapetaka sendiri jadinya. Maka baiknya kita harus bijak dalam bermedia sosial terutama dalam urusan mengomentari suatu postingan, kan sama saja jatuhnya jika itu benar akan menjadi ghibah dan jika itu salah akan menjadi fitnah.
Yuk be carefull muslimah, kita saling menguatkan sesama perempuan. Tulisan ini juga berlaku untuk stop hate comment bagi sesama manusia. []