Kamis, 11 September 2025
  • Login
  • Register
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
    Ulama Perempuan KUPI

    Doa, Seruan Moral, dan Harapan Ulama Perempuan KUPI untuk Indonesia

    Ulama Perempuan KUPI yang

    Nyai Badriyah Fayumi: Maklumat Ulama Perempuan KUPI untuk Menyelamatkan Indonesia

    Ekoteologi

    Forum Rektor Bersama Gusdurian Dorong Ekoteologi Kampus

    Tuntutan 17+8

    Kamala Chandrakirana: Demokrasi Indonesia Hadapi “Krisis dalam Krisis”

    Keselamatan Bangsa

    Jaringan KUPI Akan Gelar Doa Bersama dan Maklumat Ulama Perempuan Indonesia

    Deligitimasi Otoritas

    Agama, Rakyat, dan Proses Delegitimasi Otoritas

    Nyai Badriyah

    Nyai Badriyah Fayumi: Gus Dur Selalu Letakkan Kemanusiaan di Atas Politik

    Mahfud MD

    Mahfud MD Ungkap Masalah Utama Bangsa, Beberkan Cara Gus Dur Tangani Krisis dan Demo

    Bersaudara dengan Alam

    GUSDURian Ajak Manusia Kembali Bersaudara dengan Alam

  • Kolom
    • All
    • Keluarga
    • Personal
    • Publik
    Tafsir al-Manar

    Hak-hak Perempuan dalam Tafsir al-Manar

    Shadow Teacher

    Peran Penting Shadow Teacher dalam Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus

    Ketimpangan Gender

    Menggeser Sri Mulyani, Namun Tidak Menggeser Ketimpangan Gender

    Sri Mulyani

    Reshuffle Sri Mulyani: Krisis Kepercayaan dan Keadilan Fiskal

    Stigma Patriarki

    Perempuan Juga Layak Memimpin: Membongkar Stigma Patriarki dalam Budaya

    Wakil Rakyat

    Belajar dari Wakil Rakyat: Komunikasi dengan Baik itu Penting

    Refleksi Maulid

    Refleksi Maulid sebagai Alarm Sosial: Dari Quraisy ke Oligarki

    Pseudoharmoni

    Pseudoharmoni; Kekaburan Relasi Pejabat Dengan Rakyat

    Demokrasi Deliberatif

    Habermas dan Senayan: Demokrasi Deliberatif yang Absen di Indonesia

  • Khazanah
    • All
    • Hikmah
    • Hukum Syariat
    • Pernak-pernik
    • Sastra
    Arab Badui

    Kisah Nabi Saw dengan Seorang Arab Badui

    Nabi Saw

    Kesederhanaan Nabi Saw dalam Kehidupan Sehari-hari

    Nabi Saw

    Nabi Saw Melakukan Pekerjaan Rumahnya Sendiri

    Nabi Saw tidak

    Nabi Muhammad Saw Tidak Pernah Membalas Keburukan Orang Lain

    Nabi Muhammad yang

    Kehangatan dan Kesederhanaan Nabi Muhammad Saw dalam Kehidupan Sehari-hari

    Sang Paripurna

    Muhammad Saw, Sang Paripurna yang Dinanti Dunia

    Fisik Nabi

    Keindahan Sang Paripurna: Gambaran Fisik Nabi Muhammad Saw

    Cahaya Kepemimpinan Perempuan

    Lima Cahaya Kepemimpinan Perempuan dalam Maulid Nabi

    Nabi Muhammad Saw

    Kecintaan Para Sufi kepada Nabi Muhammad Saw

  • Rujukan
    • All
    • Ayat Quran
    • Hadits
    • Metodologi
    • Mubapedia
    Perempuan Fitnah

    Perempuan Fitnah Laki-laki? Menimbang Ulang dalam Perspektif Mubadalah

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Menjadi Insan Bertakwa dan Mewujudkan Masyarakat Berkeadaban di Hari Kemenangan

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Merayakan Kemenangan dengan Syukur, Solidaritas, dan Kepedulian

    Membayar Zakat Fitrah

    Masihkah Kita Membayar Zakat Fitrah dengan Beras 2,5 Kg atau Uang Seharganya?

    Ibu menyusui tidak puasa apa hukumnya?

    Ibu Menyusui Tidak Puasa Apa Hukumnya?

    kerja domestik adalah tanggung jawab suami dan istri

    5 Dalil Kerja Domestik adalah Tanggung Jawab Suami dan Istri

    Menghindari Zina

    Jika Ingin Menghindari Zina, Jangan dengan Pernikahan yang Toxic

    Makna Ghaddul Bashar

    Makna Ghaddul Bashar, Benarkah Menundukkan Mata Secara Fisik?

    Makna Isti'faf

    Makna Isti’faf, Benarkah hanya Menjauhi Zina?

  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
    Ulama Perempuan KUPI

    Doa, Seruan Moral, dan Harapan Ulama Perempuan KUPI untuk Indonesia

    Ulama Perempuan KUPI yang

    Nyai Badriyah Fayumi: Maklumat Ulama Perempuan KUPI untuk Menyelamatkan Indonesia

    Ekoteologi

    Forum Rektor Bersama Gusdurian Dorong Ekoteologi Kampus

    Tuntutan 17+8

    Kamala Chandrakirana: Demokrasi Indonesia Hadapi “Krisis dalam Krisis”

    Keselamatan Bangsa

    Jaringan KUPI Akan Gelar Doa Bersama dan Maklumat Ulama Perempuan Indonesia

    Deligitimasi Otoritas

    Agama, Rakyat, dan Proses Delegitimasi Otoritas

    Nyai Badriyah

    Nyai Badriyah Fayumi: Gus Dur Selalu Letakkan Kemanusiaan di Atas Politik

    Mahfud MD

    Mahfud MD Ungkap Masalah Utama Bangsa, Beberkan Cara Gus Dur Tangani Krisis dan Demo

    Bersaudara dengan Alam

    GUSDURian Ajak Manusia Kembali Bersaudara dengan Alam

  • Kolom
    • All
    • Keluarga
    • Personal
    • Publik
    Tafsir al-Manar

    Hak-hak Perempuan dalam Tafsir al-Manar

    Shadow Teacher

    Peran Penting Shadow Teacher dalam Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus

    Ketimpangan Gender

    Menggeser Sri Mulyani, Namun Tidak Menggeser Ketimpangan Gender

    Sri Mulyani

    Reshuffle Sri Mulyani: Krisis Kepercayaan dan Keadilan Fiskal

    Stigma Patriarki

    Perempuan Juga Layak Memimpin: Membongkar Stigma Patriarki dalam Budaya

    Wakil Rakyat

    Belajar dari Wakil Rakyat: Komunikasi dengan Baik itu Penting

    Refleksi Maulid

    Refleksi Maulid sebagai Alarm Sosial: Dari Quraisy ke Oligarki

    Pseudoharmoni

    Pseudoharmoni; Kekaburan Relasi Pejabat Dengan Rakyat

    Demokrasi Deliberatif

    Habermas dan Senayan: Demokrasi Deliberatif yang Absen di Indonesia

  • Khazanah
    • All
    • Hikmah
    • Hukum Syariat
    • Pernak-pernik
    • Sastra
    Arab Badui

    Kisah Nabi Saw dengan Seorang Arab Badui

    Nabi Saw

    Kesederhanaan Nabi Saw dalam Kehidupan Sehari-hari

    Nabi Saw

    Nabi Saw Melakukan Pekerjaan Rumahnya Sendiri

    Nabi Saw tidak

    Nabi Muhammad Saw Tidak Pernah Membalas Keburukan Orang Lain

    Nabi Muhammad yang

    Kehangatan dan Kesederhanaan Nabi Muhammad Saw dalam Kehidupan Sehari-hari

    Sang Paripurna

    Muhammad Saw, Sang Paripurna yang Dinanti Dunia

    Fisik Nabi

    Keindahan Sang Paripurna: Gambaran Fisik Nabi Muhammad Saw

    Cahaya Kepemimpinan Perempuan

    Lima Cahaya Kepemimpinan Perempuan dalam Maulid Nabi

    Nabi Muhammad Saw

    Kecintaan Para Sufi kepada Nabi Muhammad Saw

  • Rujukan
    • All
    • Ayat Quran
    • Hadits
    • Metodologi
    • Mubapedia
    Perempuan Fitnah

    Perempuan Fitnah Laki-laki? Menimbang Ulang dalam Perspektif Mubadalah

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Menjadi Insan Bertakwa dan Mewujudkan Masyarakat Berkeadaban di Hari Kemenangan

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Merayakan Kemenangan dengan Syukur, Solidaritas, dan Kepedulian

    Membayar Zakat Fitrah

    Masihkah Kita Membayar Zakat Fitrah dengan Beras 2,5 Kg atau Uang Seharganya?

    Ibu menyusui tidak puasa apa hukumnya?

    Ibu Menyusui Tidak Puasa Apa Hukumnya?

    kerja domestik adalah tanggung jawab suami dan istri

    5 Dalil Kerja Domestik adalah Tanggung Jawab Suami dan Istri

    Menghindari Zina

    Jika Ingin Menghindari Zina, Jangan dengan Pernikahan yang Toxic

    Makna Ghaddul Bashar

    Makna Ghaddul Bashar, Benarkah Menundukkan Mata Secara Fisik?

    Makna Isti'faf

    Makna Isti’faf, Benarkah hanya Menjauhi Zina?

  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Hidup Sunyi Orang dengan Gangguan Mental, di Balik Pintu Besi, dan Dinding yang Tinggi

Anggapan yang salah, atau diagnosa yang salah sejak awal menjadi penyebab mengapa orang-orang dengan kondisi gangguan mental tidak bisa disembuhkan, atau sulit diterima kembali di masyarakat

Zahra Amin Zahra Amin
14 Desember 2022
in Personal
0
Gangguan Mental

Gangguan Mental

279
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Dua hari kemarin saya berkesempatan untuk belajar di sebuah tempat rehabilitasi bagi orang dengan gangguan mental, nun jauh di daerah Jawa bagian Tengah. Pembelajaran ini difasilitasi oleh Koalisi Perempuan Indonesia dan Perhimpunan Jiwa Sehat Jakarta. Banyak hal tentu yang saya dapatkan, dan sebuah kesadaran tentang betapa pentingnya kita menjaga kesehatan mental, betapa berartinya hidup kita hari ini, dan betapa berharganya setiap detik yang kita lewati bersama keluarga.

Dalam proses belajar mendengarkan ragam pengalaman itu, keluarga menjadi pijakan penting bagaimana orang-orang dengan gangguan mental tersebut menjadi seakan “the others” sosok liyan yang dianggap tidak ada. Jika mengumpamakan dalam struktur kehidupan, teman-teman inilah yang menempati posisi paling bawah. Sangat rentan dan resisten. Hidup mereka sunyi, terpenjara di balik pintu besi, dan dinding bangunan panti yang tinggi.

Anggapan yang salah, atau diagnosa yang salah sejak awal menjadi penyebab  mengapa orang-orang dengan kondisi gangguan mental tidak bisa disembuhkan, atau sulit diterima kembali di masyarakat. Sebelum terlibat dalam proses belajar ini, saya sama seperti yang lain, bahkan untuk memulai komunikasi pun masih ada perasaan takut atau cemas andai lawan bicara sedang tak baik-baik saja sehingga berpotensi menyerang orang lain.

Kekhawatiran saya tidak terbukti, selain karena ada pendampingan dari petugas saat proses komunikasi, juga memang lama-lama antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung. Alih-alih merasa takut, saya jadi merasa geli sendiri, dan menyadari satu hal. Mereka adalah sama-sama manusia yang punya sisi manusiawi, ingin dihargai, ingin didengarkan, dan sesekali ingin diajak bicara.

Pengucilan atau pengasingan bagi orang-orang dengan gangguan mental bukan solusi yang tepat. Dukungan dari keluarga justru menjadi sesuatu yang penting. Penerimaan dan pengakuan dari orang tua atau saudara atas kondisi yang mereka alami. Meski lagi-lagi kerap dihadapkan pada persoalan ekonomi. Karena memang tak mudah, dan tak murah untuk memberikan perawatan yang memadai bagi orang-orang dengan gangguan mental ini.

Orang dengan gangguan mental kategori berat biasanya menderita gejala psikosis, seperti delusi, halusinasi, dan paranoid. Gejala psikosis yang tampak pada penderita gangguan mental membuat penderita kadang melakukan hal-hal di luar kewajaran, seperti bicara sendiri, berteriak ketakutan, menangis, atau bahkan mengamuk yang sifatnya destruktif.

Sepanjang proses itu, saya berupaya menebalkan rasa simpati dan empati. Apapun yang terjadi dengan kondisi mereka, itu sudah menjadi bagian dari masa lalu.  Masih hangat dalam ingatan kita, terkait kasus Novi Amelia yang bunuh diri pada Rabu 16 Februari 2022. Diduga korban mengalami depresi, ia loncat dari lantai 8 tower Raflesia Apartemen Kalibata City Jakarta.

Penyakit gangguan mental banyak mengambil korban jiwa, salah satunya lewat jalan bunuh diri. Yang menyedihkan, banyak juga mereka yang bunuh diri mencari “pertolongan” di tempat yang salah, seperti di ruang publik yang disediakan media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram dan TikTok. Sayangnya, tetap berakhir tragis dengan bunuh diri.

Apa yang bisa kita lakukan bila memiliki anggota keluarga dengan gangguan mental? Dilansir dari kanal media dw.com, pertama berkonsultasi dengan dokter ahli jiwa. Terapi dan obat-obatan bisa membantu kualitas hidup orang dengan gangguan mental agar gejala psikosis bisa ditekan atau dihilangkan sama sekali.

Bahkan sudah banyak konsultasi online tanpa berbayar yang bisa diakses di internet. Selain itu tentunya dengan menerima dan menghargai  orang dengan gangguan mental sebagai manusia yang memiliki kondisi tertentu sehingga kadang sulit dalam berinteraksi, terutama saat gejala psikosis menyerang.

Kedua, jangan langsung mengasingkan orang dengan gangguan kesehatan mental, dan menganggap mereka sebagai sebuah kutukan yang harus dihindari. Cobalah memahami keadaan mereka, karena sama seperti manusia lainnya, orang dengan gangguan mental juga membutuhkan interaksi dengan sekelilingnya. Malah, mungkin lebih membutuhkan dari mereka yang tidak mengalami kondisi tersebut.

Ketiga, dukungan merupakan hal yang sangat krusial bagi orang dengan gangguan mental. Bila ia anggota keluarga, pelajari lebih jauh tentang jenis gangguan mental yang ia miliki. Luangkan waktu untuk mengenali gejala psikosis dan bagaimana cara menghadapinya saat episode psikosis berlangsung. Kasih sayang dan dukungan akan membuat orang dengan gangguan mental merasa nyaman dan membantu dalam proses pemulihan dari gejala psikosis.

Hal itu juga berlaku dengan sikap kita di ruang publik. Janganlah menjadikan orang dengan gangguan mental sebagai olok-olok di media sosial. Contohnya, dengan membuat meme-meme yang menjadikan orang dengan gangguan mental sebagai obyek. Atau langsung nyinyir ketika kebetulan membaca di media sosial ada yang mengaku depresi dan punya keinginan bunuh diri.

Meski kedengarannya seperti dramatisasi dan bernuansa cari perhatian, bisa jadi mereka memang punya penyakit gangguan mental. Sikap kita yang memojokkan berpotensi membuat mereka melakukan tindakan yang fatal, hingga sampai titik terendah akhirnya mengambil jalan bunuh diri. Dan ini bukannya tak pernah terjadi. Kasus Novi Amelia di atas menjadi bukti. Jadi cintai jiwamu dengan lebih dan lebih, sayangi keluarga dan orang-orang terdekatmu tanpa tapi, dan nanti. []

Tags: DepresiGangguan MentalKesehatan MentalRehabilitasi Mental
Zahra Amin

Zahra Amin

Zahra Amin Perempuan penyuka senja, penikmat kopi, pembaca buku, dan menggemari sastra, isu perempuan serta keluarga. Kini, bekerja di Media Mubadalah dan tinggal di Indramayu.

Terkait Posts

Mereset Hidup
Personal

Usaha Mereset Hidup menurut Fahruddin Faiz

3 September 2025
Berani Gagal
Personal

Berani Gagal: Kunci Awal Meraih Mimpi Besarmu

29 Agustus 2025
Kemerdekaan Jiwa
Personal

Dari Lembah Nestapa Menuju Puncak Kemerdekaan Jiwa

22 Agustus 2025
Ego
Personal

Bukan Dirimu yang Gelisah: Bongkar Ego, Temukan Ketenangan Diri

9 Agustus 2025
Keheningan Batin
Hikmah

Keheningan Batin Menjadi Kunci Dalam Meditasi

29 Juli 2025
Menikmati Proses
Personal

Pentingnya Menikmati Proses, Karena yang Instan Sering Mengecewakan

26 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Sri Mulyani

    Reshuffle Sri Mulyani: Krisis Kepercayaan dan Keadilan Fiskal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketika Suara Menentukan Etika; Refleksi Teladan Nabi Melalui Surat Al-Hujurat Ayat 2

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hak-hak Perempuan dalam Tafsir al-Manar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Peran Penting Shadow Teacher dalam Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menggeser Sri Mulyani, Namun Tidak Menggeser Ketimpangan Gender

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Hak-hak Perempuan dalam Tafsir al-Manar
  • Kisah Nabi Saw dengan Seorang Arab Badui
  • Peran Penting Shadow Teacher dalam Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus
  • Kesederhanaan Nabi Saw dalam Kehidupan Sehari-hari
  • Menggeser Sri Mulyani, Namun Tidak Menggeser Ketimpangan Gender

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2025 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2025 MUBADALAH.ID