• Login
  • Register
Sabtu, 7 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Doa agar Memiliki Keturunan Penyejuk Jiwa Orang Tua

Doa ini insya Allah terkabul jika kita membangun dan menjaga dengan baik tiga relasi dalam perkawinan, yaitu, relasi suami-istri (relasi marital), relasi orang tua-anak (relasi parental), dan relasi keluarga dengan lingkungan sosial, masyarakat, bangsa, dan umat (relasi sosial).

Redaksi Redaksi
14/09/2022
in Hikmah, Pernak-pernik
0
penyejuk jiwa

penyejuk jiwa

30
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Salah satu ketua Majelis Musyawarah Kongres Ulama Perempuan Indonesia (MM KUPI), Nyai Hj. Badriyah Fayumi, Lc. MA menyampaikan doa untuk setiap pasangan suami istri agar menjadi pasangan dan memiliki keturunan yang bertakwa dan penyejuk jiwa.

Berikut bacaan doanya :

Rabbana Hab Lana Min Azwajina wa Dzurriyatina Qurrata A’yun Waj’alna Lil Muttaqina Imaman

… (Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan-pasangan dan keturunan kami sebagai permata hati kami, dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa).

Menurut Nyai Badriyah, mungkin tak banyak yang menyadari bahwa doa nan singkat yang terdapat dalam Surat al-Furqan/25 ayat 74 ini ada tiga hal sangat penting sekaligus yang kita mohonkan kepada Allah.

Baca Juga:

Urgensi Fikih Haji Perempuan dalam Pandangan Nyai Badriyah Fayumi

Noble Silence: Seni Menghormati Waktu Hening untuk Refleksi Keimanan

Doa, Mubadalah, dan Spirit Penguatan Perempuan: Catatan Reflektif dari Kuala Lumpur

Nafkah Menurut Pandangan Ulama KUPI

Pertama, pasangan hidup yang menjadi permata hati dan penyejuk jiwa.

Kedua, anak keturunan yang menjadi permata hati dan penyejuk jiwa orang tua.

Ketiga, suami, istri, dan anak-cucu menjadi pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.

Tiga permohonan ini, menurut Nyai Badriyah, memperlukan proses panjang untuk mewujudkannya.

Namun, doa ini insya Allah terkabul jika kita membangun dan menjaga dengan baik tiga relasi dalam perkawinan.

Yaitu, relasi suami-istri (relasi marital), relasi orang tua-anak (relasi parental), dan relasi keluarga dengan lingkungan sosial, masyarakat, bangsa, dan umat (relasi sosial).

Samara dalam Relasi Marital

Nyai Badriyah menjelaskan bahwa semua pasangan suami-istri berharap pasangannya menjadi qurrata a’yun atau permata hati dan penyejuk jiwanya.

Jalan menuju ke sana sudah dijelaskan juga oleh Alquran yakni bersama mewujudkan keluarga sakinah yang dipenuhi mawadah dan rahmah, sebagaimana disebut dalam ayat 21 surat ar-Ruum/30.

Zawj (pasangan hidup) dalam ayat ini merupakan salah satu tanda kekuasaan Allah, karena dengan zawj-nya suami dan istri akan mendapatkan ketentraman dan tempat berlabuhnya jiwa (sakinah).

Modal untuk meraih sakinah juga sudah diberikan Allah, yakni mawadah dan rahmah yang ditanamkan dalam hati kedua pasangan. (Rul)

Tags: DoaKeturunanmemilikiNyai Badriyah Fayumiorang tuapenyejuk hatiulama KUPI
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

KDRT

3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

7 Juni 2025
Apresiasi Kepada Perempuan yang Bekerja di Publik

Islam Berikan Apresiasi Kepada Perempuan yang Bekerja di Publik

6 Juni 2025
Wuquf Arafah

Makna Wuquf di Arafah

5 Juni 2025
Kritik Asma Barlas

Iduladha sebagai Refleksi Gender: Kritik Asma Barlas atas Ketaatan Absolut

5 Juni 2025
Aurat

Aurat Perempuan: Antara Teks Syara’ dan Konstruksi Sosial

5 Juni 2025
Batas Aurat

Menelusuri Perbedaan Pendapat Ulama tentang Batas Aurat Perempuan

5 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • KDRT

    3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fenomena Walid; Membaca Relasi Kuasa dalam Kasus Kekerasan Seksual

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Spirit Siti Hajar dalam Merawat Kehidupan: Membaca Perjuangan Perempuan Lewat Kacamata Dr. Nur Rofiah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dari Sapi Hingga Toleransi : Sebuah Interaksi Warga Muslim Saat Iduladha di Bali

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi Bukan Kedisiplinan, Melainkan Bencana Pendidikan
  • Iduladha: Lebih dari Sekadar Berbagi Daging Kurban
  • Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi
  • 3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT
  • Dari Sapi Hingga Toleransi : Sebuah Interaksi Warga Muslim Saat Iduladha di Bali

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID